Menilik Dampak Tidur Lagi setelah Sahur bagi Kesehatan
Durasi tidur malam yang pendek selama bulan Ramadhan seringkali membuat orang merasa mengantuk setelah makan sahur. Meskipun menggoda, tidur setelah sahur tidak dianjurkan karena dapat berdampak buruk pada kesehatan.
Rasulullah menyarankan agar setelah makan, lebih baik diisi dengan berzikir kepada Allah untuk menyegarkan hati yang mungkin menjadi gelap akibat makanan. Caranya yakni berdoa, berdzikir, dan melaksanakan ibadah sunnah lainnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, setiap muslim perlu memahami dampak tidur lagi setelah sahur. Untuk mengetahuinya, simak penjelasan berikut.
Dampak Tidur Lagi setelah Sahur
Berikut ini beberapa hal yang dapat menjadi dampak tidur lagi setelah sahur:
1. Memicu Sembelit
Secara normal, tubuh membutuhkan sekitar dua jam untuk mencerna makanan dan membuat lambung kosong. Sisa makanan kemudian akan berpindah ke usus untuk diproses menjadi feses.
Namun, tidur lagi setelah sahur dapat memperlambat proses pencernaan, menyebabkan makanan tetap berada dalam perut untuk waktu yang lebih lama.
Keberadaan makanan yang tidak tercerna dengan baik dalam perut dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti sembelit. Hal ini disebabkan karena usus akan menyerap lebih banyak cairan dari feses, membuatnya menjadi kering dan keras.
2. Dada dan Tenggorokan Terasa Panas (Heartburn)
Heartburn merupakan perasaan terbakar di dada dan tenggorokan yang disebabkan oleh naiknya asam lambung. Kebiasaan tidur langsung setelah sahur selama bulan Ramadhan dapat menyebabkan penyakit ini.
Dampak tidur lagi setelah sahur ini yaitu membuat makanan sulit bergerak ke bawah. Selain itu, makanan yang dikonsumsi saat sahur berisiko kembali naik dan merusak lapisan kerongkongan. Hal ini juga dapat menyebabkan sendawa dan mengganggu tidur.
3. Berat Badan Naik
Tidur setelah makan memang dapat menyebabkan penambahan berat badan, dan ini bukanlah sekadar anggapan tanpa dasar. Begitu juga dengan tidur setelah sahur, hal ini dapat mengganggu proses pencernaan makanan.
4. Tubuh Lemas
Proses pencernaan makanan membutuhkan aliran darah dan energi yang besar. Saat tidur, sebagian besar energi tubuh dialihkan ke proses pencernaan yang seharusnya digunakan untuk aktivitas sehari-hari.
Makanan dengan kandungan karbohidrat dan protein tinggi memerlukan waktu lebih lama untuk dicerna, yang dapat menyebabkan kelelahan.
Hormon tertentu yang diproduksi akibat makanan, seperti triptofan yang menghasilkan serotonin, dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk beristirahat dengan baik dan membuat seseorang sulit tidur.
5. Tingkatkan Risiko Stroke
Tidur setelah sahur dapat mengganggu sistem pencernaan Anda, karena lambung membutuhkan lebih banyak asupan darah untuk mencerna makanan. Hal ini bisa mengakibatkan otak kekurangan oksigen karena suplai darah terkonsentrasi pada perut saat tidur.
Dalam jangka panjang, kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko stroke karena peningkatan asam lambung yang dapat menyebabkan sleep apnea.
Selain itu, perubahan kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah setelah makan juga dapat berdampak pada peningkatan risiko stroke, khususnya jenis stroke iskemik akibat penyumbatan pada pembuluh darah otak.
6. Asam Lambung
Dampak tidur lagi setelah sahur berikutnya adalah asam lambung. Para ahli menjelaskan bahwa tidur langsung setelah sahur bisa menyebabkan berbagai masalah pada saluran pencernaan, seperti nyeri di ulu hati dan Gastroesophageal Reflux Disease atau GERD. Ini adalah kondisi di mana asam lambung naik ke tenggorokan dan bisa menyebabkan sensasi terbakar di dada.
Agar terhindar dari masalah kesehatan yang mungkin timbul akibat tidur setelah sahur, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengatasi rasa kantuk setelah sahur. Pertama, tidur yang cukup di malam hari.
Rasa kantuk saat sahur bisa disebabkan oleh kurang tidur, jadi pastikan untuk tidur yang cukup setiap malam agar terhindar dari efek tidur setelah sahur.
Kedua, pilihlah makanan saat sahur yang mengandung nutrisi seimbang. Secara medis, makanan yang mengandung karbohidrat dan protein dapat menyebabkan kantuk yang lebih kuat dibandingkan dengan makanan lain.
Namun, hal ini bukan berarti Anda harus menghindari makanan yang kaya protein atau karbohidrat. Kedua nutrisi ini penting untuk menyediakan energi yang dibutuhkan selama berpuasa Ramadhan.
Ketiga, setelah sahur, lakukanlah aktivitas ringan. Salah satu kunci utama untuk menghindari kebiasaan tidur setelah sahur adalah dengan tetap bergerak. Jika seseorang melakukan aktivitas fisik, organ-organ tubuh akan tetap aktif dan proses metabolisme akan berjalan dengan baik. Semakin aktif dan sibuk, mata akan tetap terjaga dan dapat melawan rasa kantuk setelah sahur.
Demikian penjelasan mengenai dampak tidur lagi setelah sahur terhadap kesehatan manusia.