200 Tema Kultum Ramadhan 2025 dan Contoh Lengkapnya

Ghina Aulia
19 Februari 2025, 08:37
Tema Kultum Ramadhan 2025
ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/tom.
Tema Kultum Ramadhan 2025

Ringkasan

  • Indonesia berkomitmen mengurangi emisi gas rumah kaca dengan menyerahkan Second Nationally Determined Contributions (NDC), namun kenyataan eksploitasi kehutanan dan lahan menunjukkan inkonsistensi antara komitmen dan praktik yang sebenarnya terjadi.
  • Upaya dan target dalam dokumen NDC, termasuk Updated NDC dan Enhanced NDC, terus diperbarui dengan ambisi yang meningkat, namun kegiatan seperti deforestasi dan belum ada kebijakan jelas terhadap pengurangan penggunaan energi batubara menunjukkan kelemahan dalam realisasi komitmen tersebut.
  • Penyelamatan hutan dan peningkatan upaya adaptasi, termasuk perhutanan sosial dan pengakuan hutan adat, dianggap krusial untuk mencapai target net sink emisi pada 2030 yang dinyatakan dalam FOLU Net Sink 2030, membuat partisipasi publik dan melibatkan kelompok terdampak langsung menjadi penting untuk mencapai target berkurangnya emisi.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Ceramah singkat atau kultum di bulan Ramadhan adalah salah satu bentuk dakwah yang umumnya disampaikan sebelum atau sesudah salat berjamaah, khususnya saat salat Tarawih dan Subuh. Kegiatan ini berfungsi sebagai sarana edukasi bagi umat Islam untuk memperdalam pemahaman mereka tentang berbagai aspek ibadah dan nilai-nilai moral selama bulan penuh berkah.

Materi yang disampaikan dalam kultum biasanya berkaitan dengan makna dan amalan di bulan Ramadhan. Misalnya, membahas keutamaan puasa, ibadah, sahur, berbuka, serta malam Lailatul Qadar, sekaligus menekankan pentingnya berbagi, silaturahmi, dan menjaga akhlak.

Agar kultum efektif, penceramah perlu menyampaikan materi secara ringkas, jelas, dan mudah dipahami oleh jamaah. Penggunaan bahasa yang sederhana, contoh nyata, serta dukungan ayat Al-Qur’an dan hadis dapat membuat pesan lebih bermakna.

Terkait dengan itu, kali ini kami ingin memberikan banyak referensi tema kultum Ramadhan 2025 beserta contohnya. Bisa dijadikan rekomendasi untuk berceramah, berikut lengkapnya.

