Dimiliki Ekosistem Digital Besar, Harga Saham Allo Bank Meroket 15%

Lavinda
Oleh Lavinda
11 Januari 2022, 13:40
Allo Bank
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/pras.
Karyawan mengamati layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (26/6/2020).

Harga saham PT Allo Bank Indonesia Tbk meroket 15,44% atau Rp 1.050 ke level Rp 7.850 pada penutupan perdagangan saham sesi I, Selasa (11/1).

Hal ini berlangsung setelah Chairman CT Corps Chairul Tanjung, induk pemegang saham Allo Bank, mengumumkan rencana kolaborasi dengan Grup Salim dan sejumlah institusi digital raksasa untuk membangun ekosistem digital dan fisik di berbagai lini usaha.

Berdasarkan data RTI, volume transaksi saham emiten berkode BBHI ini mencapai 26,05 juta saham, dengan nilai perdagangan Rp 204,46 miliar dan frekuensi transaksi 21.023 kali. Pada penutupan sesi I perdagangan saham, kapitalisasi pasar BBHI mencapai Rp 91,71 triliun.

Berdasarkan historinya, harga saham Allo Bank merosot 10,8% dalam kurun sepekan, meski dalam waktu tiga bulan terakhir telah melonjak hingga 106,58%. 

Allo Bank berencana menerbitkan 10,04 miliar saham baru atau 86% dari seluruh modal perusahaan. Jumlah ini setara 46,24% setelah penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Allo Bank menetapkan saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga pelaksanaan Rp 478 per saham.

Harga Teoritis Lebih Murah

Berdasarkan pengumuman perusahaan, rasio HMETD Allo Bank adalah 100 : 86 untuk saham. Jadi, setiap pemegang 100 saham lama BBHI berhak atas 86 saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 478 per saham.

Harga saham BBHI pada saat akhir cum di pasar reguler pada 7 Januari 2022 tercatat pada harga Rp 10.150. Dengan demikian, harga teoritis untuk pedoman tawar menawar dan penghitungan indeks harga saham BEI serta indeks harga saham individual ditetapkan berdasarkan formulanya menjadi Rp 5.678.

Harga teoritis saham Bank Allo yang dicantumkan di Jakarta Automated Trading System (JATS) di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 10 Januari disesuaikan dengan fraksi harga menjadi Rp 5.675.

Harga teoritis merupakan harga penyesuaian antara harga pasar dan harga tebus rights issue setelah adanya penerbitan saham baru akibat aksi korporasi perseroan

Saat ini, komposisi pemegang saham Allo Bank terdiri dari, entitas usaha CT Corps, PT Mega Corpora sebanyak 90%, Komisaris Allo Bank Ali Gunawan memiliki 0,04%, dan sisanya masyarakat 9,96%.

Berdasarkan surat pernyataan kesanggupan dan ketersediaan dana pada 27 Desember 2021, Mega Corpora selaku pemegang saham utama telah menyatakan hanya akan mengambil sebagian saham baru yang menjadi haknya, atau 30% dari seluruh saham baru, yakni 2,71 miliar saham baru senilai Rp 1,3 triliun.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...