PPKM Berlanjut, Kadin Minta Banyak Insentif Agar Usaha Tak Berhenti

Cahya Puteri Abdi Rabbi
21 Juli 2021, 13:25
Pekerja membersihkan mesin yang digunakan untuk produksi tisu basah di PT The Univenus Cikupa, Tangerang, Banten, Rabu (11/11/2020). Kadin berharap pemerintah terus memberikan stimulus untuk mendukung dunia usaha di tengah pandemi,
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww.
Pekerja membersihkan mesin yang digunakan untuk produksi tisu basah di PT The Univenus Cikupa, Tangerang, Banten, Rabu (11/11/2020). Kadin berharap pemerintah terus memberikan stimulus untuk mendukung dunia usaha di tengah pandemi,

Para pengusaha yang tergabung dalam Kadin mendukung  langkah pemerintah yang memperpanjang PPKM darurat alias PPKM  level 4. Namun, pengusaha meminta pemerintah lebih memberikan banyak stimulus kepada perusahaan agar roda usaha tetap berjalan.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Arsjad Rasjid mengatakan, penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3-4 memberikan dampak yang sangat berat terhadap kalangan pengusaha. Namun, dia mengingatkan, penerapan PPKM seharusnya tidak mematikan sektor usaha karena roda ekonomi harus tetap berputar.  

Arsjad juga mengingatkan, selama ini para pengusaha telah mematuhi segala bentuk kebijakan pemerintah untuk menekan laju penyebaran virus Covid-19.

"Kita kerja sama dengan pemerintah sukseskan PPKM ini dan juga dalam upaya memerangi pandemi ini.  Di sisi lain, kesehatan ini sangat penting, tapi bagaimanapun juga roda ekonomi harus tetap berjalan,” kata dia dalam konferensi pers virtual, Rabu (21/7).

Arsjad mengatakan jika roda ekonomi berhenti berputar maka akan semakin banyak  pekerja yang terkena imbas.  

"Di sini pentingnya upah harian bagi saudara-saudara kita yang dalam keadaan ini sedang sangat berat, jadi balance antara kesehatan dan bagaimana kita bisa gotong royong bersama," kata dia.

Arsjad  memberikan sejumlah rekomendasi kepada pemerintah agar kepentingan kesehatan dan ekonomi tetap berjalan seimbang. Rekomendasi tersebut diantaranya dengan mengizinkan industri manufaktur di sektor kritikal, esensial ,serta industri yang berorientasi ekspor agar tetap beroperasi dengan kapasitas maksimal 100% karyawan.

Selain itu, dia juga meminta kepada pemerintah agar sektor selain kritikal dan esensial diberi kesempatan beroperasi hingga 50%. Tentu dengan catatan bahwa penerapan protokol kesehatan dijalankan secara ketat. Percepatan program vaksinasi juga diharapkan bisa mendukung rekomendasi tersebut.

“Semua pengusaha di Indonesia mengajukan bagaimana pentingnya roda ekonomi bisa kembali khususnya industri manufaktur esensial, menunjang ekspor jangan sampai diambil alih,” ujarnya.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...