Tema Kultum Ramadhan 2025

1. Keutamaan Salat Tarawih
2. Mengendalikan Nafsu dan Hawa di Bulan Ramadhan
3. Hikmah Sahur dan Berbuka Puasa
4. Puasa sebagai Benteng dari Maksiat
5. Menggapai Keutamaan dengan Sedekah
6. Cara Menjaga Keistiqomahan Setelah Ramadhan
7. Menjaga Lisan di Bulan Ramadhan
8. Rahasia Malam 10 Terakhir Ramadhan
9. Keutamaan Membaca dan Menghafal Al-Qur’an
10. Istighfar dan Taubat di Bulan Ramadhan
11. Mengembangkan Rasa Empati terhadap Sesama
12. Peran Puasa dalam Membentuk Jiwa yang Tangguh
13. Puasa sebagai Sarana Meningkatkan Kedisiplinan
14. Bagaimana Mengisi Waktu di Bulan Ramadhan?
15. Keutamaan Sedekah di Bulan Ramadhan
16. Sunnah-Sunnah yang Dapat Dilakukan di Bulan Ramadhan
17. Memahami Makna Zakat Fitrah
18. Memperbaiki Hubungan dengan Keluarga dan Tetangga
19. Bagaimana Menjadikan Puasa sebagai Pelindung dari Siksa?
20. Keutamaan Umrah di Bulan Ramadhan
21. Cara Meningkatkan Kekhusyukan dalam Salat Tarawih
22. Rahasia Lailatul Qadar
23. Keutamaan Berinfaq di Bulan Ramadhan
24. Puasa sebagai Sarana Tazkiyatun Nafs (Penyucian Jiwa)
25. Menebarkan Kebaikan di Bulan Ramadhan
26. Tata Cara I’tikaf yang Benar
27. Pentingnya Menjaga Hubungan Sosial di Bulan Ramadhan
28. Menjaga Komitmen Ibadah Setelah Ramadhan
29. Memaknai Ramadhan sebagai Bulan Tarbiyah
30. Hikmah di Balik Kewajiban Berpuasa
31. Berani Berubah Menjadi Lebih Baik
32. Meninggalkan Ghibah dan Fitnah
33. Keutamaan Bulan Ramadhan
34. Meninggalkan Dosa Kecil dan Besar
35. Tata Cara Berpuasa yang Benar
36. Keutamaan Salat Tahajud di Bulan Ramadhan
37. Sifat Dermawan Rasulullah di Bulan Ramadhan
38. Menghormati Sesama Muslim saat Berpuasa
39. Makna Kesederhanaan dalam Berpuasa
40. Menyempurnakan Akhlak melalui Ramadhan
41. Keutamaan Membaca Al-Qur’an di Bulan Ramadhan
42. Menjaga Pandangan dan Hati saat Berpuasa
43. Bagaimana Meningkatkan Kualitas Ibadah di Bulan Ramadhan?
44. Amalan yang Dapat Menghapus Dosa
45. Keutamaan Berdoa saat Berbuka Puasa
46. Belajar Tawakal di Bulan Ramadhan
47. Mengendalikan Amarah di Bulan Ramadhan
48. Pahala Melimpah di Bulan Ramadhan
49. Memperbanyak Dzikir dan Doa
50. Menjaga Kualitas Puasa dengan Perbuatan Baik
51. Makna Puasa dalam Islam
52. Memperbaiki Diri dengan Ibadah di Bulan Ramadhan
53. Keutamaan Jujur dalam Berpuasa
54. Hikmah Sahur dan Keutamaannya
55. Kunci Sukses Menggapai Takwa di Ramadhan
56. Hukum dan Hikmah Zakat Fitrah
57. Meningkatkan Kedisiplinan Melalui Puasa
58. Mengapa Kita Harus Bersyukur atas Hadirnya Ramadhan?
59. Keutamaan Membaca Al-Qur’an di Bulan Ramadhan
60. Cara Meraih Ampunan Allah di Bulan Ramadhan
61. Tidak Boros dan Mubazir saat Berbuka
62. I’tikaf di Masjid: Hikmah dan Keutamaannya
63. Hukum dan Hikmah Witir Setelah Tarawih
64. Fidyah dan Kafarat dalam Puasa
65. Menghidupkan Malam Ramadhan
66. Mengendalikan Hawa Nafsu saat Puasa
67. Menjaga Keikhlasan dalam Berpuasa
68. Ujian Kesabaran dalam Puasa Ramadhan
69. Menyambut Idul Fitri dengan Hati Bersih
70. Cara Menjaga Amal Ibadah Setelah Ramadhan
71. Ramadhan sebagai Momen Perbaikan Diri
72. Memahami Makna Puasa Sebagai Ujian Keimanan
73. Menjaga Kesabaran dalam Menghadapi Cobaan
74. Menjadikan Puasa Sebagai Penghapus Dosa
75. Manfaat Puasa bagi Kesehatan Fisik dan Mental
76. Membiasakan Diri dengan Kebaikan di Bulan Ramadhan
77. Membentuk Pribadi yang Lebih Sabar Melalui Puasa
