IHSG Ditutup Menghijau, Kebijakan The Fed Picu Aliran Masuk Dana Asing

Andi M. Arief
25 November 2021, 16:27
IHSG
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/ama. Covid-19
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/3/2019).

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menghijau 0,24% ke level 6.699 pada perdagangan Kamis (25/11) hari ini. Sentimen pendorong pertumbuhan dinilai datang dari kebijakan ekonomi Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan RTI Infokom, IHSG dibuka menghijau di posisi 6.694 atau naik 0,7% dari penutupan Rabu (24/11) kemarin di level 6.683. Indeks saham sempat menyentuh titik tertingginya pada sesi pertama perdagangan di level 6.751, sebelum akhirnya kembali turun pada sesi kedua. 

Total saham yang diperdagangkan mencapai 25,9 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 13,7 triliun. Frekuensi perdagangan mencapai 1,3 juta kali. Sebanyak 228 emiten hari ini berakhir di zona hijau, sementara 278 emiten membukukan penurunan harga saham. Adapun, 166 emiten bergerak stagnan hari ini.

Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih senilai Rp 48,24 miliar. Realisasi itu didorong penjualan bersih di pasar negosiasi dan tunai hingga Rp 250,6 miliar, sedangkan pembelian bersih di pasar regular mencapai Rp 202,4 miliar.

Emiten dengan penjualan asing terbesar adalah PT Bukalapak.com Tbk. atau BUKA. Investor asing di pasar regular membawa dananya senilai Rp148,4 miliar keluar dari emiten teknologi ini.

Namun, investor asing hari ini memburu saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. senilai Rp 411 miliar. Selain itu, dana asing masuk ke PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. senilai Rp 88 miliar dan PT Kalbe Farma Tbk. senilai Rp 31,9 miliar.

Asociate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan sentimen yang mempengaruhi IHSG adalah rapat yang dilakukan Federal Open Market Comittee (FOMC) AS.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...