Mencermati Persamaan dan Perbedaan Pemilu 1955 dengan 2014

Annisa Fianni Sisma
13 Februari 2024, 09:35
Pemilu
Dok. Arsip Negara Republik Indonesia
Ilustrasi, lambang partai politik yang peserta Pemilu 1955 terpasang di bundaran Kebayoran Baru.
Button AI Summarize

Pemilihan Umum (Pemilu) adalah proses untuk memilih pemimpin yang menangani masalah politik dalam suatu negara. Di Indonesia, Pemilu pertama kali diadakan pada tahun 1955.

Pada saat itu, Pemilu terdiri dari dua tahap, yaitu pemilihan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan anggota konstituante. Tahap pertama Pemilu dilaksanakan pada 29 September 1955, sedangkan tahap kedua pada 15 Desember 1955. Setelah beberapa kali penyelenggaraan Pemilu, proses ini kembali diadakan pada tahun 2014 setelah tahun 2009.

Berkenaan dengan itu, menarik mengetahui persamaan dan perbedaan antara pemilu pertama tahun 1995 dengan pemilu tahun 2014. Berikut penjelasannya.

Persamaan Pemilu 1955 dengan 2014

Distribusi logistik Pemilu 2024 di Cianjur
Distribusi logistik Pemilu 2024 di Cianjur (ANTARA FOTO/Henry Purba/agr/foc.)

Pemahaman tentang persamaan dan perbedaan antara pemilu pertama tahun 1955 dan pemilu tahun 2014 penting untuk memahami perkembangan sistem demokrasi di Indonesia. Pemilu 1955 merupakan tonggak sejarah sebagai proses pemilihan umum pertama bagi Indonesia yang baru merdeka. Berikut persamaannya

1. Keduanya Menjadi Pemilu Nasional

Pemilu pertama tahun 1955 di Indonesia dan pemilu tahun 2014 memiliki kesamaan dalam hal bahwa keduanya merupakan pemilihan umum nasional yang penting. Pemilu 1955 menjadi titik awal bagi demokrasi Indonesia setelah masa penjajahan, sementara pemilu 2014 menjadi momentum signifikan dalam perkembangan sistem demokrasi di negara ini. Kedua pemilu ini bersifat nasional, melibatkan partisipasi dari berbagai daerah di Indonesia, yang menunjukkan semangat kesatuan dan persatuan dalam menentukan masa depan negara.

2. Memprioritaskan Hak Warga Negara untuk Bersuara

Kedua pemilu, baik yang pertama pada tahun 1955 maupun yang tahun 2014, menggarisbawahi hak suara warga negara Indonesia dalam memilih perwakilan mereka dalam lembaga legislatif, sesuai dengan prinsip demokrasi. Pemilu 1955 menandai langkah awal menuju pemerintahan demokratis dengan memberikan hak suara secara lebih inklusif kepada warga negara Indonesia.

Sementara itu, pemilu tahun 2014 mencerminkan kedewasaan dan kematangan sistem demokrasi Indonesia yang telah berkembang selama bertahun-tahun. Pemilu ini mulai melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat.

3. Momentum Persaingan Partai Politik

Persamaan antara pemilu pertama tahun 1955 dengan pemilu tahun 2014 juga terlihat dalam partisipasi berbagai partai politik yang bersaing dalam proses pemilihan. Kedua pemilu ini menjadi platform bagi beragam partai politik untuk mengkomunikasikan visi, misi, dan program kerja mereka kepada pemilih. Kontes antarpartai politik ini menciptakan ruang demokratis di mana ideologi dan platform politik dapat dipertaruhkan untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat.

Distribusi logistik pemilu ke pulau terluar Batam
Distribusi logistik pemilu ke pulau terluar Batam (ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/foc.)

4. Pemilihan Wakil Rakyat

Kedua pemilu, baik yang pertama pada tahun 1955 maupun yang diadakan pada tahun 2014, memiliki tujuan yang serupa, yaitu untuk memilih anggota parlemen yang akan mewakili rakyat di lembaga legislatif. Dalam kedua pemilu tersebut, proses pemilihan bertujuan untuk membentuk lembaga legislatif yang memiliki peran penting dalam menyusun undang-undang dan mengawasi jalannya pemerintahan. Persamaan ini mencerminkan keselarasan dalam prinsip dasar demokrasi yang menekankan representasi warga negara dalam proses pengambilan keputusan politik.

5. Penentuan Calon

Persamaan antara pemilu pertama tahun 1955 dan pemilu tahun 2014 juga terlihat dalam metode penentuan calon, yang dapat berasal dari partai politik maupun individu. Pada pemilu pertama maupun pemilu tahun 2014, sistem kandidat dapat bervariasi, memungkinkan calon untuk mewakili partai politik tertentu atau mencalonkan diri secara independen.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...