RI Bidik India untuk Pasar Rempah, Meksiko untuk Barter Mie Instan

Cahya Puteri Abdi Rabbi
28 Oktober 2021, 16:05
ekspor, rempah, India, mie instan
ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/hp;.
Pedagang merapikan rempah-rempah dagangannya di pasar Bina Usaha, Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Jumat (30/4/2021). Kementerian Pertanian mencatat ekspor rempah-rempah Indonesia meningkat pada tahun 2020 dibandingkan 2019 seperti cengkeh, lada, pala, dan kayu manis.

Indonesia sebagai salah satu negara penghasil rempah-rempah terbaik di dunia terus meningkatkan ekspor komoditas tersebut, salah satunya adalah ke India dan Meksiko.

 Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi menyebut, India  telah menjadi mitra strategis perdagangan Indonesia, utamanya untuk produk rempah-rempah.  

“Diharapkan bisnis dan perdagangan antara Indonesia dan India dapat terus meningkat, memberi lebih banyak kemakmuran kepada masyarakat kedua negara. Dan pasar rempah-rempah di kedua negara semakin luas,” ujar Didi dalam keterangan resminya, Kamis (28/10).

Didi menyampaikan, Indonesia memiliki rempah-rempah yang melimpah. Ekspor rempah-rempah Indonesia pada Januari—Agustus 2021 tercatat sebesar US$ 499,1 juta atau sekitar Rp 7 triliun, meningkat 12,88% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

 Adapun, produk ekspor utama Indonesia untuk rempah-rempah adalah pala, cengkeh, lada putih, kayu manis dan kapulaga.

Sebagian besar rempah-rempah Indonesia diekspor ke Amerika Serikat (AS), Cina, India, Vietnam, dan Belanda.

India merupakan negara tujuan utama ketiga ekspor rempah-rempah Indonesia. Pada Januari—Agustus 2021, ekspor rempah-rempah Indonesia ke India sebesar US$ 74,53 juta (Rp 1,05 triliun).

Angka tersebut naik 51,22% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Produk utama rempah-rempah ke India adalah paladengan dengan nilai US$ 23,82 juta (Rp 337 miliar), cengkih dengan nilai US$ 22,6 juta atau Rp 320 miliar.

Selain itu, lada dengan nilai US$ 8,6 juta (Rp 122 miliar), lada hitam senilai US$ 4,18 juta (Rp 59,3 miliar), serta kunyit dengan nilai US$ 3,5 juta (Rp 49,6 miliar).

Peningkatan ekspor rempah ini sejalan dengan program Indonesia Spice Up the World yang menargetkan peningkatan ekspor rempah dan bumbu menjadi sebesar US$ 2 miliar (Rp 28 triliun) pada 2024.

 Sementara itu, Konsul Jenderal Republik Indonesia Mumbai India Agus P Saptono mengatakan, produk rempah-rempah sudah menjadi andalan utama perdagangan kedua negara sejak berabad lalu.

Rempah-rempah juga memiliki peran yang signifikan dalam sejarah hubungan masyarakat kedua negara.

Permintaan rempah Indonesia dari pasar India sangat meningkat pesat meski di masa pandemi.

India dengan jumlah penduduk sekitar 1,4 miliar merupakan bangsa yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung rempah dalam kesehariannya.

PENJEMURAN REMPAH KAPULAGA
Petani menjemur kapulaga, kapulaga merupakan salah satu rempah andalan ekspor Indonesia(ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/wsj.)



Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...