78. Bagaimana Ramadhan Mengajarkan Disiplin Waktu?
79. Menjadi Muslim yang Lebih Dermawan di Bulan Ramadhan
80. Hikmah Menjaga Lisan dan Perbuatan Saat Berpuasa
81. Menggapai Derajat Muttaqin Melalui Puasa Ramadhan
82. Cara Menghindari Sifat Malas di Bulan Ramadhan
83. Keutamaan Memberi Makan Orang yang Berpuasa
84. Bagaimana Menjadi Pribadi yang Lebih Rendah Hati?
85. Ramadhan sebagai Momen Mengubah Kebiasaan Buruk
86. Mengapa Kita Harus Meningkatkan Kualitas Ibadah di Ramadhan?
87. Bagaimana Puasa Dapat Membantu Mengontrol Emosi?
88. Pentingnya Menanamkan Nilai Ramadhan pada Anak-anak
89. Menjadikan Ramadhan Sebagai Bulan Peningkatan Iman
90. Hikmah Menahan Diri dari Perbuatan Sia-sia di Bulan Ramadhan
91. Keutamaan Menjaga Silaturahmi di Bulan Ramadhan
92. Menyambut Ramadhan dengan Hati yang Bersih
93. Meningkatkan Kepekaan Sosial Melalui Puasa
94. Bagaimana Cara Agar Puasa Kita Lebih Berkualitas?
95. Mengajarkan Anak Berpuasa dengan Metode yang Menyenangkan
96. Memanfaatkan Waktu di Bulan Ramadhan dengan Baik
97. Menjadi Teladan Kebaikan di Bulan Ramadhan
98. Bagaimana Menjaga Ibadah Tetap Konsisten Setelah Ramadhan?
99. Ramadhan Sebagai Momentum Hijrah Menuju Kebaikan
100. Pentingnya Meningkatkan Kualitas Ibadah di Malam Ramadhan
101. Hikmah dan Makna Bersyukur di Bulan Ramadhan
102. Cara Menjaga Kesabaran dalam Menghadapi Ujian Hidup
103. Memperbaiki Hati dan Niat dalam Beribadah
104. Menghidupkan Malam Ramadhan dengan Ibadah yang Bermakna
105. Bagaimana Puasa Dapat Membantu Menjaga Kesehatan?
106. Menjaga Fokus dalam Beribadah di Bulan Ramadhan
107. Bagaimana Menghindari Rasa Lapar yang Berlebihan Saat Puasa?
108. Keutamaan dan Manfaat Menghafal Al-Qur’an di Bulan Ramadhan
109. Menguatkan Hubungan dengan Allah di Bulan Ramadhan
110. Menjadikan Bulan Ramadhan sebagai Ladang Amal Saleh
111. Bagaimana Menghadapi Tantangan Berpuasa bagi Pekerja Berat?
112. Memahami Esensi Puasa Lebih dari Sekadar Menahan Lapar dan Haus
113. Menjadi Pribadi yang Lebih Ikhlas dalam Beribadah
114. Bagaimana Agar Puasa Kita Diterima oleh Allah?
115. Perbedaan Puasa yang Diterima dan yang Ditolak
116. Hikmah Berbagi di Bulan Ramadhan
117. Menghindari Perbuatan Sia-sia di Bulan Ramadhan
118. Bagaimana Cara Agar Puasa Tidak Sekadar Menahan Lapar?
119. Cara Memaksimalkan 10 Hari Terakhir Ramadhan
120. Mengapa Ramadhan Disebut Bulan Penuh Berkah?
121. Menjaga Amal Ibadah Setelah Ramadhan Berakhir
122. Mengendalikan Hawa Nafsu dengan Berpuasa
123. Mengisi Waktu Luang dengan Hal yang Bermanfaat di Ramadhan
124. Keutamaan Berbuat Baik kepada Orang Tua di Bulan Ramadhan
125. Bagaimana Ramadhan Dapat Membantu Kita Melatih Kedisiplinan?
126. Ramadhan Sebagai Sarana Meningkatkan Ketakwaan
127. Cara Menjaga Hati agar Tetap Ikhlas Beribadah
128. Pentingnya Membangun Kebiasaan Baik di Bulan Ramadhan
129. Hikmah Berkurangnya Gangguan Setan di Bulan Ramadhan
130. Bagaimana Menjadikan Ramadhan Sebagai Titik Awal Hijrah?
131. Menjaga Pola Makan Sehat saat Berpuasa
132. Mengendalikan Emosi dan Amarah Selama Berpuasa
133. Bagaimana Meningkatkan Kualitas Doa di Bulan Ramadhan?
134. Mengajarkan Anak Pentingnya Ibadah di Bulan Ramadhan
135. Hikmah dari Menahan Hawa Nafsu Selama Berpuasa
136. Ramadhan Sebagai Momen Memperbaiki Hubungan dengan Sesama
137. Cara Mengatur Waktu dengan Baik di Bulan Ramadhan
