Memahami 5 Cara Membuat Hipotesis Penelitian
Ketika melakukan penelitian, Anda wajib membuat hipotesis yang merupakan praduga terhadap masalah yang diteliti. Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, yakni hupo yang artinya sementara dan thesis yang artinya pernyataan atau teori.
Dari istilah ini, bisa dimpulkan bahwa arti hipotesis adalah pernyataan sementara. Bila Anda bingung bagaimana cara membuat hipotesis, simak pembahasannya berikut ini.
Pengertian Hipotesis Menurut Para Ahli
Anda perlu memahami terlebih dahulu pengertian dari hipotesis. Berikut Ini beberapa pengertian hipotesis yang dikemukakan oleh para ahli.
1. S. Nasution
Nasution berpendapat bahwa hipotesis adalah upaya memperkirakan tentang apa yang diamati dan agar dapat dipahami.
2. Zikmund
Zikmund mendefinisikan hipotesis sebagai dugaan sementara yang perlu dibuktikan dan perlu dicari penjelasan, fenomena, fakta dan kemungkinan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang muncul.
3. Erwan Agus Purwanto & Diah Ratih Sulistyastuti
Mereka berdua mengemukakan hipotesis sebagai dugaan sementara terhadap kasus atau permasalahan penelitian yang diangkat untuk diteliti dan dicari kebenarannya yang masih perlu dilakukan pengujian secara empiris.
4. Sumadi Suryabrata
Menurut Sumadi Suryabrata, hipotesis adalah pernyataan yang menggambarkan tentang keadaan parameter yang akan dilakukan pengujian melalui statistik sampel.
5. Dantes
Pengertian hipotesis penelitian menurut Dantes adalah asumsi yang perlu dilakukan pengujian data. Kemudian dari pengujian lewat penelitian akan menghasilkan data. Data inilah yang akan dijadikan acuan pengambilan kesimpulan, terkadang juga menghasilkan solusi dan penemuan baru.
Tujuan dan Fungsi Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian memiliki tujuan dan fungsi yang dapat memudahkan Anda dalam melakukan penelitian. Berikut ini beberapa diantaranya.
1. Untuk Menguji Teori
Hipotesis yang sudah Anda buat nantinya akan diuji atau dibandingkan dengan teori-teori yang sudah ada. Dengan demikian, Anda bisa mengetahui apakah hipotesis yan dibuat sudah benar atau sesuai.
2. Menerangkan Fenomena Sosial
Hipotesis berguna untuk menerangkan fenomena sosial yang terjadi. Dari fenomena tersebut, Anda bisa membuat asumsi sementara sebelum nantinya dibuktikan kebenarannya
3. Membantu Membuat Kerangka Kesimpulan
Anda bisa menggunakan hipotesis sebagai cara untuk mempermudah membuat kesimpulan. Hal ini dikarenakan dari hipotesis setidaknya Anda menemukan kerangka-kerangka dasar untuk menemukan jawabannya.
4. Mendorong Munculnya Teori
Membuat hipotesis merupakan salah satu upaya agar Anda memikirkan sesuatu yang awalnya mungkin tidak ada. Kemudian, Anda mencoba membuktikan keberadaanya lewat penelitian
5. Mengarahkan Penelitian
Hipotesis juga bisa membantu mengarahkan Anda ketika sedang menjalankan penelitian. Dengan demikian penelitian Anda bisa tetap berjalan secara terstruktur dan sistematis seperti yang telah dirancang sebelumnya.
Cara Membuat Hipotesis Penelitian
Ada cara yang bisa Anda lakukan untuk membuat hipotesis penelitian yang baik dan benar. Berikut ini pembahasan lima yang perlu Anda persiapkan.
1. Membuat Hipotesis Berdasarkan Rumusan Masalah Penelitian
Sebelum membuat hipotesis, pastikan Anda sudah menentukan rumusan masalah penelitian terlebih dahulu
2. Hipotesis Pendahuluan
Cara selanjutnya adalah membuat hipotesis pendahuluan yang sifatnya eksplisit dan hanya digunakan untuk uji coba.
3. Mengumpulkan Data
Langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data dan fakta. Kemudian dari kumpulan data dan fakta tersebut, ambil data yang relevan dan selaras dengan penelitian yang Anda angkat.
4. Pengolahan Hipotesis
Langkah selanjutnya adalah mengolah data dan fakta tersebut menjadi satu kesatuan.
5. Uji Hipotesis
Langkah terakhir dalam melakukan pengujian hipotesis untuk mengetahui hasil yang sebenarnya.
Contoh Hipotesis
Bila Anda masih bingung seperti apa bentuk hipotesis, ada bergam contoh yang bisa Anda jadikan referensi. Menurut Sugiyono dinukil dari asikbelajar.com, berikut ini contoh hipotesis berdasarkan bentuknya :
1. Hipotesis Asosiatif
Rumusan masalah asosiatif: adakah hubungan yang signifikan antara tinggi badan dengan barang yang terjual? Kemudian hipotesis adalah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara tinggi badan pelayan toko dengan barang yang terjual. Sementara itu, hipotesis Statistik
Ho : ρ = 0, 0 berarti tidak ada hubungan.
Ha : ρ ≠ 0 , “tidak sama dengan nol” berarti lebih besar atau kurang (-) dari nol berarti ada hubungan,
ρ = nilai korelasi dalam formulasi yang dihipotesiskan.
2. Hipotesis Komparatif
Rumusan masalah: bagaimanakah produktivitas kerja karyawan PT X bila dibandingkan dengan PT Y?
Hipotesis Nol:
- Ho: Tidak terdapat perbedaan produktivitas kerja antara karyawan di PT X dan PT Y; atau terdapat persamaan produktivitas kerja antara karyawan PT X dan Y, atau
- Ho: Produktivitas karyawan PT X lebih besar atau sama dengan (≥) PT Y (“lebih besar atau sama dengan)” = paling sedikit).
- Ho: Produktivitas karyawan PT X lebih kecil atau sama dengan (≤) PT Y (“lebih kecil atau sama dengan” = paling besar).
Hipotesis Alternatif:
- Ha: Produktivitas kerja karyawan PT X lebih besar (atau lebih kecil) dari karyawan PT Y.
- Ha: Produktivitas karyawan PT X lebih kecil dari pada (<) PT Y. 3) Ha: Produktivitas karyawan PT X lebih besar daripada (≥) PT Y.
Hipotesis statistiknya:
- Ho : µ1 = µ2
- Ha : µ1 ≠ µ2
- Ho : µ1 ≥ µ2
- Ha : µ1 < µ2
3. Hipotesis Deskriptif
Rumusan masalah deskriptif: Berapa daya tahan lampu pijar merk X?
Hipotesis Deskriptif
Daya tahan lampu pijar merk X = 600 jam (Ho), karena daya tahan lampu yang ada pada sampel diharapkan tidak berbeda secara signifikan dengan daya tahan lampu yang ada pada populasi. Hipotesis alternatifnya adalah: Daya tahan lampu pijar merk X tidak sama 600 jam. “Tidak sama dengan” ini bisa berarti lebih besar atau lebih kecil dari 600 jam.
- Hipotesis Statistik (hanya ada bila berdasarkan data sampel)
Ho : µ = 600
Ha : µ ≠ 600
µ : Adalah nilai rata-rata populasi yang dihipotesiskan atau ditaksir melalui sampel.