Mencermati Lafal Adzan, Terjemahan, dan Doa Setelahnya
Adzan merupakan panggilan bagi umat Islam untuk menandakan dimulainya waktu sholat. Adzan biasanya dikumandangkan lima kali sehari, dari Subuh hingga menjelang Isya.
Lafadz adzan ini dibacakan oleh seorang muadzin saat masuknya waktu sholat fardhu. Keutamaan adzan dan orang yang mengumandangkannya telah diuraikan dalam hadis Rasulullah SAW sebagai berikut:
"Tidaklah azan didengar oleh jin, manusia, batu dan pohon kecuali mereka akan bersaksi untuknya," (HR. Abu Ya'la).
Selain itu, keutamaan adzan juga dianggap tidak terhingga. Hal ini berlaku terutama bagi orang yang mengumandangkannya dengan penuh keikhlasan dan bagi orang lain yang mendengarnya serta segera melaksanakan sholat.
"Seandainya orang-orang mengetahui pahala yang terkandung pada adzan dan shaf pertama, kemudian mereka tidak mungkin mendapatkannya kecuali dengan cara mengadakan undian atasnya, niscaya mereka akan melakukan undian," (HR Bukhari dan Muslim).
Berkaitan dengan hal tersebut, menarik mempelajari lafal adzan secara lengkap. Simak lafal dan terjemahannya sebagai berikut.
Lafal Adzan dan Terjemahannya
(٢x) اَللهُ اَكْبَرُ،اَللهُ اَكْبَرُ
Allaahu Akbar. Allaahu Akbar (2x)
"Allah Maha Besar, Allah Maha Besar."
(٢x) أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلٰهَ إِلَّااللهُ
Asyhadu allaa ilaaha illallaah (2x)
"Aku menyaksikan bahwa tiada Tuhan selain Allah."
(٢x) اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
Asyhadu anna Muhammadar rasuulullah (2x)
"Aku menyaksikan bahwa nabi Muhammad itu adalah utusan Allah."
(٢x) حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ
Hayya 'alash salaah (2x)
"Marilah sholat."
(٢x) حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ
Hayya 'alal falah (2x)
"Marilah menuju kepada kejayaan."
(١x) اَللهُ اَكْبَرُ ،اَللهُ اَكْبَرُ
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar (1x)
"Allah Maha Besar, Allah Maha Besar."
(١x) لَا إِلَهَ إِلَّااللهُ
Laa ilaaha illallaah (1x)
"Tiada Tuhan selain Allah."
Adzan saat Subuh
Adzan subuh memiliki sedikit perbedaan dalam pengucapan dibandingkan dengan adzan pada waktu sholat lainnya. Adzan Subuh memuat tambahan lafal "Assolatuqoiruminannaum" (اَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ) yang diucapkan dua kali setelah lafal Hayya 'alal falaah.
Lafal ini merupakan seruan khusus untuk membangunkan orang-orang yang masih tidur agar segera melaksanakan sholat Subuh, mengingat pentingnya sholat dibandingkan dengan tidur.
Doa setelah Adzan
Adzan adalah panggilan yang dinyatakan oleh muadzin untuk menunjukkan waktu-waktu sholat dalam Islam. Setiap muslim yang mendengarnya hendaknya membaca doa setelah adzan. Berikut ini penjelasannya:
اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ اِنَكَ لاَ تُخْلِفُ اْلمِيْعَاد
"Allahumma rabbahaadhihi ad-da'watit-taammah, wassalaatil-qaa'imah, aati Muhammadan al-waseelata wal-fadhilah, wab'athhu maqaaman mahmoodan alladhi wa'adtahu, innaka laa tukhliful-mi'aad."
Artinya: "Ya Allah, Tuhan panggilan yang sempurna ini, dan sholat yang tetap, berikanlah kepada Muhammad kedudukan yang tertinggi dan keutamaan, dan bangkitkanlah dia di tempat yang terpuji yang telah Engkau janjikan kepadanya. Sesungguhnya Engkau tidak pernah melanggar janji."
Doa setelah Adzan Magrib
Seorang Muslim bisa menyempurnakan doa setelah adzan Maghrib dengan membaca sebagai berikut:
اللّٰهُمَّ هَذَا إِقْبَالُ لَيْلِكَ وإدْبَارُ نَهَارِكَ وَأَصْوَاتُ دُعَاتِكَ فَاغْفِرْ ليْ
"Allahumma hadha iqbalu laylika wa idbaru naharika wa aswatu du'atika faghfir li."
Artinya: " Ya Allah, ini adalah awal malam-Mu dan berakhirnya siang-Mu, serta seruan para pendoa-Mu, maka ampunilah aku."
Setelah mendengar adzan, disunnahkan bagi seorang Muslim untuk melakukan tiga tindakan ini, sesuai dengan petunjuk yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ ثُمَّ صَلُّوا عَلَىَّ فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا ثُمَّ سَلُوا اللَّهَ لِىَ الْوَسِيلَةَ فَإِنَّهَا مَنْزِلَةٌ فِى الْجَنَّةِ لاَ تَنْبَغِى إِلاَّ لِعَبْدٍ مِنْ عِبَادِ اللَّهِ وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَنَا هُوَ فَمَنْ سَأَلَ لِىَ الْوَسِيلَةَ حَلَّتْ لَهُ الشَّفَاعَةُ
"Ithaa sami'tumu al-mu'adhdhin faqooloo mithla ma yaqoolu thumma sallloo 'alayya fa innahu man sallaa 'alayya salaatan sallaa Allahu 'alayhi bihaa 'ashran thumma salloo Allaha liya al-waseelata fa innaha manzilatun fil jannati laa tanbaghee illaa li'abdin min 'ibaadillahi wa arjuu an akoona ana huwa faman sa'ala liya al-waseelata hallat lahu ash-shafaa'atu.."
Artinya: " Jika kalian mendengar muadzin, ucapkanlah seperti apa yang dia ucapkan. Kemudian sholatlah kepadaku, karena sesungguhnya siapa yang mendoakan kepadaku dengan shalawat, Allah akan memberikan kepadanya sepuluh kali lipat shalawat.
Setelah itu, mintalah kepada Allah untuk memberikan kepadaku wasilah, karena sesungguhnya itu adalah kedudukan di surga yang tidak pantas bagi siapa pun kecuali hamba-hamba Allah, dan aku berharap aku adalah orang yang memiliki wasilah itu. Maka barangsiapa yang meminta kepada Allah untuk memberikan kepadaku wasilah, maka akan diberikan kepadanya syafa'at." (HR Muslim)