138. Bagaimana Puasa Dapat Meningkatkan Rasa Empati?
139. Menghidupkan Sunnah Rasulullah di Bulan Ramadhan
140. Pentingnya Menjaga Niat dalam Setiap Ibadah
141. Hikmah Berbuka Puasa dengan Kurma
142. Bagaimana Cara Menjaga Semangat Ibadah Sepanjang Ramadhan?
143. Meningkatkan Amal Ibadah dengan Berjamaah di Masjid
144. Bagaimana Meningkatkan Kualitas Salat Malam di Bulan Ramadhan?
145. Keutamaan Memohon Ampunan di Bulan Ramadhan
146. Menghindari Dosa yang Dapat Mengurangi Pahala Puasa
147. Bagaimana Ramadhan Dapat Mengajarkan Kita tentang Rasa Syukur?
148. Keutamaan Mengkhatamkan Al-Qur’an di Bulan Ramadhan
149. Cara Memperbaiki Hubungan dengan Orang Lain di Bulan Ramadhan
150. Bagaimana Meningkatkan Rasa Takut kepada Allah?
151. Pentingnya Saling Memaafkan Sebelum Hari Raya Idul Fitri
152. Cara Agar Puasa Tidak Hanya Menjadi Kebiasaan Tahunan
153. Ramadhan Sebagai Waktu yang Tepat untuk Introspeksi Diri
154. Keutamaan Memberikan Makanan Berbuka kepada Orang Lain
155. Bagaimana Ramadhan Dapat Membantu Kita Meninggalkan Kebiasaan Buruk?
156. Mengapa Kita Harus Menjaga Perkataan Saat Berpuasa?
157. Hikmah dari Ibadah di Bulan Ramadhan untuk Kehidupan Sehari-hari
158. Keutamaan Sabar dalam Berpuasa
159. Mengapa Ramadhan Disebut Bulan Al-Qur’an?
160. Bagaimana Menjaga Semangat Beribadah Setelah Ramadhan?
161. Hikmah dari Puasa dalam Meningkatkan Kesadaran Sosial
162. Cara Mempertahankan Kebiasaan Baik Setelah Bulan Ramadhan
163. Keutamaan Berbagi dengan Sesama di Bulan Ramadhan
164. Bagaimana Agar Ramadhan Kita Tidak Berlalu Sia-Sia?
165. Hikmah Menahan Diri dari Perbuatan Tercela di Bulan Ramadhan
166. Pentingnya Muhasabah Diri di Bulan Ramadhan
167. Cara Menghindari Kebiasaan Lalai dalam Beribadah di Bulan Ramadhan
168. Bagaimana Cara Menggapai Kesempurnaan Ibadah di Bulan Ramadhan?
169. Keutamaan dan Hikmah Malam Lailatul Qadar
170. Cara Mengajarkan Anak Agar Semangat Berpuasa
171. Mengapa Ramadhan Adalah Waktu yang Tepat untuk Berubah?
172. Menjadikan Ramadhan Sebagai Momen Penguatan Iman
173. Cara Menjadikan Ramadhan Lebih Bermakna
174. Hikmah dari Keutamaan Berdoa di Waktu Berbuka
175. Ramadhan sebagai Bulan Transformasi Diri
176. Bagaimana Menghidupkan Malam Ramadhan?
177. Meneladani Rasulullah dalam Berpuasa
178. Kesabaran dalam Menjalani Ibadah Puasa
179. Ramadhan dan Kebiasaan Berbuat Baik
180. Hikmah Puasa dalam Membentuk Karakter Muslim
181. Keutamaan Doa di Bulan Ramadhan
182. Meningkatkan Kualitas Ibadah di Bulan Ramadhan
183. Menyambut Ramadhan dengan Hati yang Bersih
184. Mengembangkan Rasa Empati Terhadap Fakir Miskin
185. Hal-hal yang Membatalkan dan Tidak Membatalkan Puasa
186. Kesempatan Emas untuk Bertaubat di Bulan Ramadhan
187. Belajar Ikhlas dalam Beribadah
188. Bagaimana Menjadi Muslim yang Lebih Baik?
189. Kebaikan yang Dilipatgandakan di Bulan Ramadhan
190. Menjaga Konsistensi Ibadah Setelah Ramadhan
191. Menyambut Idul Fitri dengan Kebahagiaan
192. Memanfaatkan Bulan Ramadhan untuk Menyucikan Diri
193. Keutamaan Bersedekah di Bulan Ramadhan
194. Keutamaan Salat Malam di Bulan Ramadhan
195. Bagaimana Meningkatkan Ketakwaan di Bulan Ramadhan?
196. Menjadikan Ramadhan Sebagai Titik Awal Perubahan
197. Puasa sebagai Media Pengendalian Diri
198. Belajar dari Kesalahan di Bulan Ramadhan
199. Cara Mengisi Ramadhan dengan Amal Salih
200. Ramadhan dan Peningkatan Kualitas Hidup

