3 Titik Lokasi Demo Ojol di Jakarta Hari Ini, Waspada Macet
Pengemudi atau driver ojek online (ojol) dari berbagai daerah direncanakan menggelar aksi unjuk rasa di Jakarta pada hari ini, Rabu (17/9/2025).
Aksi bertajuk “179 Ojol” ini diprakarsai oleh GARDA Indonesia (Gabungan Aksi Roda Dua) dan diperkirakan melibatkan 2.000 hingga 5.000 driver ojol.
Tidak hanya driver ojol, demo ojol hari ini juga diikuti oleh sejumlah aliansi mahasiswa, termasuk Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI).
Ketua Umum GARDA Indonesia, Raden Igun Wicaksono, menegaskan aksi turun ke jalan merupakan bentuk desakan kepada pemerintah agar segera menindaklanjuti tuntutan para driver ojol yang selama ini dianggap diabaikan.
Demo ojol hari ini juga merupakan gelombang lanjutan dari aksi massa sebelumnya, yang turut menewaskan pengemudi ojol, yaitu Affan Kurniawan (21). Mereka akan mematikan aplikasi sebagai bentuk protes terhadap aplikator dan regulasi yang dinilai merugikan pengemudi ojol.
Lantas, dimana saja titik lokasi demo ojol di Jakarta hari ini? Berikut di bawah ini informasi lengkapnya.
Titik Lokasi Demo Ojol di Jakarta Hari Ini
Menurut Igun, aksi hari ini akan melewati tiga titik strategis di jantung Ibu Kota:
- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) – titik kumpul sekaligus lokasi awal penyampaian aspirasi.
- Istana Presiden – massa akan bergerak menyuarakan langsung di hadapan Presiden.
- Gedung DPR RI – aksi ditutup dengan orasi di depan parlemen sebagai simbol tuntutan politik.
Adapun rinciannya yaitu rangkaian aksi akan dimulai dari markas Garda di Cempaka Mas pukul 09.30 WIB, dilanjutkan konvoi menuju Istana Presiden sebagai titik orasi pertama.
Setelah itu, massa akan bergerak ke Kementerian Perhubungan, lalu berakhir di depan DPR RI sekitar pukul 12.00-13.00 WIB.
Dalam demo ojol hari ini di Jakarta, GARDA Indonesia menyampaikan sejumlah tuntutan utama, yakni:
- Mendesak pengesahan RUU Transportasi Online: para driver ojol mendesak adanya regulasi lebih jelas dan memiliki kekuatan hukum lebih tinggi yang memayungi mereka.
- Meminta potongan aplikator maksimal 10%: saat ini aplikator (platform seperti Gojek, Grab, dll) memotong tarif yang cukup besar dari pengemudi. Para driver menuntut agar potongan tersebut ditetapkan maksimal 10% agar lebih adil bagi pengemudi.
- Menuntut adanya regulasi tarif pengantaran barang dan makanan: pengiriman barang/makanan punya risiko dan biaya yang berbeda dibanding antar penumpang, pengemudi ojol ingin adanya regulasi khusus agar tarifnya lebih manusiawi.
- Menuntut adanya audit investigatif potongan 5%: para driver ojol menginginkan adanya audit yang menyeluruh dan transparan terhadap bagaimana aplikator melakukan pemotongan/pengambilan komisi, agar bisa diketahui apakah aplikator menjalankan regulasi dengan benar.
- Menuntut penghapusan program yang merugikan driver: menuntut penghapusan program-program aplikasi yang dianggap merugikan karena terkadang menekan penghasilan driver atau membuat persaingan tidak adil antar driver, seperti "aceng", "slot", "multi order", dan "member berbayar".
- Memberhentikan Menteri Perhubungan: mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk mencopot Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi yang dinilai pro aplikator.
- Mendesak Kapolri mengusut tuntas kasus tewasnya dua ojol: para pengemudi ojol juga meminta Kapolri untuk mengusut tuntas kasus meninggalnya dua pengemudi ojol, yaitu Affan Kurniawan di Jakarta dan Rusdamdiyansah di Makassar, saat kericuhan aksi demo Agustus lalu.
GARDA Indonesia juga mengimbau masyarakat Jakarta untuk memilih moda transportasi alternatif selama aksi berlangsung. Sebab, sebagian besar driver ojol akan mematikan aplikasi secara masif sebagai bentuk solidaritas.
Maka dari itu, warga Jakarta diimbau untuk menyiapkan alternatif transportasi serta mengikuti informasi lalu lintas terbaru dari kepolisian dan Dinas Perhubungan.
Ada Perbedaan Sikap
Meski disebut melibatkan ribuan massa, tidak semua driver ojol menyatakan kesediaannya turun ke jalan. Ketua Korwil Ojol Jakarta Utara, Mansyur, menegaskan sekitar 2.000 anggotanya memilih untuk tetap mencari nafkah. Ia juga menolak adanya ajakan untuk mematikan aplikasi.
Meski begitu, Mansyur menyatakan tetap menghargai keputusan rekan-rekan sesama pengemudi yang memilih berdemo. Ada pula sebagian driver yang memilih kompromi dengan libur setengah hari.
Salah satunya yaitu Abim yang memutuskan hanya narik setengah hari untuk menghormati gerakan.
Namun ada juga driver ojol yang merasa skeptis dengan efektivitas demo hari ini.
Budi, driver dari kawasan Gambir, menyebut demonstrasi serupa sudah sering terjadi namun hasilnya belum terlihat nyata. Senada, Nugroho dari kawasan Senen menilai pemerintah jarang memberi tindak lanjut yang serius.
Roni pengemudi lainnya, bahkan menyatakan dirinya tidak merasa terwakili oleh organisasi penyelenggara aksi.
Ribuan Polisi & TNI Amankan Demo
Dilansir dari Kompas.com, sebanyak 6.118 personel gabungan TNI-Polri bakal dikerahkan untuk menjaga demo ojol hari ini, Rabu (17/9/2025) di sejumlah titik di Jakarta.
“Jumlah personel yang dikerahkan sebanyak 6.118 personel gabungan untuk pengamanan di wilayah Jakarta Pusat,” kata Kepala Seksi Humas Polres Metro Jakarta Pusat, Iptu Ruslan Basuki saat dikonfirmasi.
Personel tersebut ditempatkan di sejumlah titik rawan di Jakarta Pusat, khususnya kawasan Gambir, Merdeka Barat, dan sekitar DPR/MPR RI.
Polres Metro Jakarta Pusat bersama jajaran Polda Metro Jaya juga telah menggelar apel pengamanan untuk mengantisipasi aksi demo ojol yang tergabung dalam Asosiasi Gabungan Aksi Roda Dua Indonesia (Garda Indonesia). Apel pengamanan dilaksanakan pukul 08.00 WIB di Pos Polisi Merdeka Barat (Merbar), Gambir, Jakarta Pusat.
Polres Metro Jakarta Pusat mengimbau masyarakat agar mengantisipasi kemungkinan kepadatan arus lalu lintas di sekitar lokasi aksi, terutama kawasan Gambir dan Senayan.
Demikian informasi mengenai titik lokasi demo ojol di Jakarta hari ini beserta informasi lainnya yang penting diketahui.

