Cara Membuat Makalah Penelitian yang Baik dan Benar, Lengkap dengan Contohnya
Makalah adalah sebuah karya tulis yang sering kali dihasilkan oleh pelajar maupun mahasiswa, baik di lingkungan sekolah maupun perguruan tinggi. Karya ini berisi ide-ide penulis yang disusun berdasarkan kajian ilmiah sebagai dasar penyusunan.
Makalah juga diwajibkan menyertakan daftar pustaka, yang dapat berupa referensi dari buku atau jurnal ilmiah. Penulisannya dilakukan memperkuat argumen serta memastikan keabsahannya sebagai tulisan akademis.
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (1994), W. J. S. Poerwadarminta menjelaskan bahwa makalah merupakan uraian tertulis yang disajikan untuk memperoleh pembahasan lebih mendalam. Oleh karena itu, makalah dapat diartikan sebagai tulisan ilmiah yang berisi pemikiran penulis dan belum pernah diterbitkan sebelumnya.
Selanjutnya, menurut Badan Standarisasi Nasional (BSN), suatu tulisan dikategorikan sebagai makalah jika memenuhi beberapa kriteria, yaitu bersumber dari pemikiran pribadi, belum dipublikasikan, relevan dengan perkembangan terkini, serta memiliki sifat ilmiah.
Secara umum, makalah memiliki fungsi untuk peneliti, pendidikan, dan pembaca. Misalnya sebagai referensi penulisan dan penelitian berikutnya. Sebagai karya tulis ilmiah, makalah berfungsi sebagai rujukan utama bagi para peneliti yang ingin mendalami suatu bidang kajian. Informasi serta metode yang disajikan dalam makalah dapat dimanfaatkan untuk memperluas atau meningkatkan studi lebih lanjut.
Berikut pembahasan lebih lanjut tentang cara membuat makalah yang baik dan benar. Anda juga bisa mengacu pada struktur yang akan dijelaskan kali ini. Selengkapnya, simak tulisan berikut ini.
Cara Membuat Makalah
1. Menentukan Topik Penulisan Makalah
Tahap awal dalam menyusun makalah adalah menetapkan tema tulisan. Carilah tema yang sesuai dengan area studi atau sesuai dengan permintaan tugas. Pilih tema yang menarik perhatian, memiliki manfaat untuk dibahas, dan cukup spesifik agar pembahasannya tidak melebar. Pastikan juga tema yang dipilih memiliki sumber referensi yang memadai untuk mendukung proses penulisan.
2. Menghimpun Referensi Penulisan
Begitu tema telah ditetapkan, tahap selanjutnya adalah mengumpulkan bahan pendukung. Telusuri berbagai jenis informasi dari sumber yang dapat dipercaya, seperti literatur akademik, publikasi ilmiah, artikel berkualitas, atau hasil penelitian. Pastikan semua sumber yang digunakan relevan dan memiliki validitas tinggi untuk memperkuat argumen. Buat catatan utama dari setiap sumber agar mempermudah pengolahan informasi saat menyusun tulisan.
3. Identifikasi Struktur Penulisan
Tahapan selanjutnya adalah menentukan format atau susunan tulisan makalah. Umumnya, sebuah makalah terbagi menjadi beberapa bagian utama, yaitu pengantar, isi, dan kesimpulan. Bagian pengantar mengulas latar belakang, tujuan penelitian, dan masalah yang akan dibahas. Pada bagian isi, topik akan dianalisis secara rinci dengan didukung oleh bukti dan data yang relevan. Sedangkan kesimpulan menyajikan rangkuman dari seluruh pembahasan dan memberikan rekomendasi. Pastikan setiap bagian tersusun dengan logis, saling berkaitan, dan sesuai dengan maksud utama dari penulisan makalah tersebut. Berikut struktur penulisan yang patut dijadikan acuan:
- Judul Makalah Penelitian
- Kata Pengantar
- BAB I
Pendahuluan
- Latar Belakang
- Rumusan Masalah
- Tujuan Penulisan
- Manfaat Penulisan - BAB II
Pembahasan - BAB III
Penutup
- Kesimpulan
- Saran
4. Menulis Topik Pembahasan
Mulailah menyusun isi makalah berdasarkan kerangka yang telah ditentukan sebelumnya. Untuk bagian pendahuluan, awali dengan memberikan penjelasan tentang konteks dan maksud dari penulisan. Pada bagian inti, yaitu pembahasan, uraikan topik secara mendalam, didukung dengan data dan analisis yang sesuai. Pastikan setiap gagasan disampaikan dengan cara yang sistematis, teratur, dan mudah diikuti oleh pembaca.
