Tim Pakar RI Dilibatkan di Forum T20 Untuk Sumbang Ide ke KTT G20
Italia resmi menyerahkan kepemimpinan diskusi Think 20 (T20) kepada Indonesia seiring dengan perpindahan presidensi G20. Presidensi T20 Indonesia pada 2022 akan melibatkan para ahli dan peneliti dari LPEM FEB UI, dan Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia.
Lead Co-chairs T20 Indonesia Bambang Brodjonegoro mengatakan, T20 dapat menjadi platform bagi think tanks dan lembaga riset di seluruh dunia untuk menghasilkan rekomendasi kebijakan berbasis riset yang kuat, independen dan inklusif untuk dijadikan pertimbangan bagi para pemimpin G20.
"Dalam hal ini T20 Indonesia berkomitmen untuk memulai lebih banyak dialog kepada G20, dan akan memfasilitasi kolaborasi di antara para peneliti di berbagai negara," kata Bambang dalam 'T20 Media Workshop and Press Conference', Rabu (29/12).
Bambang mengatakan, pandemi Covid-19 secara signifikan telah menghambat pembangunan di seluruh dunia.
Dirumuskannya perjalanan aksi pembangunan dalam rangka pemulihan dari Covid-19 perlu didukung oleh kapasitas finansial yang mencukupi.
Dalam hal ini, negara-negara di dunia perlu mendorong pembiayaan pembangunan untuk dapat mempertimbangkan pemulihan, serta memastikan pencapaian pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) 2030.
Keterbatasan kapasitas fiskal pemerintah di masa pandemi, yang diperparah dengan berbagai pengeluaran yang diperlukan untuk mengatasi masalah kesehatan dan ekonomi jangka pendek.
Karana itulah, pemerintah perlu melakukan reformasi strategi pembiayaan, untuk tetap memastikan rencana pembangunan jangka panjang tetap pada jalurnya.
Salah satu strategi yang diterapkan dalam mendorong terselesaikannya masalah pembiayaan pembangunan adalah melalui skemablending financing.
Skema ini bertujuan untuk memobilisasi arus modal swasta kepada proyek-proyek yang berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan dengan tetap memberikan pengembalian finansial pada investor.
Sebagai informasi, Think 20 (T20) merupakan inisiatif Presidensi G20 Meksiko. Pertemuan T20 pertama diselenggarakan pada Februari 2012 di Mexico City, di mana perwakilan think-tank dari 15 negara hadir.
Termasuk di dalamnya adalah Australia, Brazil, Tiongkok, India, Jepang, Rusia, Singapura, Turki, dan Korea Selatan yang hadir untuk berdiskusi mengenai Presidensi G20 untuk kemudian dibawa pada Pertemuan Tingkat Tinggi di Los Cabos.
T20 berperan sebagai “bank ilmu/ide” bagi G20. Sejalan dengan peran tersebut, T20 menjadi wadah bagi global think-tank dan para ahli untuk menyajikan analisis yang komprehensif terkait diskusi yang sedang berlangsung di G20 dan menghasilkan ide-ide untuk mendukung G20 dalam menghasilkan kebijakan yang konkret dan berkelanjutan.
T20 Indonesia terdiri 9 tugas utama atau Task Forces yakni, Open Trade and Sustainable Investment, Meaningful Digital Connectivity, Cyber Security, Empowerment, Governing Climate Target, Energy Transition and Environmental Protection, dan Food Security and Sustainable Agriculture.
Juga, Inequality, Human Capital, and Well-being, Global Health Security and Covid-19, International Finance and Economic Recovery, Resilient Infrastructure and Financing, dan Global Cooperation for SDGs Financing.
"Ke-9 Task Forces T20 Indonesia diharapkan bisa berkontribusi dalam mengarahkan agenda-agenda G20 untuk mencapai tujuannya yakni Recover Together, Recover Stronger," kata Bambang.