Ekspor Singkong Beku Capai Rp 137 Miliar, Diminati Amerika dan Eropa

Cahya Puteri Abdi Rabbi
28 Oktober 2021, 12:56
ekspor, singkong
ANTARA FOTO/Saiful Bahri/rwa.
Pedagang mengemas kripik singkong khas Pamekasan di Pasar Gurem, Pamekasan, Jawa Timur, Jumat (2/4/2021). Menjelang bulan puasa permintaan kripik singkong tumbuk seharga Rp8.000 hingga Rp12.000 per 100 keping itu, naik hingga dua kali lipat dari biasanya yaitu dari 20.000 keping menjadi 40.000 keping kripik.

Singkong merupakan pangan lokal alternatif penghasil karbohidrat selain beras dan jagung, yang memiliki potensi sebagai bahan pangan yang dapat diolah menjadi berbagai macam jenis makanan dan berpotensi besar untuk diekspor serta dikembangkan di pasar global.

Plt Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Reni Yanita mengatakan, produk singkong beku menjadi salah satu yang sudah merambah pasar global.

Singkong tersebut kemudian diolah menjadi produk cemilan premium di berbagai negara seperti Amerika Serikat dan Eropa.

"Seperti yang kita ketahui, bahwa pasar global menginginkan produk berkualitas yakni singkong yang berwarna putih, rasanya enak, tidak pahit dan dengan kandungan sianida yang rendah, serta fresh pada saat diterima," kata Reni dalam acara Indonesia Food Innovation Awards, Kamis (28/10).

 Reni menyebut, ekspor singkong beku dari Indonesia cukup menggembirakan. Pada tahun 2020 Indonesia telah mengekspor produk singkong beku sebanyak 16.529 ton dengan nilai US$ 9,7 juta (Rp 137 miliar).

Jumlah ini mengalami peningkatan dari tahun 2019 yakni sebesar 4.829 ton dengan nilai US$ 4,1 juta (Rp 58 miliar) atau meningkat sebesar 135%.

Melihat potensi komoditas umbi lokal tersebut, Kemenperin melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA) terus mendukung pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) khususnya pengolahan komoditas umbi-umbian seperti singkong.

"Indonesia juga mengekspor olahan singkong dalam bentuk lainnya, seperti keripik singkong dan pati ubi kayu. Tidak hanya itu, IKM juga mampu meningkatkan nilai tambah komoditas singkong yang diolah menjadi tepung mocaf sebagai bahan baku dalam industri pangan lainnya," kata dia.

 Tepung modified cassava flour (mocaf) atau tepung ubi kayu adalah tepung yang direkomendasikan sebagai alternatif subtitusi tepung terigu.

Selain itu, berdasarkan taraf karakteristiknya, tepung mocaf juga sesuai dengan konsumen yang mencari makanan bebas gluten.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...