5. Lengkapi dengan Kutipan dari Sumber atau Referensi
Agar argumen yang diajukan lebih meyakinkan, sertakan kutipan dari referensi yang telah dikumpulkan dalam pembahasan. Anda bisa memilih antara kutipan langsung maupun parafrase, sesuai dengan konteks yang dibutuhkan, dan jangan lupa untuk mencantumkan sumbernya dengan format sitasi yang sesuai, seperti APA, MLA, atau Chicago. Pastikan untuk selalu memberikan penghargaan kepada penulis asli guna menghindari pelanggaran hak cipta.
6. Pengecekan dan Penyuntingan
Tahap akhir dalam proses penyusunan makalah adalah memeriksa dan mengedit isi tulisan. Pastikan untuk membaca kembali keseluruhan makalah guna memastikan tidak ada kesalahan dalam penulisan, penggunaan bahasa, atau pengaturan format. Selain itu, cek kembali apakah seluruh isi sesuai dengan struktur yang telah direncanakan. Jika memungkinkan, minta pendapat atau saran dari orang lain untuk memperbaiki bagian yang mungkin kurang jelas atau tidak akurat. Melalui proses revisi ini, makalah akan lebih sempurna dan siap untuk dipublikasikan.
Contoh Makalah Penelitian
SERAT ALAM SEBAGAI BAHAN BAKU BISNIS KERAJINAN TANGAN
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih dan lagi Maha Penyayang. Selain itu, Kami juga memanjatkan puji syukur atas limpahan berkah dan hidayah-Nya, sehingga penyelesaian makalah Serat Alam sebagai Bahan Baku Bisnis Kerajinan Tangan bisa berjalan lancar. Kami juga berharap, agar makalah ini bisa menjadi inspirasi bagi para pembaca guna mendirikan bisnis kerajinan tangan di Indonesia yang bisa berpotensi untuk dilakukan ekspor.
Makalah ini kami susun dengan lengkap dan detail, sehingga orang yang masih awam dapat memahami mengenai informasi yang berkaitan dengan budidaya ikan Nila. Kami juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang sudah berkontribusi dalam penyelesaian makalah ini.
Kami juga menyadari bahwa kami masih memiliki banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Kamu memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan kata, sehingga kami membuka dan menerima kritik dan saran bagi seluruh pembaca.
Akhir kata Kami sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat dan memberi inspirasi bagi seluruh orang yang membaca. Kami juga berharap, agar makalah ini bisa menjadi sumber informasi pencetus dari munculnya ide bisnis dengan menggunakan serat alam khas Indonesia lainnya. Sekian.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia sebagai salah satu negara tropis sudah pasti memiliki sumber daya yang berlimpah, termasuk dalam kekayaan alam. Salah satu hasil kekayaan alam yang bisa dijadikan bisnis adalah serat alam. Bahkan, sebagian besar dari serat alam tersebut hanya bisa ditemukan di Indonesia. Hal ini bisa dijadikan sebagai potensi bisnis tidak hanya di dalam negeri, melainkan juga di luar negeri.
Beberapa serat alam yang bisa digunakan sebagai bahan kerajinan tangan adalah eceng gondok, daun pandan, sabut kelapa, pelepah pisang, rotan, dan lain sebagainya. Setiap serat alam yang sudah disebutkan tersebut memiliki karakteristik masing-masing yang khas. Hal ini mampu menarik minat wisatawan mancanegara untuk membeli kerajinan ini, karena memang unik dan tidak ada di negaranya.
1.2 Rumusan Masalah
Tidak semua serat alam akan dibahas dalam makalah ini. Hal ini dibatasi dengan adanya rumusan masalah berikut.
