Kenali Penyebab Osteoporosis, IDI Bogor Bagikan Informasi Pengobatan

Anshar Dwi Wibowo
Oleh Anshar Dwi Wibowo - Tim Publikasi Katadata
3 Januari 2025, 15:34
Warga mengikuti senam bersama di Lapangan Merdeka Kota Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (21/10/2023). Senam bersama yang diselenggarakan Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi) Kota Sukabumi tersebut dalam rangka memperingati Hari Osteoporosis Nas
ANTARA FOTO/Henry Purba/agr/hp.
Warga mengikuti senam bersama di Lapangan Merdeka Kota Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (21/10/2023). Senam bersama yang diselenggarakan Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi) Kota Sukabumi tersebut dalam rangka memperingati Hari Osteoporosis Nasional 2023.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menurut informasi dari idibogor.org, salah satu penyakit yang sering dialami oleh orang dewasa terutama lansia adalah osteoporosis. Kondisi ini terjadi ketika kepadatan tulang berkurang, yang mengakibatkan tulang menjadi rapuh. 

Prevalensi osteoporosis di Indonesia adalah sekitar 10,3 persen, atau 2 dari 5 orang Indonesia berisiko mengalaminya.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Bogor kemudian meneliti lebih lanjut mengenai penyakit osteoporosis yang sering menyerang dan mengganggu kesehatan masyarakat Indonesia. 

Penyebab Utama Osteoporosis

Dilansir dari laman https://idibogor.org, ketika proses pembentukan tulang baru tidak dapat mengimbangi hilangnya tulang lama, hal ini menyebabkan struktur tulang menjadi lemah, yang meningkatkan risiko patah tulang. Sering terjadi pada panggul, tulang belakang, dan pergelangan tangan. Ini dikenal sebagai osteoporosis. 

Adapun penyebab osteoporosis meliputi:

Usia dan penuaan

Seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 35 tahun, kemampuan tubuh untuk membentuk sel-sel tulang baru menurun. Penuaan alami ini menyebabkan kepadatan tulang berkurang, meningkatkan risiko osteoporosis, terutama pada lansia.

Perubahan hormon

Perubahan kadar hormon, terutama estrogen pada wanita pascamenopause, sangat berpengaruh terhadap kesehatan tulang. Penurunan hormon ini mengurangi kemampuan tubuh untuk mempertahankan kepadatan tulang.

Kekurangan kalsium

Asupan kalsium yang tidak mencukupi dapat menghambat pembentukan tulang baru. Kalsium penting untuk menjaga kesehatan tulang, dan kekurangan jangka panjang dapat berkontribusi pada perkembangan osteoporosis.

Kekurangan vitamin D

Vitamin D diperlukan untuk penyerapan kalsium dalam tubuh. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan pengeroposan tulang, karena tubuh tidak dapat menyerap kalsium dengan baik.

Faktor genetik atau riwayat keluarga

Memiliki riwayat keluarga dengan osteoporosis dapat meningkatkan risiko individu untuk mengembangkan kondisi ini. Faktor genetik memainkan peran penting dalam kesehatan tulang.

Rekomendasi Obat untuk Mengurangi Gejala Osteoporosis

IDI Kota Bogor telah merangkum beberapa obat yang dapat mengurangi rasa sakit pada tulang akibat osteoporosis. Untuk mengatasi gejala osteoporosis dan meningkatkan kepadatan tulang, beberapa obat yang direkomendasikan meliputi:

Bisfosfonat

Obat ini mengurangi resorpsi tulang dan meningkatkan kepadatan tulang. Alendronate adalah salah satu contoh obat ini yang digunakan untuk mencegah dan menangani osteoporosis, khususnya pada wanita. Dokter biasanya meresepkan 5-10 mg setiap hari atau 35-70 mg sekali seminggu.

Denosumab

Obat ini adalah antibodi monoklonal yang diberikan melalui suntikan dan efektif dalam meningkatkan kepadatan tulang serta mengurangi risiko patah tulang. Denosumab sering digunakan pada wanita pascamenopause yang berisiko tinggi mengalami patah tulang.

Raloxifene

Obat ini termasuk dalam golongan selective estrogen receptor modulators (SERMs) yang membantu menjaga kepadatan tulang dan mengurangi risiko patah tulang, terutama pada tulang belakang. Raloxifene diminum setiap hari.

Teriparatide

Obat ini adalah hormon paratiroid yang digunakan untuk mengatasi osteoporosis parah dengan cara merangsang pembentukan tulang baru. Teriparatide biasanya diberikan melalui suntikan harian selama 18 bulan.

Suplemen Kalsium dan Vitamin D

Keduanya sangat penting untuk kesehatan tulang. Suplementasi kalsium (1000-1200 mg/hari) dan vitamin D (600-800 IU/hari) direkomendasikan untuk mendukung kesehatan tulang, terutama pada pasien yang menerima glukokortikoid jangka panjang.

Selain mengonsumsi obat, perubahan gaya hidup seperti diet sehat, olahraga dan mengonsumsi suplemen kalsium dan vitamin D, sangat penting dalam pencegahan dan pengelolaan osteoporosis.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...