Transisi adalah Peralihan, Ini Pengertian dan Kiat Menghadapinya
Transisi adalah peralihan dari sesuatu menjadi sesuatu yang lainnya. Perubahan ini dapat berkaitan dengan berbagai hal di dunia.
Contoh transisi adalah manusia yang mengalami peralihan dalam hidupnya. Transisi juga memiliki makna perubahan atau penyesuaian karena pengaruh suatu hal secara signifikan.
Berkaitan dengan istilah tersebut, menarik membahas pengertiannya dan kaitannya dengan hal lain. Berikut ini uraian mengenai transisi tersebut.
Arti Kata Transisi dan Asal Mulanya
Asal mula kata transisi adalah ‘transire’ yang artinya melintasi. Transire adalah istilah kata Latin yang mengacu pada proses, bukan hasil akhir.
Sementara, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) V, transisi merupakan peralihan dari keadaan (tempat, tindakan, dan sebagainya) pada yang lain; masa peralihan; masa pancaroba; pada umumnya keadaan belum stabil.
Transisi merupakan proses yang tidak instan. Transisi dapat berupa serangkaian fase atau langkah. Transisi juga mungkin berpusat di sesuatu yang menarik seperti ketika memulai pekerjaan baru atau yang lain sebagainya.
Terkadang, transisi juga dapat didorong oleh situasi yang menyusahkan seperti kehilangan orang yang disayangi. Transisi kehidupan dapat merupakan tantangan karena adanya alasan.
Transisi juga dapat menyebabkan perubahan sosial lainnya seperti perubahan masyarakat hingga yang lebih internal yakni meningkatnya stress. Oleh sebab itu, setiap orang hendaknya mampu menyesuaikan diri dengan perubahan yang muncul.
Kiat Menghadapi Transisi
Transisi perlu dipersiapkan dengan baik. salah satunya dengan merencanakan hal-hal lain sebagai cadangan. Berkaitan dengan langkah yang lebih spesifik, simak uraian berikut:
1. Menetapkan Harapan yang Masuk Akal
Harapan yang tidak terpenuhi dengan sesuai akan menyebabkan frustasi atau stres. Hal ini akan membuat pola pikir menjadi berantakan.
Oleh karena itu, tetapkan harapan yang masuk akal dan memahami potensi munculnya stress. Penting juga mengetahui bagaimana cara mengelola stres ketika sesuatu terjadi.
2. Memahami Kondisi
Cara lain untuk mengatasi adanya transisi adalah dengan memahami adanya perubahan dalam suatu kondisi. Pemahaman ini penting baik ketika perubahan itu terjadi maupun nanti di masa depan.
Contohnya adalah ketika mengetahui akan ada perubahan besar di masa depan yang sedang direncanakan seperti pernikahan, maka seseorang akan mempersiapkannya dengan baik. Persiapan tersebut meliputi belajar menjadi orang tua, belajar hidup mandiri, belajar masak, dan lain sebagainya.
Persiapan ini akan mempermudah seseorang ketika menghadapi transisi kehidupan. Setiap orang yang mengalami transisi pun tidak terkejut dan serta-merta stress karenanya.
3. Mengembangkan Rutinitas
Salah satu kiat menghadapi transisi adalah mengembangkan rutinitas. Pengembangan rutinitas tersebut maksudnya adalah menciptakan momen tertentu pada waktu tertentu.
Tujuannya adalah memfasilitasi perasaan yang muncul. Contohnya berdoa setelah sholat, meditasi, jalan-jalan setiap hari, dan lain sebagainya.
4. Menetapkan Tujuan Kecil
Cara lain untuk menghadapi transisi adalah menetapkan tujuan kecil. Alih-alih berfokus pada tujuan besar, lebih baik mulailah dengan langkah kecil sehingga selesai satu per satu.
5. Tetap Terhubung dengan Keluarga atau Teman
Dukungan dari kerabat terdekat mampu membuat perasaan yang muncul saat terjadi transisi tidak terlalu berat. Jadikan keluarga maupun teman sebagai rekan saat munculnya transisi tersebut.
6. Sadari Bahwa akan Selalu Ada Perubahan
Perubahan dalam hidup adalah sesuatu yang wajar. Perubahan akan selalu terjadi meski tidak diciptakan. Orang-orang akan berangsur berubah karena usia pun bertambah dan kebutuhan juga lebih banyak.
Jenis-jenis Transisi
Berikutnya, ada pula jenis-jenis transisi yang menarik diketahui. Simak jenis-jenis transisi tersebut sebagai berikut:
1. Transisi yang Diantisipasi
Transisi ini yang diduga dapat terjadi, sehingga diantisipasi oleh seseorang. Contohnya yakni memasuki masa pensiun, menjadi orang tua, anak sekolah, menikah, dan lain sebagainya. Transisi ini dapat diatasi dan dihadapi dengan mempersiapkan fase kehidupan dengan baik dan tepat.
2. Transisi yang Tidak Diantisipasi
Transisi yang tidak dapat diprediksi contohnya seperti kematian orang tua mendadak, cedera tubuh, keluarga yang datang tiba-tiba, menantu meninggal dan lain sebagainya. Transisi jenis ini dapat diatasi dengan mengelola stress secara perlahan.
Contoh Transisi dalam Kehidupan
Setelah mengetahui makna transisi, menarik pula mengetahui contohnya. Transisi dalam kehidupan dapat berupa momen besar maupun kecil. Hal yang paling menonjol adalah adanya penyesuaian setiap kondisi tersebut. Berikut ini sederet contoh transisi dalam kehidupan.
- Pernikahan
- Kelahiran anak
- Menjadi seorang ibu
- Menjadi seorang ayah
- Lulus dari perguruan tinggi atau sekolah menengah maupun sekolah dasar
- Resign dari tempat kerja
- Diterima di tempat kerja
- Pensiun
- Kehilangan pekerjaan
- Perubahan di bidang karir
- Penyakit serius yang muncul
- Penuaan kulit
- Kematian keluarga atau teman
- Mempertanyakan terkait keimanan
- Mempertanyakan identitas seksual
- Mempertanyakan eksistensi diri
- Bencana alam banjir, gempa bumi, kebakaran, dan lain-lain
- Kerugian bisnis
- Memulai bisnis
- Naik jabatan karir
- Bertambahnya tanggung jawab
- Pindah ke kota baru
Itulah penjelasan mengenai makna transisi, cara menghadapinya, dan contoh momen yang menyebabkan adanya transisi.