1. Apa sajakah serat alam yang berpotensi dijadikan kerajinan tangan?
2. Bagaimana proses pembuatan kerajinan tangan tersebut?
3. Apa saja jenis produk yang bisa dibuat dari serat alam?
1.3 Tujuan Penulisan
Pembuatan Makalah ini ditujukan untuk berikut:
1. Untuk menyelesaikan tugas dari PKK.
2. Berbagi wawasan kepada pembaca.
3. Membagi informasi tentang kekayaan Indonesia berupa serat alam.
4. Meningkatkan nilai jual serat alam khas Indonesia.
1.4 Manfaat Penulisan
1. Berbagi wawasan mengenai bermacam-macam jenis serat alam untuk kerajinan tangan.
2. Berbagi informasi mengenai proses pembuatan kerajinan tangan dari serat alam.
3. Membagi informasi mengenai produk apa saja yang bisa dibuat dari serat alam.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Serat Alam dan Jenisnya
Ada banyak sekali jenis serat alam yang bisa dijadikan kerajinan tangan dan berasal dari Indonesia. Beberapa jenis tumbuhan tersebut adalah:
• Eceng Gondok
Tumbuhan eceng gondok dikenal sebagai tumbuhan air yang bisa tumbuh dengan cepat dan tidak terkendali sebelum dijadikan bahan untuk kerajinan tangan. Tumbuhan yang satu ini biasa mengganggu ekosistem ikan dengan nilai ekonomi yang rendah.
Tumbuhan ini memiliki karakteristik serat yang kuat, sehingga cocok digunakan untuk berbagai jenis kerajinan tangan. Serat ini juga perlu untuk dikeringkan terlebih dahulu sebelum dipakai sebagai bahan baku kerajinan tangan.
• Daun Pandan
Serat alam yang sudah lama menjadi primadona dalam pembuatan kerajinan tangan adalah daun pandan. Daun yang satu ini memiliki serat yang juga kuat, meskipun tidak setebal eceng gondok. Tumbuhan pandan juga termasuk ke dalam tumbuhan yang mudah dicari, sehingga pemanfaatan dari segi ekonomi bisa berlangsung dalam industri pembuatan kerajinan tangan berbahan dasar daun pandan.
• Rotan
Salah satu serat yang juga sudah cukup terkenal sebagai bahan baku untuk kerajinan perkakas rumah adalah rotan. Serat yang satu ini sangat kokoh dan tetap fleksibel, sehingga mudah untuk dibentuk menjadi berbagai jenis produk.
• Sabut Kelapa
Pohon kelapa sudah lama dikenal sebagai pohon yang setiap bagiannya bisa dimanfaatkan dalam kehidupan manusia. Bahkan sabut kelapa juga bisa dijadikan banyak sekali produk kerajinan tangan bernilai tinggi.
• Pelepah Pisang
Dahulu kala, pelepah pisang hanya dianggap sebagai salah satu material yang tidak terpakai alias hanya jadi sampah. Saat ini, ada banyak sekali pengrajin yang memanfaatkan pelepah pisang untuk menjadi bahan untuk dilukis. Nilai ekonomis juga jadi meningkat dengan adanya lukisan tersebut.
• Kulit Jagung
Serat alam terakhir yang bisa dimanfaatkan menjadi bahan baku serat alam adalah kulit jagung. Material yang satu ini biasa dimanfaatkan menjadi berbagai hiasan dinding yang berbentuk rangkaian bunga. Nilai jual dari kerajinan tangan yang satu ini juga cukup tinggi.
2.2 Proses Pembuatan Kerajinan Tangan Serat Alam
Prinsip dari penggunaan serat alam sebagai bahan baku kerajinan tangan adalah pengeringan. Proses pengeringan membuat serat alam memiliki ketahanan penyimpanan lebih lama dibandingkan dengan serat alam basah. Setelah itu, serat alam di-bleaching, sehingga warnanya lebih muda dan tidak terlalu coklat.
2.3 Berbagai Produk Terbuat dari Serat Alam
Ada banyak sekali hasil kerajinan tangan yang bisa dibuat dari serat alam. Serat alam rotan dapat digunakan untuk membuat perkakas rumah tangga. Sedangkan berbagai jenis serat alam lainnya bisa dibuat menjadi tas, laundry basket, maupun keranjang.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Indonesia memiliki banyak sekali kekayaan serat alam yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi. Bahkan, saat ini beberapa dari pengusaha juga telah berhasil menjual kerajinan serat alam tersebut sampai ke luar negeri.
3.2 Saran
Pembuatan isi makalah serat alam guna bisnis kerajinan tangan masih jauh dari kata sempurna. Penyusun berharap adanya kritik dan saran dari para pembaca.
Itulah penjelasan tentang cara membuat makalah yang baik dan benar sebagai acuan penyusunan karya tulis. Pastikan makalah yang Anda tulis berisi argumen dengan dasar dan sumber yang jelas. Semoga bermanfaat.
Sumber contoh makalah penelitian: Detik Sulsel