Berdasarkan kalender Islam yang dirilis Kementerian Agama tahun 2025, bulan Ramadhan 2025 akan dimulai pada Sabtu, 1 Maret 2025, atau bertepatan dengan 1 Ramadan 1446 H.
Pada bulan suci ini, umat Muslim diwajibkan untuk melaksanakan ibadah puasa sebagai salah satu dari lima rukun Islam. Tidak hanya puasa, umat Muslim juga dianjurkan untuk melakukan berbagai macam ibadah agar mendapatkan banyak pahala dan berkah dari Allah SWT.
Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mengisi bulan suci ini dengan kebaikan. Salah satunya yaitu melalui kultum atau kuliah tujuh menit yang berisi berisi nasihat, motivasi, dan pesan-pesan agama.
Ada berbagai topik yang bisa disampaikan, termasuk tentang menyambut bulan Ramadhan yang dibutuhkan untuk mengingatkan keistimewaan bulan suci tersebut kepada saudara seiman.
Berikut di bawah ini kumpulan kultum menyambut bulan Ramadhan 2025 yang singkat yang bisa dibagikan.
Kultum Menyambut Bulan Ramadhan 2025 yang Singkat
Berikut ini lima kultum singkat yang bisa dijadikan sebagai referensi untuk menyambut bulan Ramadhan 2025.
Kultum Menyambut Bulan Ramadhan 2025 yang Singkat (Pexels)
Kultum 1: Menyambut Ramadhan
Assalamualaikum Wr Wb
Alhamdulillahi robbil alamin. Wabihi nastainu ala umuri dunya wadin. Assholatu wassalamu ala nabiyina Muhammadin shalallaahu alaihi wassalaam. Amma ba'du.
Puji beserta syukur ke hadirat Allah SWT atas nikmat-Nya yang luar biasa. Sholawat dan salam marilah kita sampaikan kepada junjungan alam, nabi kita Muhammad SAW.
Hadirin yang dimuliakan Allah SWT,
Ramadhan, bulan suci ini menyapa kembali. Kemuliaan di hadapan. Kedatangannya disambut beraneka rasa oleh orang-orang.
Pertama. Ada orang yang menyambutnya biasa-biasa saja. Ramadhan baginya tak lebih dari rutinitas tahunan. Tak ada perubahan apa-apa. Biasa saja. Hadirnya bulan kemuliaan baginya tak memberikan pengaruh sedikit pun, selain kenyataan ia harus berpuasa. Menahan lapar dahaga. Bagi orang seperti ini apa yang akan dilewatkan selama Ramadhan ini takkan membekas makna, takkan memberi pengaruh setitik pun.
Kedua. Orang yang menanggapi secara sinis. Orang ini merasa berat ketika datangnya bulan suci. Ia malas melakukan ibadah. Baginya puasa itu berat. Ramadhan itu bikin enek. Karena selama Ramadhan ia tak lagi bisa makan-makan secara bebas dan berbuat sesuka hati. Orang menganggap datangnya Ramadhan adalah musibah. Naudzubillahimindzalika.
Ketiga. Orang yang begitu antusias menyambutnya. Ia begitu merasa istimewa di bulan berkah ini. Ia menyapa Ramadhan dengan kegembiraan. Meski begitu, nyatanya ada dua golongan atas sambutan penuh kegembiraan ini. Ada yang antusias menyambut, sekadar karena Ramadhan serasa seru. Ada pesta petasan. Ada ngabuburit. Ada sahur bareng keluarga. Berbuka dengan makanan yang enak. Puasa dijadikan ajang diet, melangsingkan perut, dll. Golongan ini menyambut antusias Ramadhan karena suasana menyenangkan.
Golongan kedua, antusias menyambut Ramadhan karena keimanan dan keilmuan. Ia senang karena paham Ramadhan adalah bulan keberkahan. Bulan kemuliaan. Saat ganjaran kebaikan dilipatgandakan. Ia menyambutnya dengan khusyuk. Bukan sekadar karena banyak "hal menarik" selama Ramadhan. Baginya itu hanya sebagai tambahan. Yang terutama adalah karena keinsyafan betapa berharganya bulan ini, sayang jika terlewatkan tanpa makna yang terhadirkan.
Termasuk manakah kita? Semoga termasuk yang menyambut Ramadhan dengan antusias berlandas keimanan dan keilmuan. Pada gilirannya semoga kita bisa mengisi Ramadhan ini dengan banyak kebajikan. Aamiin Ya Robbal Alamin.
Rabbana aatina fidunya hasanah, wafilakhiroti hasanah, waqina adzabannar.
Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.
Wassalamu 'alaikum Wr Wb
Sumber: Buku Kumpulan Kultum Ramadhan: Berkaca Pada Jiwa 2
Kultum 2: Persiapan Puasa yang Sempurna
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita kesempatan untuk kembali bertemu dengan bulan Ramadhan. Shalawat dan salam semoga tetap terlimpah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Saudara/i sekalian, tibalah saatnya kita mempersiapkan diri menyambut bulan suci Ramadhan. Puasa Ramadhan merupakan rukun Islam yang sangat penting. Oleh karena itu, persiapan yang matang sangatlah diperlukan agar kita dapat menjalankan ibadah puasa dengan khusyuk dan mendapatkan keberkahan yang maksimal.