Contoh Kultum Ramadhan 2025

Tema Kultum Ramadhan 2025: Keutamaan Salat

Alhamdulillah alhamdulillahirabbil’alamin, wabihinasta’in, wa’ala umridun ya wad din, wassholatu wassalamu’ala asrafil ambiyai, wamursalin, wa’ala alihi washahbihi ajma’in ‘ama ba’du.

Segala puji bagi Allah SWT, yang begitu banyak memberikan kita kenikmatan, terutama nikman iman, islam dan nikmat kesehatan.

Shalawat dan salam tercurahkan kepada baginda besar Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman kegelapan, ke jalan yang terang benderang, dan membawa kita kejalan yang benar.

Pada kesempatan ini, saya ingin berceramah yang bertema “Pentingnya Shalat”. Shalat hukumnya wajib, bagi setiap orang islam yang telah memenuhi syarat, baik laki-laki maupun perempuan, terkecuali orang gila, anak kecil yang belum baligh, dan wanita yang sedang haid atau nifas.

Shalat juga merupakan tugas bagi setiap umat islam yang ada didunia ini, dan juga merupakan tiang agama, seperti rumah yang tidak ada tiangnya maka rumah itu akan roboh.

Perintah shalat sendiri merupakan perintah yang disampaikan langsung dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Hal ini seperti yang dituangkan dalam Al-Qur’an, yang artinya: “Maka dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya, atas orang-orang yang beriman” (QS.AN-NISA : 103).

Begitu pentingnya Rasul menegaskan kalau pembeda antara muslim dan kafir adalah shalat. Hal ini seperti yang tertuang dalam haditsnya, yang artinya: Dari Jabir RA. Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Batasan antara seorang muslim dan kafir adalah meninggalkan shalat”. (HR Muslim).

Adapun dosa-dosa meninggalkan shalat. Meninggalkan shalat fardhu itu hukumnya berdosa, dosanya dosa besar, diantaranya adalah:

1. Satu kali meninggalkan shalat subuh, dosanya itu sama saja seperti masuk neraka selama di akhirat, itu baru diakhirat, bahkan sama saja masuk neraka selama 6000 tahun di dunia.
2. Satu kali meninggalkan shalat dzuhur, dosanya itu sama saja seperti membunuh 1000 umat islam.
3. Satu kali meninggalkan shalat ashar, dosanya itu sama saja seperti menghancurkan ka’bah.
4. Satu kali meninggalkan shalat maghrib, dosanya itu sama saja seperti berzina dengan orang tua kita sendiri.
5. Satu kali meninggalkan shalat isya, dosanya itu sama saja seperti selama hidupnya dan apa saja yang dia lakukan didunia tidak diridhai oleh Allah SWT. Na’uzubillah min zalik.

Semoga kita semua selalu menjaga salat kita ya, aamiin.

Demikianlah ceramah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Terima kasih atas segala perhatiannya dan mohon maaf atas segala kekurangan dan kekhilafannya saya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Tema Kultum Ramadhan 2025: Bersyukur

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Ilahi Rabbi yang telah memberikan kita beribu-ribu kenikmatan, baik Nikmat Iman dan Islam ataupun nikmat sehat walafiat, sehingga pada hari ini kita dapat berkumpul tanpa satu halangan apa pun dan tidak kurang satu pun untuk hadir di acara yang Insyaallah dimuliakan oleh Allah SWT.

Sholawat serta salam semoga terlimpahkan kepada Nabi kita, Muhammad SAW yang telah yang telah menuntun kita dari zaman jahiliah menuju zaman penuh pengetahuan agama. Nabi Muhammad Saw., mengajarkan kepada kita akan selalu mengingat Allah SWT, terutama karena kita sebagai hamba yang lemah, yang bahkan tak mampu menghitung nikmat Allah SWT, yang terlihat saja, belum lagi yang tidak terlihat atau terlupakan.

Ya, sebagian kita, bapak ibu sekalian yang saya hormati, kerap menganggap bahwa nikmat atau rezeki yang kita dapatkan hanya secara fisik. Artinya yang dapat dilihat oleh mata. Misalnya uang, rumah, kendaraan, benda-benda berharga, dan lain sebagainya. Bapak ibu juga demikian?

Saya berharap tidak. Rezeki yang diberikan oleh Allah SWT, itu dari ujung kaki sampai ujung rambut. Dari bangun tidur sampai tidur lagi. Coba kita bayangkan, siapa yang bisa menanam rambut di kepala kita? Menanamnya satu per satu, dipotong tumbuh lagi, dipotong tumbuh lagi. Lalu berubah menjadi putih. Salon mana yang bisa, Bu? Kalau ada salon yang bisa seperti itu, itu pasti peluang bisnis yang besar.

Apalagi rezeki yang sering kita lupakan. Rezeki melihat, misalnya. Kita diberi mata, mata bisa melihat, bisa membedakan warna, bisa membedakan benda baik dan buruk, bisa membedakan cantik dan buruk. Ini rezeki, Bapak Ibu sekalian. Ada yang diberi mata tapi tidak bisa melihat? Ada. Rezekinya berupa mata saja.

Ada yang punya mata, bisa melihat tapi tidak bisa membedakan warna? Ada. Itu rezekinya sampa melihat saja. Ada yang punya mata tapi tak bisa membedakan bidang benda? Ada. Dan lain sebagainya.

