9 Cara Mengurangi Emisi Karbon, Kurangi Dampak Perubahan Iklim

Bahrul Ilmi
14 November 2025, 15:11
cara mengurangi emisi karbon harian
Mutu Internasional
Cara mengurangi emisi karbon.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Dengan adanya berbagai kemudahan teknologi seperti kendaraan dan perangkat elektronik, kita memang sangat terbantu. Terutama dalam menyelesaikan berbagai aktivitas harian. Namun di balik itu semua, ada hal krusial yang harus diperhatikan, yaitu peningkatan emisi karbon yang dapat berdampak pada kelangsungan alam.

Mengutip dari Liputan6.com, aktivitas harian yang kita lakukan berkontribusi pada peningkatan emisi karbon yang memperparah pemanasan global. Berbagai aktivitas tersebut menyumbang sekitar lebih dari 80 persen pada tahun 2021, dan jumlah tersebut didominasi oleh efek penggunaan transportasi.

Pada tahun 2022, Indonesia menduduki peringkat ke-6 sebagai negara penyumbang emisi CO2 terbesar di dunia, dengan total 729 juta ton CO2.

Dampak Emisi Karbon Harian

Peningkatan jumlah emisi karbon yang berlebihan, dapat memicu perubahan iklim, peningkatan suhu bumi, dan risiko kesehatan seperti penyakit pernapasan.

Selain sektor transportasi, aktivitas rumah tangga ternyata juga turut menyumbang peningkatan emisi karbon sebanyak 3,8% karbon CO2 langsung dan 20,7% karbon CO2 tidak langsung pada tahun 2021.

Melihat dampaknya yang sangat serius terhadap ekosistem alam, penting bagi kita untuk memahami dan menerapkan cara mengurangi emisi karbon harian.

Cara Mengurangi Emisi Karbon Harian

Jika kamu ingin membuat alam lebih lestari dan turut menjaga ekosistem bumi, berikut beberapa cara mengurangi emisi karbon harian yang bisa kamu lakukan mulai sekarang, yaitu:

1. Menggunakan Transportasi Umum

Kalau kamu selama ini lebih banyak menggunakan kendaraan pribadi untuk mobilitas, ada baiknya mulai beralih ke penggunaan kendaraan umum mulai sekarang. Pada tahun 2022, lebih dari 80% emisi dari sektor energi berasal dari moda transportasi, terutama kendaraan pribadi seperti mobil dan sepeda motor.

Untuk mengurangi emisi karbon, kamu bisa manfaatkan transportasi umum seperti TransJakarta, MRT, LRT, atau KRL untuk mobilitas sehari-hari. Untuk jarak dekat, biasakan berjalan kaki atau bersepeda, yang tidak hanya mengurangi emisi tetapi juga menyehatkan tubuh.

2. Bijak Menggunakan Listrik

Setiap kilowatt listrik yang digunakan, sebagian besar masih berasal dari pembangkit yang menghasilkan emisi karbon. Oleh karena itu, semakin besar listrik yang kamu pakai, semakin banyak emisi karbon yang dilepaskan ke udara.

Cabut charger ponsel dan peralatan elektronik dari stop kontak setelah digunakan, karena peralatan tersebut tetap menarik daya meski dalam mode standby. Selain itu, manfaatkan pencahayaan dan ventilasi alami di siang hari, atur suhu AC pada 24-25°C dan gunakan seperlunya.

3. Terapkan Prinsip 3R

Prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) adalah dasar dari pengelolaan sampah berkelanjutan yang efektif. Penerapan prinsip ini merupakan cara mengurangi emisi karbon harian yang sangat penting untuk dilakukan.

Mulailah dengan Reduce (mengurangi) konsumsi barang yang tidak perlu, dan hindari penggunaan barang sekali pakai. Kemudian, gunakan kembali (Reuse) barang-barang yang masih dapat dipakai, seperti membawa botol minum sendiri, tas belanja kain, dan wadah makanan.

Kamu juga bisa melakukan daur ulang (Recycle) dengan memilah sampah plastik, kertas, dan kaca untuk didaur ulang. Pemilahan sampah sejak dari rumah membantu mengurangi volume sampah yang berakhir di TPA dan mempermudah proses daur ulang.

