7 Panduan Diet Sehat Saat Puasa yang Baik untuk Metabolisme Tubuh

Ghina Aulia
26 Februari 2025, 18:30
Panduan Diet Sehat Saat Puasa
Unsplash
Panduan Diet Sehat Saat Puasa
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Sahur merupakan waktu makan yang sangat penting karena berperan sebagai sumber energi selama menjalani puasa. Mengonsumsi makanan yang tinggi serat, protein, dan lemak sehat dapat membantu tubuh merasa kenyang lebih lama serta menjaga stamina sepanjang hari.

Menjalankan diet saat berpuasa tetap diperbolehkan, asalkan tubuh tetap mendapatkan asupan nutrisi yang cukup. Jika dilakukan dengan pola yang sehat dan seimbang, diet tidak hanya membantu mengontrol berat badan tetapi juga dapat meningkatkan kondisi kesehatan secara menyeluruh.

Saat berbuka puasa, banyak orang cenderung mengonsumsi makanan dalam jumlah berlebihan. Padahal, kebiasaan ini dapat memicu peningkatan berat badan serta gangguan pada sistem pencernaan. Oleh karena itu, lebih baik mengatur porsi makan dengan bijak dan menikmati makanan secara perlahan agar tubuh dapat beradaptasi dengan baik setelah seharian berpuasa.

Berikut ini sejumlah panduan diet sehat saat puasa yang baik untuk kesehatan metabolisme.

Panduan Diet Sehat Saat Puasa

1. Kurangi Konsumsi Gula

Bulan Ramadhan identik dengan berbagai makanan dan minuman manis yang menggoda, seperti kolak, es campur, dan martabak manis. Namun, jika Anda ingin menjaga berat badan tetap stabil, sebaiknya batasi konsumsi gula berlebih.

Beberapa jenis gula tertentu mengandung karbohidrat yang kurang baik bagi tubuh, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Anda tetap bisa menikmati makanan manis, tetapi dalam porsi kecil dan tidak berlebihan.

Sebagai alternatif, buatlah sendiri menu buka puasa yang lebih sehat di rumah. Gunakan pemanis alami yang lebih ramah bagi tubuh, seperti madu atau gula khusus bagi penderita diabetes untuk mengurangi dampak negatif pada kadar gula darah.

2. Menjaga Asupan Protein Seimbang

Menjaga keseimbangan nutrisi saat berpuasa juga memerlukan perhatian terhadap konsumsi protein. Protein adalah zat kompleks yang terdiri dari asam amino dan memiliki peran penting dalam berbagai fungsi tubuh.

Menurut Healthline, saat menjalani program diet, disarankan sekitar 25-35 persen dari total kalori harian berasal dari protein. Sebagai gambaran, sekitar 30 persen dari total asupan kalori setara dengan 150 gram protein.

Banyak pilihan makanan kaya protein yang bisa dikonsumsi, tetapi perlu diperhatikan kandungan nutrisinya secara keseluruhan. Untuk mempermudah, Anda dapat menggunakan aplikasi pelacak nutrisi di ponsel.

Beberapa sumber protein yang baik meliputi daging, ikan seperti salmon dan sarden, serta produk nabati seperti tempe, tahu, dan kacang-kacangan. Selain itu, produk olahan susu seperti keju, yogurt, dan susu juga bisa menjadi pilihan yang baik. Beberapa buah seperti pisang, kiwi, jambu biji, alpukat, dan jeruk juga mengandung protein dalam jumlah relatif tinggi.

3. Perbanyak Asupan Serat

Salah satu cara untuk menjaga pola makan sehat saat berpuasa adalah dengan meningkatkan konsumsi serat. Berdasarkan informasi dari Healthline, serat adalah jenis karbohidrat yang tidak bisa dicerna sepenuhnya oleh tubuh dan terdiri dari dua jenis utama: larut dan tidak larut.

Serat larut memiliki banyak manfaat bagi tubuh, termasuk membantu kerja bakteri baik dalam usus. Selain itu, serat juga berperan dalam menstabilkan kadar gula darah setelah mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat, karena makanan berserat umumnya memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan karbohidrat olahan.

Beberapa sumber serat alami dapat ditemukan dalam berbagai jenis buah dan sayuran, seperti pepaya, pisang, pir, alpukat, naga, brokoli, dan tomat. Konsumsi makanan tinggi serat juga membantu melancarkan pencernaan serta memberikan rasa kenyang lebih lama dibandingkan dengan karbohidrat biasa.

