Grab Siap Melantai di Bursa Amerika Serikat Bulan Depan Lewat SPAC

Fahmi Ahmad Burhan
23 November 2021, 09:39
Grab, IPO, amerika serikat
Dok. Grab Indonesia
Mitra pengemudi Grab Indonesia mengendarai motor listrik Gesits, di Jakarta, Desember 2019.

Decacorn asal Singapura Grab dikabarkan bersiap untuk mencatatkan penawaran saham perdana ke publik atau IPO di bursa Amerika Serikat (AS) pada Desember 2021.

IPO Grab akan segera terwujud setelah perusahaan ‘cek kosong’ alias SPAC Altimeter Growth Corp mengumumkan kesepakatan merger pekan depan.

 "Grab dapat mencatatkan IPO di AS paling lambat 2 Desember," kata sumber yang mengetahui masalah tersebut dikutip dari Tech in Asia pada Senin (22/11).

 Nikkei Asia Review juga melaporkan bahwa SPAC yang diandalkan Grab, yakni Altimeter Growth Corp akan segera mengumumkan kesepakatan merger untuk IPO minggu depan.

 Altimeter akan mengadakan rapat umum pemegang saham (RUPS) luar biasa pada 30 November untuk menyetujui usulan merger dengan Grab.

 Diketahui, decacorn asal Singapura ini telah mengumumkan rencana IPO pada April lalu. Saat itu, Grab memperkirakan proses merger akan rampung pada kuartal III tahun ini.

 "Ini memberi kami kebanggaan luar biasa bagi Grab yang mewakili Asia Tenggara di pasar publik global,” kata CEO Grab Anthony Tan.

 Namun rencana merger dengan SPAC tertunda dan IPO pun gagal terjadi pada kuartal III tahun ini.

Alasannya, Komisi Sekuritas dan Bursa atau Securities and Exchange Commission (SEC) meminta Grab dan perusahaan lain yang ingin mengakuisi SPAC melakukan audit.

Pasalnya, jumlah SPAC sekarang sedang melonjak di AS. Alhasil, otoritas mesti melakukan pengetatan pengawasan.

 Tidak hanya Grab, Traveloka juga menghentikan pembicaraan terkait IPO lewat SPAC Bridgetown Holdings Ltd.

 Co-founder dan Managing Partner East Ventures Willson Cuaca menilai, keputusan penghentian sementara IPO lewat SPAC tepat.

“Karena tren SPAC di AS agak menurun,” kata dia saat wawancara dengan beberapa media, akhir pekan lalu (14/10).

Reuters melaporkan, lebih dari 100 SPAC mengumumkan merger tahun ini.  Namun rata-rata hanya membukukan apresiasi kurang dari 2% dari harga perdagangan saat pertama kali IPO di bursa.

 Padahal, rerata pertumbuhan harga saham konstituen S&P 500 tercatat 15% hingga Mei tahun ini. I

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...