Imbas Tanah Longsor, Produksi Tembaga dan Emas Freeport Anjlok

Muhamad Fajar Riyandanu
4 Mei 2023, 19:03
Freeport
ANTARA FOTO/Dian Kandipi/wpa/hp.
Pekerja melintasi areal tambang bawah tanah Grasberg Blok Cave (GBC) yang mengolah konsentrat tembaga di areal PT Freeport Indonesia, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, Rabu (17/8/2022).

PT Freeport Indonesia melaporkan produksi tembaga sepanjang kuartal I 2023 mencapai 329 juta pon atau turun 13,6% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Freeport juga mencatat produksi emas pada tiga bulan pertama tahun ini berada di angka 402.000 ons, turun 2,4% dari capaian produksi pada kuartal I 2022.

Direktur Utama Freeport McMoran, Richard Adkerson, mengatakan merosotnya produksi tembaga dan emas perusahaan disebabkan oleh curah hujan tinggi dan tanah lonsor yang sempat terjadi di area tambang pada 11 Februari lalu.

Kejadian tersebut menyebabkan terhambatnya akses pada fasilitas operasi penggilingan. Freeport baru melanjutkan operasinal penuh pada Maret, setelah perusahaan melakukan pemulihan dan pembersihan sisa puing.

"Pada 11 Februari 2023, operasional Freeport sempat terhenti karena curah hujan yang cukup tinggi dan tanah longsor, yang membatasi akses ke infrastruktur di dekat operasi penggilingan," tulis Adkerson dalam rilis kinerja kuartal I 2023, dikutip pada Kamis (4/5).

Turunnya produksi berimbas pada merosotnya penjualan pada kuartal I 2023. Penjualan tembaga Freeport pada periode tersebut berada di angka 198 juta pon, turun 47,7% dari penjualan kuartal I 2022.

Hal serupa juga terjadi pada penjualan emas yang berada di kisaran 266 juta ons atau lebih rendah 34,4% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...