4. Perbanyak Konsumsi Air Putih

Menjaga tubuh tetap terhidrasi sangat penting, terutama saat menjalani diet selama bulan puasa. Oleh karena itu, minumlah air putih dalam jumlah cukup sesuai kebutuhan tubuh.

Saat tubuh mengalami pengurangan asupan nutrisi akibat diet, kondisi ini bisa mempengaruhi suasana hati. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kekurangan cairan dapat berdampak negatif pada mood, terutama pada wanita muda.

Dehidrasi juga dapat memicu sakit kepala. Berdasarkan penelitian yang dikutip dari Healthline, minum lebih banyak air putih setiap hari dapat mengurangi risiko migrain. Selain itu, mencukupi kebutuhan cairan juga dapat membantu mencegah sembelit dan memperlancar proses pencernaan.

5. Kurangi Makanan Berminyak

Selain makanan manis, makanan berminyak juga menjadi tantangan bagi mereka yang menjalani diet saat berpuasa. Di bulan Ramadhan, gorengan menjadi salah satu camilan favorit yang banyak dijajakan.
Makanan berminyak mengandung lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar gula darah serta kolesterol, yang pada akhirnya bisa memicu resistensi insulin. Oleh karena itu, menghindari makanan jenis ini sangat dianjurkan.

Tak hanya itu, konsumsi makanan tinggi lemak juga dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan diabetes. Jika dikonsumsi secara berlebihan, makanan berminyak dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan penumpukan lemak di perut.

Berdasarkan informasi dari Healthline, makanan yang mengandung banyak lemak cenderung memperlambat pengosongan lambung, yang dapat menyebabkan perut kembung, mual, hingga gangguan pencernaan lainnya. Oleh karena itu, sebaiknya pilih metode memasak yang lebih sehat, seperti dikukus, direbus, atau dipanggang.

6. Mengatur Porsi Makan Saat Berbuka Puasa

Menjaga keseimbangan porsi makan saat berbuka merupakan salah satu aspek penting dalam menjalankan diet selama berpuasa. Setelah menahan lapar dan haus sepanjang hari, keinginan untuk makan dalam jumlah banyak sering kali muncul. Namun, kebiasaan ini justru dapat berdampak buruk, seperti gangguan sistem pencernaan dan peningkatan berat badan yang tidak terkendali. Selain itu, makan berlebihan juga dapat menyebabkan tubuh terasa lesu dan kurang bertenaga setelah berbuka.

Untuk menghindari efek negatif tersebut, diperlukan pengelolaan pola makan yang baik. Mengatur porsi makan secara proporsional, memilih makanan bernutrisi, serta mengunyah dengan perlahan dapat membantu tubuh menyesuaikan diri setelah berpuasa. Dengan menerapkan kebiasaan ini, energi akan tetap stabil, sistem pencernaan bekerja lebih efisien, dan program diet selama bulan Ramadhan dapat berjalan dengan optimal.

7. Tidak Melewatkan Sahur

Melaksanakan sahur saat menjalani diet di bulan puasa memiliki peran krusial dalam menjaga stamina dan keseimbangan metabolisme tubuh. Makan sahur memberikan asupan energi yang dibutuhkan untuk menjalani aktivitas sehari-hari meskipun tidak ada konsumsi makanan dan minuman hingga waktu berbuka. Dengan asupan yang cukup, tubuh dapat tetap berfungsi dengan baik meski dalam kondisi berpuasa.

Sebaliknya, melewatkan sahur bisa berdampak pada melambatnya metabolisme, yang berakibat pada kurang efektifnya pembakaran kalori dan lemak dalam tubuh. Untuk menghindari hal ini, disarankan untuk memilih makanan yang kaya akan serat, protein, dan lemak sehat, karena dapat membantu mempertahankan rasa kenyang lebih lama serta menjaga stabilitas energi sepanjang hari.

Demikian pembahasan mengenai panduan diet sehat saat puasa yang bisa diterapkan. Rangkaian di atas telah diatur sedemikian rupa, menyesuaikan waktu puasa, berbuka, dan sahur agar tetap baik untuk pencernaan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Editor: Safrezi

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...