Sejarah Rebo Wekasan dan Hadist yang Berkaitan

Annisa Fianni Sisma
13 September 2023, 11:48
Sejarah Rebo Wekasan
Pexels
Ilustrasi, membaca Al Quran.

Rabu Pungkasan atau yang lebih dikenal dalam Bahasa Jawa sebagai Rebo Wekasan adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada hari Rabu terakhir dalam Bulan Shafar pada Kalender Hijriah.

Di kalangan sebagian masyarakat Jawa, Sunda, dan Madura, Rebo Wekasan dianggap sebagai hari yang membawa musibah. Pada hari tersebut, masyarakat biasanya melaksanakan berbagai aktivitas dengan tujuan untuk mengusir sial.

Beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain tahlilan (mengadakan zikir bersama), membagikan makanan dalam bentuk gunungan atau selamatan, serta melaksanakan salat sunah lidaf'il bala (penolak bala) secara bersama-sama.

Untuk memahami keyakinan ini, penting untuk mengetahui sejarah dari tradisi Rebo Wekasan. Simak penjelasan lebih lanjutnya sebagai berikut.

Sejarah Rebo Wekasan

Sejarah Rebo Wekasan
Sejarah Rebo Wekasan (Pexels)

Bulan Safar adalah salah satu bulan dalam kalender Hijriah yang mengikuti penanggalan Qomariyah. Bulan ini terjadi setelah bulan Muharram dan sebelum bulan Rabi' al-Awwal. Beberapa orang Arab menyebut bulan Safar sebagai bulan yang membawa kesialan. Oleh karena itu, terdapat sebuah hadits Nabi yang menyanggah pandangan negatif tersebut bagi mereka:

لَا عَدْوَى وَلَا طِيَرَةَ وَلَا هَامَةَ وَلَا صَفَرَ وَفِرَّ مِنْ الْمَجْذُومِ كَمَا تَفِرُّ مِنْ الْأَسَدِ

“Tidak ada 'adwa, thiyarah, hamah, shafar, dan menjauhlah dari orang yang kena penyakit kusta (lepra) sebagaimana kamu menjauh dari singa.”(HR Bukhari dan Muslim)

Hari Rabu adalah salah satu hari dalam seminggu. Muncul perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang awal hari dalam seminggu. Namun menurut As-Suyuthi, ulama mutaakhirin dan ashab Syafi'i berpendapat bahwa hari Sabtu adalah permulaan hari dalam seminggu, seperti yang tercantum dalam Syarah al-Muhadzab, al-Rawdhah, dan al-Minhaj, dengan dasar pada hadits dari Imam Muslim di mana Allah SWT menciptakan tanah pada hari Sabtu dan menciptakan nur pada hari Rabu.

Banyak orang merasa sial pada hari Rabu berdasarkan firman Allah dalam Surat al-Qamar Ayat 19, tetapi ini merupakan kesalahan. Sesungguhnya Allah berfirman dalam Surat Fussilat Ayat 16 bahwa itu adalah delapan hari, yang merupakan hari-hari kesialan bagi kaum 'ad.

Oleh karena itu, dalam beberapa karya, ulama selalu mengaitkan kata Safar dengan kata al-khair dan menyebutnya sebagai safar al-khair (Safar yang baik) sebagai bentuk harapan akan kebaikan dan optimisme. Cara ini diharapkan mampu menepis anggapan tentang kesialan, nahas, atau keburukan yang melekat pada bulan Safar.

Dalam tafsir Ruhul Ma'ani, misalnya, disebutkan bahwa hari Rabu adalah hari di mana Nabi Yunus dilahirkan, begitu juga dengan Nabi Yusuf, dan pertolongan kepada Nabi Muhammad SAW pada perang Ahzab juga terjadi pada hari Rabu. Tentu saja terdapat banyak hadits lain yang berkaitan dengan hari Rabu.

Sejarah Rebo Wekasan
Sejarah Rebo Wekasan (Pexels)

Oleh karena itu, secara umum, tentang waktu, terdapat sebuah hadits Qudsi yang berbunyi:

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement