Kenali Penyebab Serangan Jantung, IDI Kota Bekasi Berikan Solusi Pengobatan

Anshar Dwi Wibowo
Oleh Anshar Dwi Wibowo - Tim Publikasi Katadata
3 Januari 2025, 15:19
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut penyakit jantung sebagai pembunuh nomor satu di dunia.
123RF.com/Belchonok
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut penyakit jantung sebagai pembunuh nomor satu di dunia.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menurut informasi dari idibekasi.org, salah satu penyakit yang bisa menyerang terutama orang dewasa adalah serangan jantung. Data Riset Kesehatan Dasar Tahun (Riskesdas) 2018 menunjukkan bahwa prevalensi penyakit jantung di Indonesia sekitar 1,5 persen atau 15 dari 1.000 orang mengalaminya. 

Serangan jantung dikenal sebagai infark miokard, terjadi ketika aliran darah ke otot jantung terhenti dengan cepat.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Bekasi saat ini sedang melakukan penelitian lebih lanjut terkait penyebab serangan jantung dan obat yang direkomendasikan bagi penderitanya.

Penyebab Serangan Jantung

Dilansir dari laman https://idibekasi.org, serangan jantung dapat terjadi ketika aliran darah ke otot jantung terganggu atau terhenti, yang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan jantung. Berikut adalah beberapa penyebab utama terjadinya serangan jantung meliputi:

Adanya gejala penyakit jantung koroner

Penyakit jantung koroner menyebabkan arteri koroner menyempit dan tersumbat oleh plak yang terdiri dari kolesterol, lemak, dan zat lainnya.

Kolesterol tinggi

Ketika kadar kolesterol dalam darah melebihi batas normal, yaitu di atas 200 mg/dL, ini disebut hiperlipidemia atau dislipidemia, dan dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, meningkatkan risiko serangan jantung.

Tekanan darah tinggi atau hipertensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi ketika tekanan darah sistolik lebih dari atau sama dengan 140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik lebih dari atau sama dengan 90 mmHg. Tekanan darah tinggi dapat merusak arteri dan meningkatkan risiko serangan jantung dengan mempercepat proses aterosklerosis.

Adanya Hipoksemia

Hipoksemia merupakan kadar oksigen dalam darah yang rendah, sering disebabkan oleh keracunan karbon monoksida atau gangguan fungsi paru-paru, dapat merusak otot jantung.

Stres dan pola makan yang tidak sehat

Faktor terakhir yang menyebabkan terjadinya serangan jantung adalah stres disertai pola makan yang tidak sehat. Diet tinggi lemak jenuh, gula, dan garam dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. 

Rekomendasi Obat untuk Mengatasi Gejala Serangan Jantung

IDI telah merangkum beberapa obat yang bisa mengatasi gejala dan mengurangi penyakit jantung. Untuk mengatasi gejala serangan jantung, beberapa obat yang direkomendasikan meliputi:

Aspirin

Aspirin adalah obat pertama yang disarankan untuk mencegah gumpalan darah yang dapat menyumbat arteri koroner. Obat ini dapat mengurangi risiko serangan jantung dengan menghentikan agregasi platelet.

Antikoagulan

Obat pengencer darah ini membantu mencegah pembentukan gumpalan baru dan memperkecil ukuran gumpalan yang sudah ada. Contoh obat dalam kategori ini termasuk heparin dan enoxaparin.

ACE Inhibitor

Obat ini berfungsi untuk menurunkan tekanan darah dan meningkatkan aliran darah ke jantung dengan menghambat produksi enzim yang menyempitkan pembuluh darah. Obat seperti lisinopril sering diresepkan setelah serangan jantung.

Beta Blockers

Obat ini membantu menurunkan detak jantung dan tekanan darah, sehingga mengurangi beban kerja jantung. Contoh obat beta blocker termasuk bisoprolol dan atenolol. 

Antiplatelet

Obat ini digunakan untuk mencegah pembentukan gumpalan darah yang dapat menyumbat arteri. Aspirin adalah salah satu antiplatelet yang paling umum digunakan dalam situasi darurat serangan jantung, karena dapat membantu menjaga aliran darah tetap lancar.

Penggunaan obat-obatan ini harus selalu berdasarkan rekomendasi dokter, sesuai dengan kondisi kesehatan individu dan jenis serangan jantung yang dialami.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...