Itu adalah sebagian rezeki yang tidak terhitung harganya. Bahkan jika rezeki itu berkurang, betapa kita bingung, betapa kita akan menghabiskan seluruh harta benda untuk mengobatinya. Misalnya tiba-tiba mata kita kena katarak (naudzubillah min dzalik). Kita kemudian tanpa pikir panjang akan mencari jalan keluarnya dengan cara melakukan pengobatan. Berapapun biayanya akan ditempuh.

Bahkan ketika ada orang yang meminta mata kita, diberi imbalan miliaran, tetap tidak diberikan. Artinya, rezeki berupa mata tidak akan tergantikan oleh rezeki-rezeki bendawi yang telah dimiliki.

Sekarang telinga. Semua orang punya telinga, betul? Ada yang punya telinga tapi tak bisa mendengar? Ada. Orang-orang kemudian mencari alat bantu pendengaran. Berapa harganya? Mahal!

Justru, rezeki yang kerap kita lupakan adalah rezeki-rezeki yang harganya sangat mahal, bahkan tidak ternilai harganya. Kita justru sibuk menghitung rezeki-rezeki yang kecil. Misalnya gaji bulanan. Andaikan gaji bulanan Anda kurang 100 ribu dari gaji yang seharusnya Anda terima, pastilah ribut. Gajinya 3 juta, kok dipotong 100 ribu. Tentu sudah ribut.

Kita ini, manusia, selalu meributkan hal-hal yang tampak. Sementara yang tak tampak dianggap biasa. Kita dikasih orang uang satu juta dengan cuma-cuma, berapa banyak terima kasih yang kita ucapkan? Bahkan diterima sampai menangis- nangis. Kita bisa menontonnya di televisi, ada uang kaget, ada bedah rumah, dan lain sebagainya.

Lihatlah sikap penerimanya? Pasti menangis-nangis, mengucapkan terima kasih yang tak terhingga. Sementara ia lupa, ada rezeki yang tidak terhitung harganya. Kita ini kerap terbalik cara berpikirnya.

Nah, sekarang bapak ibu sudah tahu, mana rezeki yang receh, mana rezeki yang besar. Dengan rezeki yang besar, yang setiap hari kita rasakan, mestinya kita sadari dan selalu bersyukur. Setiap kali bangun tidur, kita bersyukur. Kita bisa melakukan apa, bersyukur. Dan jika sudah demikian, kita akan menjadi hamba yang pandai bersyukur. Bersyukur tidak hanya sebatas ucapan, melainkan juga berimbas pada peningkatan ibadah kita kepada Allah.

Demikian yang bisa saya sampaikan semoga ada manfaat yang bisa kita ambil untuk kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Wallahul muafiq ila aqwamith thariq. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Tema Kultum Ramadhan 2025: Keikhlasan

Assalamu`alaikum Wr. Wb.

Puji dan Syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta berkah-Nya kepada kita, umat islam. Shalawat dan salam kita curah limpahkan kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan semua pengikutnya.

Hadirin rahimakumullah...

Syarat diterimanya ibadah adalah rasa ikhlas sebagaimana firman Allah SWT:

وَلَقَدْ اُوْحِيَ اِلَيْكَ وَاِلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكَۚ لَىِٕنْ اَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ - 65

Artinya: "Sungguh, benar-benar telah diwahyukan kepadamu dan kepada orang-orang (para nabi) sebelummu, "Sungguh, jika engkau mempersekutukan (Allah), niscaya akan gugurlah amalmu dan tentulah engkau termasuk orang-orang yang rugi." (QS Az-Zumar: 65)

Dengan ikhlas kita tidak akan tersesat ke jalan yang tidak diridhai Allah SWT, tidak akan menjadi orang yang riya atau sombong, karena sombong itu merupakan sifatnya setan.

Seseorang yang ikhlas ibarat orang yang sedang membersihkan beras dari kerikil-kerikil dan batu-batu kecil di sekitar beras. Maka, beras yang dimasak menjadi nikmat dimakan. Tetapi jika beras itu masih kotor, ketika nasi dikunyah akan tergigit kerikil dan batu kecil.

Demikianlah keikhlasan, menyebabkan beramal menjadi nikmat, tidak membuat lelah, dan segala pengorbanan tidak terasa berat. Sebaliknya, amal yang dilakukan dengan riya akan menyebabkan amal tidak nikmat. Pelakunya akan mudah menyerah dan selalu kecewa.

Tetapi banyak dari kita yang beribadah tidak berlandaskan rasa ikhlas kepada Allah SWT, melainkan dengan sikap riya atau sombong supaya mendapat pujian dari orang lain. Hal inilah yang dapat menyebabkan ibadah kita tidak diterima oleh Allah SWT.