Persiapan puasa tidak hanya sekedar mempersiapkan fisik, tetapi juga mental dan spiritual. Secara fisik, kita perlu menjaga kesehatan tubuh agar mampu menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh. Istirahat yang cukup, mengonsumsi makanan bergizi, dan berolahraga secara teratur sangat penting.
Secara mental, kita perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai tantangan selama berpuasa. Rasa lapar dan haus, godaan untuk berbuat dosa, dan berbagai cobaan lainnya mungkin akan kita hadapi. Oleh karena itu, kita perlu memperkuat mental dan tekad kita untuk tetap istiqomah.
Secara spiritual, kita perlu mempersiapkan diri dengan memperbanyak ibadah sunnah, seperti shalat tahajud, membaca Al-Quran, dan berdzikir. Dengan memperbanyak ibadah, kita akan semakin dekat kepada Allah SWT dan mendapatkan kekuatan spiritual untuk menjalankan ibadah puasa.
Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menunjukkan betapa besarnya pahala yang akan kita dapatkan jika kita menjalankan ibadah puasa dengan ikhlas dan penuh keimanan. Oleh karena itu, marilah kita mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya agar dapat meraih keberkahan yang maksimal di bulan Ramadhan.
Mari kita rencanakan amalan-amalan apa saja yang akan kita perbanyak di bulan Ramadhan, seperti shalat tarawih, tadarus Al-Quran, sedekah, dan memperbanyak silaturahmi. Dengan perencanaan yang matang, kita akan dapat memanfaatkan waktu Ramadhan dengan sebaik-baiknya.
Selain itu, marilah kita membersihkan diri dari dosa-dosa yang telah kita perbuat. Bertobatlah kepada Allah SWT dan mohon ampunan atas segala kesalahan kita. Dengan hati yang bersih dan suci, kita akan lebih khusyuk dalam menjalankan ibadah puasa.
Semoga Allah SWT memberikan kita kekuatan dan kesehatan untuk menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan ini dengan sempurna. Amin.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Kultum 3: Pahala Menuntut Ilmu di Bulan Ramadhan
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan nikmat Ramadhan kepada kita semua. Semoga rahmat dan keberkahan-Nya senantiasa menyertai kita dalam menjalani ibadah di bulan yang penuh berkah ini.
Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,
Sebagai umat Islam, kita memiliki kewajiban menuntut ilmu, baik yang berkaitan dengan urusan duniawi maupun akhirat. Menuntut ilmu tidak memandang usia, jenis kelamin, ataupun latar belakang.
Semua orang berhak dan wajib melakukannya, terlebih di bulan Ramadhan. Banyak keberkahan dan keutamaan bagi orang yang menuntut ilmu pada bulan suci ini.
Di sini, saya akan menjelaskan tentang macam-macam pahala atau keistimewaan menuntut ilmu sela bulan Ramadhan, yaitu
Mendapat Pahala seperti Ibadah Setahun
Sebagaimana Nabi Muhammad SAW. bersabda:
مَنْ حَضَرَ مَجْلِسَ العِلْمِ فِي رَمَضَانَ كَتَبَ اللَّهُ تَعَالَى لَهُ بِكُلِّ قَدَمٍ عِبَادَةَ سَنَةٍ وَيَكُونُ مَعِي تَحْتَ العَرْشِ
Artinya: "Barang siapa menghadiri majelis ilmu untuk menuntut ilmu agama Islam di bulan Ramadhan, maka Allah catat untuknya setiap satu langkah kaki bernilai pahala ibadah satu tahun, dan ia akan bersamaku (kata Nabi SAW) berada di bawah Arsy Allah SWT. "
Meningkatkan Kualitas Ibadah
Dengan meningkatnya pemahaman kita tentang ajaran Islam, kita dapat menggali lebih dalam makna dan hikmah di balik ibadah-ibadah yang dilakukan selama bulan Ramadhan, seperti puasa, shalat tarawih, dan bersedekah.
Semakin kita memahami esensi dan tujuan dari ibadah-ibadah tersebut, semakin tulus dan berkualitas pula ibadah kita kepada Allah SWT.
Diridhoi Allah Allah SWT
Setiap langkah yang kita ambil dalam perjalanan menuntut ilmu membawa kita lebih dekat kepada keberkahan dan kasih sayang Allah SWT. Dengan kesungguhan dalam belajar dan mengembangkan diri, kita semakin mendekatkan hubungan kita dengan-Nya dan memperdalam cinta kita terhadap agama-Nya. Sebagaimana dalam HR Abu Daud
مَنْ تَعَلَّمَ عِلْمًا مِمَّا يُبْتَغَى بِهِ وَجْهُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ لاَ يَتَعَلَّمُهُ إِلاَّ لِيُصِيبَ بِهِ عَرَضًا مِنَ الدُّنْيَا لَمْ يَجِدْ عَرْفَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Artinya: "Barangsiapa yang mempelajari ilmu yang dengannya dapat memperoleh keridhoan Allah SWT, (tetapi) ia tidak mempelajarinya kecuali untuk mendapatkan kesenangan duniawi, maka ia tidak akan mendapatkan harumnya surga di hari kiamat nanti," (HR Abu Daud).
Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,
Dalam bulan Ramadhan ini, mari kita manfaatkan setiap momen untuk meningkatkan pengetahuan dan keimanan kita. Jadikanlah bulan yang mulia ini sebagai momentum untuk meraih keberkahan dan kesuksesan di dunia maupun di akhirat.
Semoga Allah SWT senantiasa memberkahi langkah-langkah kita dalam menuntut ilmu dan menjadikan kita hamba yang bertaqwa dan berilmu. Aamiin ya rabbal 'alamin.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Kultum Menyambut Bulan Ramadhan 2025 yang Singkat (Unsplash)
Kultum 4: Meraih Pahala dengan Amal Saleh di Bulan Ramadan
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Pada bulan Ramadan ini, kita semua telah diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk memperbanyak amal ibadah dan meraih pahala yang berlimpah.
Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah dan ampunan, di mana Allah memberikan banyak kesempatan bagi kita untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada-Nya.
Salah satu amal saleh yang sangat dianjurkan untuk dilakukan di bulan Ramadan adalah berpuasa. Puasa bukan hanya menahan lapar dan dahaga, namun juga menahan diri dari segala perbuatan yang dapat merusak ibadah kita.
Puasa juga menjadi sarana untuk membiasakan diri mengendalikan diri dalam berbagai situasi dan kondisi.
Selain itu, masih banyak amal saleh lainnya yang bisa kita lakukan di bulan Ramadan, seperti sedekah, shalat tarawih, membaca Al-Quran, dan lain sebagainya.
Semua amal saleh tersebut memiliki pahala yang besar di sisi Allah SWT.
Namun, kita tidak boleh melupakan esensi dari amal saleh itu sendiri. Amal saleh yang kita lakukan haruslah murni karena Allah SWT semata.
Kita tidak boleh beramal untuk mencari popularitas, pujian dari orang lain, atau bahkan untuk kepentingan dunia semata. Kita harus beramal karena Allah SWT dan semata-mata untuk mendapatkan ridha-Nya.
Oleh karena itu, di bulan Ramadan ini, mari kita perbanyak amal saleh yang murni karena Allah SWT semata.
Mari kita berpuasa dengan penuh kesabaran dan ikhlas, shalat tarawih dengan khusyu’, membaca Al-Quran dengan hafalan yang benar dan memahami maknanya, serta berbuat baik kepada orang lain dengan ikhlas dan tulus.
Dengan melakukan amal saleh yang murni karena Allah SWT semata, Insya Allah, kita akan meraih pahala yang besar dan berlimpah di sisi-Nya.
Mari kita manfaatkan bulan Ramadan ini dengan sebaik-baiknya dan jangan sampai melewatkan kesempatan berharga ini.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita kekuatan dan kemudahan untuk beribadah dengan baik di bulan Ramadan ini. Aamiin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Kultum 5: Menyambut Bulan Suci dengan Hati yang Ikhlas
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita kesempatan untuk kembali bertemu dengan bulan suci Ramadhan. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabatnya.
Saudara-saudariku yang dirahmati Allah, bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, rahmat, dan ampunan. Bulan ini merupakan kesempatan emas bagi kita untuk membersihkan diri dari dosa-dosa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Namun, seringkali kita hanya fokus pada amalan-amalan lahiriah saja, seperti puasa, shalat, dan tadarus Al-Quran. Padahal, yang lebih penting adalah niat dan keikhlasan dalam menjalankan amalan tersebut.
Allah SWT tidak melihat amalan kita dari segi kuantitas, tetapi dari segi kualitas dan keikhlasan. Amalan yang dilakukan dengan ikhlas akan mendapatkan pahala yang lebih besar di sisi Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan apa yang diniatkannya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini mengajarkan kita betapa pentingnya niat dalam setiap amalan yang kita lakukan. Jika kita berniat untuk mencari ridho Allah SWT, maka amalan kita akan diterima dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.
Oleh karena itu, marilah kita sambut bulan Ramadhan dengan hati yang ikhlas. Lakukanlah amalan-amalan ibadah dengan penuh keikhlasan dan berharap ridho Allah SWT.
Jangan sampai kita terjebak dalam riya' (pamer) atau sum'ah (ingin dipuji orang). Amalan yang dilakukan karena ingin dipuji orang tidak akan mendapatkan pahala di sisi Allah SWT.
Semoga Allah SWT memberikan kita kekuatan dan hidayah untuk menjalankan ibadah puasa dan amalan-amalan lainnya di bulan Ramadhan dengan penuh keikhlasan dan mendapatkan ridho-Nya. Amin.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Demikian lima contoh kultum menyambut bulan Ramadhan 2025 yang singkat dan bisa dijadikan sebagai referensi.