Kolonialisme Adalah Paham tentang Penguasaan, Ini Penjelasannya
Kolonialisme adalah masa-masa yang pernah dialami oleh bangsa Indonesia sebelum merdeka. Akibat adanya kolonialisme yakni masyarakat indonesia mengalami penindasan dalam waktu yang lama.
Namun, rupanya istilah ini berbeda dengan imperialisme. Keduanya memiliki perbedaan terkait bentuk penindasannya dan tujuannya.
Terkadang, perbedaan itulah yang membuat keduanya juga kerap disalahartikan menjadi istilah dengan makna yang sama. Agar mampu memahami perbedaan dan pengertian kolonialisme, menarik meninjaunya lebih lanjut dalam uraian berikut.
Pengertian Kolonialisme dan Imperialisme
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) V, kolonialisme adalah paham terkait penguasaan suatu negara atas daerah atau bangsa lain. Tujuannya yakni memperluas negara tersebut.
Kolonialisme juga merupakan pengembangan kekuasaan sebuah negara atas wilayah dan manusia yang ada di luar batas negaranya. Kolonialisme bertujuan mencari sumber daya alam, tenaga kerja, maupun pasar di wilayah itu. Pengertian ini kerap disamakan dengan imperialisme. Pada dasarnya, keduanya adalah wujud penggunaan kekuasaan untuk menguasai bangsa lain.
Namun, kolonialisme ini lebih ke penguasaan terhadap sumber daya, sementara imperialisme lebih terkait dengan penguasaan secara psikis dan keilmuan. Imperialisme turut menerapkan kepercayaan dan politik tertentu.
Imperialisme adalah suatu sistem ketika sebuah negara atau bangsa merasa memiliki hak untuk menguasai atau mengendalikan wilayah atau negara lain. Imperialisme seringkali berkaitan dengan kekuatan politik, ekonomi, dan militer yang dimiliki oleh negara yang ingin mengimperialisme wilayah atau negara lain.
Kolonialisme adalah suatu periode dalam sejarah ketika suatu negara atau bangsa menjajah dan menguasai wilayah jajahannya. Praktek kolonialisme telah ada sejak ratusan tahun yang lalu dan telah mempengaruhi banyak negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Contoh Perwujudan Kolonialisme di Indonesia
Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, kolonialisme adalah masa yang pernah dialami Indonesia. Indonesia mengalami periode kolonialisme dimulai dari abad ke-16 hingga pertengahan abad ke-20.
Awalnya, bangsa Eropa memiliki kekuasaan, sistem politik, dan militer yang kuat dan menguasai seluruh wilayah. Namun, beberapa abad kemudian, terjadi konflik antar bangsa karena perbedaan budaya, keyakinan, dan sifat dominan yang ingin menguasai wilayah lain, sehingga peperangan tidak dapat dicegah.
Kehancuran kekuasaan bangsa Eropa terlihat dari jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Utsmani. Akibatnya, ekonomi dan perdagangan mengalami penurunan.
Dalam upaya mengembangkan ekonomi, bangsa Eropa meluncurkan Revolusi Industri. Revolusi Industri ini memungkinkan bangsa Eropa untuk membuat armada kapal yang besar untuk menjelajah samudera dan mencari sumber daya di negara lain.
Misi Perang Salib memainkan peran penting dalam hal ini. Upaya tersebut akhirnya memungkinkan bangsa Eropa menemukan negara-negara dengan potensi alam yang tinggi tetapi lemah dalam sistem pemerintahan.
Hal ini mendorong ambisi bangsa Eropa untuk menguasai seluruh wilayah dan meraih keuntungan politik. Inilah awal dari perkembangan kolonialisme yang menjadi sistem di luar kendali manusia.
Pada awalnya, bangsa Eropa seperti Portugis dan lain-lain datang ke Indonesia untuk mencari rempah-rempah dan membangun hubungan perdagangan. Namun, mereka kemudian menggunakan kekuatan militer mereka untuk menjajah dan menguasai wilayah-wilayah di Indonesia.
Salah satu kolonialisme yang paling terkenal di Indonesia adalah penjajahan Belanda. Belanda datang ke Indonesia pada abad ke-17 dan mendirikan Hindia Belanda, suatu wilayah jajahan yang terdiri dari berbagai pulau di Indonesia.
Selama pendudukannya, Belanda menguasai Indonesia dan melakukan eksploitasi terhadap sumber daya alam dan tenaga kerja lokal. Kolonialisme Belanda memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah eksploitasi sumber daya alam.
Belanda memanfaatkan Indonesia sebagai sumber rempah-rempah dan hasil alam lainnya, serta mengirimkannya ke Eropa untuk dijual dengan harga yang mahal. Hal ini mengakibatkan kemerosotan ekonomi di Indonesia dan melumpuhkan perkembangan industri lokal.
Selain itu, Belanda juga melaksanakan politik pembedaan atau apartheid di Hindia Belanda. Mereka secara sistematis memisahkan antara orang Eropa, keturunan campuran, dan penduduk asli Indonesia.
Orang Eropa dan keturunan campuran diberikan hak-hak dan keistimewaan yang tidak diberikan kepada penduduk asli. Hal ini menyebabkan ketidakadilan sosial dan ketimpangan yang signifikan.
Pengaruh Kolonialisme Bagi Indonesia
Praktik kolonialisme adalah praktik yang meninggalkan luka yang mendalam akibat penindasan yang terjadi dari masa ke masa. Namun, di sisi lain terdapat dampak positif dan negatif dari kolonialisme ini.
Pengaruh positifnya yakni pemerintah kolonial menginvestasikan dana dalam pembangunan infrastruktur dan menyebarkan pengetahuan medis dan teknologi. Negara kolonial lebih maju pada saat itu di bidang literasi, mengadopsi standar hak asasi manusia yang berasal dari Barat, dan membentuk institusi dan sistem pemerintahan yang demokratis.
Efeknya, Indonesia pun menjadi sadar akan hal itu. Beberapa peraturan perundang-undangan pun diadopsi dari Belanda yang memuat hal-hal tersebut.
Namun, ada juga pemaksaan dan asimilasi paksa yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Selain itu, terjadi ketidakstabilan ekonomi, serta pelanggaran hak asasi manusia. Indonesia, dengan kekayaan alamnya berupa rempah-rempah yang melimpah, menjadi daya tarik bagi banyak bangsa asing untuk menguasainya.