Rasulullah SAW pernah bersabda, "Ikhlaslah dalam beragama, cukup bagimu amal yang sedikit." Dalam hadits lain Rasulullah SAW bersabda," Sesungguhnya Allah tidak menerima amal kecuali dilakukan dengan ikhlas dan mengharap ridha-Nya."

Imam Syafi'i pernah memberi nasihat kepada seorang temannya,"Wahai Abu Musa, jika engkau berijtihad dengan sebenar-benar kesungguhan untuk membuat seluruh manusia ridha (suka), maka itu tidak akan terjadi. Jika demikian, maka ikhlaskan amalmu dan niatmu karena Allah SWT."

Karena itu tak heran jika Ibnul Qoyyim memberi perumpamaan seperti ini, "Amal tanpa keikhlasan seperti musafir yang mengisi kantong dengan kerikil pasir. Memberatkannya tapi tidak bermanfaat."

Dalam kesempatan lain ia juga berkata," Jika ilmu bermanfaat tanpa amal, maka tidak mungkin Allah mencela para pendeta ahli Kitab. Jika ilmu bermanfaat tanpa keikhlasan, maka tidak mungkin Allah SWT mencela orang-orang munafik."

Dari beberapa contoh hadits di atas menunjukkan bahwa ikhlas itu memang sangat penting bagi umat muslim dalam melaksanakan ibadah, karena tanpa rasa ikhlas dan hanya mengharap ridha dari Allah SWT ibadah kita tidak akan diterima oleh-Nya.

Lalu, bagaimana cara agar bisa beribadah dengan ikhlas? Cara agar kita dapat mencapai rasa ikhlas adalah dengan mengosongkan pikiran disaat kita sedang beribadah kepada Allah SWT.

Kita hanya perlu memikirkan Allah, shalat untuk Allah, zikir untuk Allah, semua amal yang kita lakukan hanya untuk Allah. Lupakan semua urusan duniawi, kita hanya tertuju pada Allah. Jangan munculkan rasa riya atau sombong di dalam diri kita karena kita tidak berdaya di hadapan Allah SWT. Rasakanlah Allah berada di hadapan kita dan sedang menyaksikan kita.

Insyaallah, dengan cara di atas anda dapat mencapai ikhlas. Dan jangan lupa untuk berdoa memohon kepada Allah SWT agar kita dapat beribadah secara ikhlas untuk-Nya,

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, mudah-mudahan bermanfaat. Mohon maaf atas segala kekurangan, billahi taufiq wal hidayah.. Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Tema Kultum Ramadhan 2025: Pentingnya Sedekah di Bulan Ramadhan

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Kita awali ceramah ini dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT. dan tak lupa shalawat serta salam untuk Nabi Muhammad saw. beserta keluarga dan pengikutnya. Di kesempatan kali ini, saya akan memberikan manfaat tentang bersedekah. Sedekah memiliki banyak manfaat, sehingga umat Islam disunahkan untuk bersedekah.

Contoh dari manfaat sedekah di antaranya adalah:

A. Bertambah Rezeki

Sedekah tidak membuat kita miskin, karena rezeki sudah diatur oleh Allah SWT. Menurut sabda Rasulullah SAW:

“Bersedekahlah kalian, karena sesungguhnya sedekah dapat menambah harta yang banyak. Maka bersedekahlah kalian, niscaya Allah menyayangi kalian.”

Di dalam Al-Qur’an pun tertulis bahwa orang yang bersedekah akan dijanjikan oleh Allah balasan berupa 10x dari jumlah sedekah mereka.

B. Meningkatkan Derajat Seseorang

Orang yang bersedekah akan ditingkatkan derajatnya oleh Allah dan selalu mendapatkan keberkahan dalam rezekinya. Hal ini berbeda dengan orang kikir yang memiliki banyak harta tapi hidupnya tidak tenang dan penuh masalah. Pernyataan ini juga dapat dibaca di hadis Muslim yang berbunyi:

“Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah saw. bersabda, sedekah itu tidak akan mengurangi harta. Allah akan memberi kemuliaan pada hambanya yang pemaaf dan tawadhu karena Allah dan Allah akan meningkatkan derajatnya,” (HR Muslim).

C. Didoakan oleh Malaikat

Abu Hurairah berkata, Nabi Muhammad saw. bersabda:

“Ketika orang berada di waktu pagi, dua malaikat akan turun kepadanya, lalu salah satunya berkata: Ya Allah berilah harta kepada orang yang menginfakkan hartanya. Kemudian malaikat yang satunya berkata: Ya Allah binasakan orang-orang yang bakhil.”

