Jokowi Siapkan Dana Abadi untuk Gencarkan Promosi Pariwisata
Pemerintah tengah mematangkan skema dana abadi pariwisata atau tourism fund untuk menghadirkan skema pendanaan pariwisata yang berkelanjutan. Skema ini diharapkan bisa menjamin ketersediaan anggaran sebagai modal untuk menggencarkan promosi, khususnya pada sektor pariwisata hijau dan lokal.
Dana abadi pariwisata nantinya juga bakal memberikan sokongan dana untuk pagelaran olahraga akbar yang sanggup menaikan kunjungan wisatawan mancanegara hingga 15%.
Perumusan tourism fund menjadi topik bahasan rapat internal antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan sejumlah pejabat anggota Kabinet Indonesia Maju seperti Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno di Istana Merdeka Jakarta pada Senin (4/12).
Sandiaga mengatakan pengelolaan dana abadi itu bakal dilaksanakan oleh badan pengelola dana khusus, yakni Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) di bawah Kementerian Keuangan.
Targetnya, dana abadi pariwisata dapat berjalan pada semester II tahun depan, dengan pendanaan awal senilai Rp 2 triliun. "Tourism fund fokus pada tiga hal, yakni nation branding, promosi pariwisata dan penyelenggaraan event nasional-internasional," kata Sandi saat ditemui usai rapat.
Sandiaga juga menyoroti pentingnya tourism fund untuk peningkatan promosi pariwisata lokal, seperi Festival Pacu Jalur alias lomba dayung tradisional dari Kabupaten Kuantan Singingi, Riau dan Mombawa Tumpe di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.
Mombawa Tumpe merupakan upacara adat untuk menyerahkan telur burung maleo oleh masyarakat Batui di Kabupaten Banggai kepada pihak Keraton Kerajaan Banggai Laut.
Dana pariwisata itu juga difungsikan untuk menghadirkan agenda internasional ke Indonesia seperti MotoGP, F1 Powerboat, Aquabike Jetski World Championship hingga pesta olahraga akbar seperti FIFA World Cup maupun konser musik band mancanegara.
Sandi juga berjanji pemerintah tidak akan menarik pungutan dari pelaku usaha pariwisata domestik sebagai sumber dana abadi tersebut. Pengelolaan dana pariwisata itu diambil dari porsi pendapatan pemerintah dari tarif visa dan devisa pariwisata yang mencapai US$ 25 miliar per tahun.
Penerapan dana abadi pariwisata juga diharap mampu untuk mengerek pemberdayaan UMKM di sekitar lokasi ajang festival pariwisata. "Tahun depan sektor pariwisata akan berkontribusi pada devisa negara lebih dari Rp 220 triliun," ujar Sandi.
Pemerintah juga berencana untuk mengalokasikan dana abadi pariwisata untuk meningkatkan mutu fasilitas pariwisata domestik. Beberapa di antaranya seperti lokasi penginapan dan infastruktur penunjang lainnya seperti wahana hingga pusat cinderamata.
Menurut Sandi, pihaknya tengah berupaya untuk menaikkan kualitas akomodasi dan pelayanan di area destinasi wisata agar para wisatawan lokal maupun mancanegara dapat menetap lebih lama di lokasi tersebut. Apalagi menurutnya, jumlah belanja turis tergantung masa lama tinggalnya mereka.
"Sejauh ini, jumlah belanja pelancong mancanegara sekitar US$ 1.500 per wisatawan," ujar Sandi.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menargetkan penerimaan devisa dari sektor pariwisata mencapai US$ 2,07 – US$ 5,95 miliar pada 2023, dengan target kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun ini berkisar 3,4 juta – 7,4 juta kunjungan.
Apabila target atas tersebut bisa dicapai, maka devisa sektor pariwisata tahun ini tumbu hampir 40% dari tahun lalu. Capaian target ini diperkirakan setara dengan 4,1% dari produk domestik bruto (PDB) nasional.