Studi UI: Tiket Kereta Cepat Jakarta Bandung Bisa Rp150 Ribu-350 Ribu

Andi M. Arief
7 Februari 2022, 20:07
kereta, kereta cepat Jakarta Bandung
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Miniatur proyek PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC)

Harga tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) diperkirakan berada di kisaran Rp 150 ribu-Rp 350 ribu. Kereta tersebut juga bisa mengangkut penumpang hingga 601 orang.

Besaran tiket tersebut diperoleh berdasarkan kajian studi kelayakan yang dilakukan Pusat Pengujian, Pengukuran, Pelatihan, Observasi, dan Layanan Rekayasa Universitas Indonesia (POLAR UI).
Harga tiket akan menyesuaikan kelas yang dipilih penumpang hingga jarak tempuh penumpang.

Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan satu rangkaian KCJB dapat mengangkut 601 penumpang. 

Mereka akan terbagi menjadi tiga kelas, yakni VIP (18 orang), first class (28 orang), dan second class (555 orang).  Satu rangkaian KCJB sendiri akan terdiri dari delapan gerbong dengan total panjang mencapai 208,95 meter. 

 Jarak tempuh kereta tersebut mencapai 142,3 km dan akan melalui empat stasiun, yakni Halim, Karawang, Padalarang dan Tegal Luar.

Jarak waktu tempuh jika berangkat dari Stasiun Halim langsung ke Stasiun Tegal  Luar mencapai selama 36 menit sementara kalau berhenti jadi 43 menit.

"Dipekirakan melayani penumpang 31.125 penumpang per hari dan akan beroperasi 68 kereta cepat dengan 11 rangkaian kereta. Waktu operasional mulai pukul 05.30 sampai 22.00 WIB," tutur Dwiyana, dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan komisi V, hari ini, Selasa (7/2).

Dalam proyeksi POLAR UI, pertumbuhan KCIC hingga 5 tahun pertama sejak beroperasi juga akan sangat kecil. 

Sebagai informasi, studi kelayakan yang dilakukan POLAR UI merupakan kajian terbaru yang sudah memperhitungkan dampak Covid-19. 

Kereta Cepat Jakarta Bandung diharapkan sudah bisa beroperasi pada 2023.  Menurut kajian, dengan adanya KCJB,  maka ada perpindahan penumpang moda angkutan darat lain ke KCJB sebanyak 27%.

Secara rinci, dari kendaraan pribadi sebanyak 22.703 orang, dari bus sebanyak 19.591 orang, dan dari kereta api biasa 1.311 orang.  Dengan kata lain, KCIC menilai potensi pasar KCJB mencapai 43.605 orang.

KCIC telah melakukan beberapa kali studi kelayakan yakni pada Agustus 2015, Desember 2016, Juni 2017, dan pada November 2021. 

"Covid-19 akan sangat mempengaruhi demand forecast (proyeksi permintaan) dan kondisi lingkungan lain, sehingga kami menunjuk lagi konsultan untuk melakukan review feasibility studies (studi kelayakan) dan update financial model," kata  Dwiyana.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Zulfikri mengatakan hasil terbaru studi kelayakan akan menentukan masa konsesi yang akan diberikan kepada badan usaha.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...