Itulah beragam manfaat dari sedekah, semoga kita semua dapat bersedekah sebanyak mungkin agar dihindari api neraka.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Tema Kultum Ramadhan 2025: Malam Lailatul Qadar

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarakatuh.

Hadirin Rahimakumullah,

Tentu kita semua tidak asing dengan nasihat dan anjuran untuk meningkatkan kualitas ibadah di akhir bulan Ramadhan, sebab akhir bulan Ramadhan terdapat sebuah momen istimewa yaitu sebuah malam yang memiliki kemuliaan yang pahalanya lebih dari seribu bulan.

Momen tersebut adalah malam Lailatul Qadar yang selalu ditunggu-tunggu oleh seluruh umat muslim di dunia. Malam yang memiliki keutamaan lebih dari seribu bulan tersebut waktunya dirahasiakan oleh Allah swt untuk menguji keikhlasan kita dalam beribadah, namun Rasulullah saw memberikan tanda-tanda terjadinya malam tersebut di sepuluh hari terakhir pada bulan Ramadhan. Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Sayyidatina Aisyah:

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا، قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ، أَحْيَا اللَّيْلَ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ، وَجَدَّ وَشَدَّ الْمِئْزَرَ

Artinya, "Dari Aisyah ra berkata" Rasulullah saw (ketika) memasuki sepuluh terakhir Ramadhan beliau menghidupkan malam itu, membangunkankeluarganya dan mengencangkan ikat pinggangnya."

Hadirin Rahimakumullah,

Kita sebagai seorang hamba sudah seharusnya mencari bekal untuk kehidupan di akhirat kelak, sehingga memperbanyak ibadah di malam mulia ini sangat dianjurkan untuk menunjukkan sikap kehambaan kita dengan memperbanyak ibadah. Setidaknya ada lima amalan agar dapat meraih keistimewaan malam mulia tersebut.

Pertama, mendirikan shalat sunnah dengan istiqomah terutama shalat sunnah yang dianjurkan seperti shalat tahajud dan salat tasbih dengan berjamaah. Shalat sunnah yang dilakukan pada malam hari yaitu dalam waktu antara setelah shalat isya dan subuh memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah kesempatan terkabulnya doa. oleh karena itu amalan shalat sunnah mala mini sangat dianjurkan untuk dilakukan menjelang akhir bulan Ramadhan.

Kedua, perbanyaklah berdzikir kepada Allah swt dan berdoa untuk meminta ampunan. Amalan ini bisa mengantarkan kita untuk meraih keutamaan malam Lailatul Qadar.

Ketiga, amalan yang dianjurkan untuk meraih keutamaan Lailatul Qadar adalah melakukan i'tikaf di masjid. I'tikaf berarti berdiam diri di masjid dengan niat tertentu. Rasulullah saw juga melakukan hal tersebut sebagaimana yang disebutkan oleh Sayyidatina Aisyah:

عَنْ عَائِشَة كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى يَتَوَفَّاهُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ

Artinya, "Dari Aisyah ra, ia mengatakan bahwa Rasulullah saw melakukan i'tikaf setelah tanggal dua puluh Ramadhan hingga akhir hayatnya," (HR Al-Bukhari dan Muslim).

Keempat, bersedekahlah dengan ikhlas. Umat Islam sangat dianjurkan untuk saling membantu sesama muslim oleh karena itu dianjurkan bersedekah. Terutama bersedekah di sepuluh hari terakhir bulan penuh berkah ini sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw.

عَنْ أَنَسٍ قَالَ قِيلَ يَا رَسُولَ اللهِ أَيُّ الصَّدَقَةِ أَفْضَلُ قَالَ صَدَقَةُ رَمَضَانَ. (رواه البيهقي)

Artinya, "Dari Anas ra ia berkata, bahwa Rasulullah saw pernah ditanya, apakah sedekah yang paling utama? Ia menjawab sedekah di bulan Ramadhan." (HR Al-Baihaqi).

Hadits di atas menunjukan betapa besarnya balasan untuk orang yang melakukan sedekah di akhir bulan Ramadhan terutama pada sepuluh hari terakhir menjelang perginya bulan Ramadhan.

Demikian kultum singkat ini dapat saya sampaikan. Semoga Allah memperkenankan kita untuk memperoleh lailatul qadar. Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarakatuh.

Sederet contoh tema kultum Ramadhan 2025 di atas dapat dijadikan referensi ceramah. Semoga bermanfaat.

Sumber Kultum: PPPA Darul Quran, Kemenag Jakbar Detik.com, dan lain-lain

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Editor: Safrezi

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...