4. Kurangi Sampah Makanan

Meski terdengar sepele, nyatanya sampah makanan (food waste) juga berperan dalam peningkatan emisi karbon. Menurut laporan Bappenas tahun 2021, rata-rata emisi gas rumah kaca dari sampah makanan selama tahun 2000 hingga 2018 di Indonesia sebesar 82,26 Mton CO2ek.

Untuk mengurangi sampah makanan, buat susunan menu dan beli bahan makanan secukupnya sesuai kebutuhan. Simpan makanan dengan benar agar tidak cepat busuk dan manfaatkan sisa makanan secara kreatif untuk menghindari makanan terbuang sia-sia.

5. Ubah Pola Makan

Produksi ternak menghasilkan gas rumah kaca yang lebih banyak daripada semua mobil dan truk di dunia. Organisasi Pangan PBB (FAO) memperkirakan bahwa produksi daging, susu, dan telur menyumbang sekitar 14,5% dari semua emisi gas rumah kaca oleh manusia.

Mengurangi frekuensi konsumsi daging merah, khususnya daging sapi, dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca. Selain itu, kamu bisa melakukan ini dengan biasakan konsumsi buah, sayur, biji-bijian, kacang-kacangan, dan sumber protein nabati lainnya.

Ada beberapa konsep menarik terkait pola makan, seperti "Senin tanpa Daging" atau menjadi flexitarian, yaitu pola makan yang sebagian besar nabati namun sesekali mengonsumsi daging.

6. Pilih Produk Minim Kemasan

Produk impor dan berkemasan memiliki jejak karbon tinggi, mulai dari proses transportasi dan produksinya. Memilih produk lokal dapat mengurangi emisi yang dilepaskan oleh aktivitas distribusi produk impor.

Belilah sayuran dan buah dari pasar tradisional atau petani lokal untuk mendukung ekonomi setempat dan mengurangi jejak karbon. Pilih produk dengan kemasan minimal atau kemasan daur ulang untuk mengurangi sampah plastik.

Hal yang tak kalah penting untuk dilakukan adalah biasakan untuk bawa tas belanja sendiri dan hindari kantong plastik sekali pakai saat berbelanja.

7. Hemat Penggunaan Air

Penggunaan air yang berlebihan juga dapat menyebabkan emisi karbon secara tidak langsung. Sebab proses memompa, mengolah, dan memanaskan air membutuhkan energi yang tidak sedikit, yang sebagian besar dihasilkan dari bahan bakar fosil.

Matikan keran saat menyikat gigi atau menggosok piring untuk menghindari pemborosan. Perbaiki keran yang bocor segera untuk mencegah hilangnya air yang tidak perlu.

8. Gunakan Energi Terbarukan

Penggunaan bahan bakar fosil seperti bensin dan gas dapat menyebabkan emisi karbon yang signifikan. Mendukung dan menggunakan energi terbarukan adalah cara mengurangi emisi karbon harian paling direkomendasikan.

Pertimbangkan pemasangan Panel Surya untuk rumah tangga jika memungkinkan. Kamu juga bisa menggunakan power bank atau charger tenaga surya untuk perangkat kecil sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan.

9. Tanam Pohon

Pohon menyerap karbon dioksida (CO2) dari udara dan melakukan fotosintesis untuk menghasilkan oksigen (O2), menjadikannya cara mengurangi emisi karbon harian yang penting dilakukan.

Tanam tanaman hias yang membantu menyerap polutan di dalam rumah, dan buat kebun kecil atau vertical garden juga dapat membantu meningkatkan kualitas udara.

Itulah beberapa cara mengurangi emisi karbon harian yang bisa kamu lakukan. Tindakan ini bukan hanya bertujuan untuk menjaga alam, tetapi juga menjaga kelangsungan kita sebagai makhluk hidup.

Dengan menekan produksi emisi karbon, kita bisa menghindari potensi berbahaya seperti perubahan iklim, peningkatan suhu hingga masalah kesehatan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Editor: Safrezi

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan