Bitcoin: Mengenal Mata Uang Elektronik yang Sedang Naik Daun
Peningkatan investasi ternyata turut berdampak pada tren uang digital di masyarakat. Salah satu uang digital yang kini banyak dilirik adalah Bitcoin. Berbicara uang digital atau crypto, sebenarnya jumlah uang kripto yang beredar sangat banyak, Bitcoin salah satunya.
Per Februari 2021, jumlah uang kripto yang beredar sudah mencapai 4.501 jenis. Padahal pada 2013, mata uang ini hanya ada 66 jenis saja. Peningkatan tersebut menjadi bukti bahwa mata uang digital terus berkembang dari waktu ke waktu.
Meskipun jumlahnya sudah sangat banyak, namun di Indonesia hanya ada 229 uang kripto yang beredar. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi atau Bappebti memang membatasi peredaran uang kripto di Tanah Air. Uang kripto yang sudah mendapatkan izin dari Bappebti di antaranya Bitcoin, Ethereum, Tether, Polkadot, dan Litecoin.
Apa Itu Bitcoin?
Bitcoin menjadi cryptocurrency yang mendapatkan izin dari Bappebti untuk diperdagangkan. Bitcoin merupakan mata uang digital yang pamornya terus naik. Tidak ada yang mengetahui secara pasti siapa orang yang pertama kali menemukan dan menggunakan mata uang ini.
Disebutkan dalam investorpedia, pada tahun 2009, uang kripto ini diciptakan oleh seseorang dengan nama samaran Satoshi Nakamoto. Namun hal tersebut pun belum bisa dipastikan kebenarannya. Yang pasti, mata uang ini sudah banyak tersebar luas dan digunakan di hampir seluruh dunia.
Bitcoin telah tercatat sebagai sistem pembayaran peer to peer desentralisasi pertama yang dikendalikan penuh oleh penggunanya. Dalam penggunaan mata uang ini tidak ada otoritas sentral ataupun perantara. Semua pengelolaan mata uang dikelola oleh akun-akun yang dentitas aslinya dirahasiakan.
Pada masa pandemi Covid-19, berdasarkan data yang ada di Blockchain.com, pada Mei tahun ini, jumlah Bitcoin naik mencapai 10 juta dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada pertengahan Mei 2021, harga Bitcoin sempat mencapat US$ 10 ribu per koin.
Sementara itu, Databoks menyebutkan bahwa pada Tahun 2019, Bitcoin masih menjadi mata uang digital yang kapitaliasasinya terbesar di antara mata uang lain. Nilainya mencapai US$ 165,19 miliar atau setara dengan Rp 2.313 triliun.
Berbicara mengenai nilai mata uang tersebut, kita juga patut untuk membicarakan tentang legalitas dari uang crypto ini. Bank Indonesia selaku bank sentral tidak mengakui Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah. Hal tersebut merujuk pada Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Mata Uang.
Akan tetapi, Bitcoin di Indonesia tetap bisa digunakan sebagai bagian dari komoditas aset digital. Aset ini diakui sebagai komoditi yang layak untuk digunakan sebagai subjek dalam bursa berjangka melalui Peraturan Menteri Perdagangan No 99 Tahun 2018. Perdagangan cryptocurrency ini diawasi ketat oleh Bappebti.
Kelebihan dan Kekurangan Bitcoin
Sama halnya dengan uang crypto lainnya, Bitcoin memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Berikut penjelasan lengkapnya.
Kelebihan Mata Uang Bitcoin
Ada beberapa kelebihan yang dimiliki Bitcoin, di antaranya;
1. Transaksi dilakuakn secara pribadi dengan aman dan biaya yang kecil.
Apabila memiliki Bitcoin, Anda bisa mnggunakannya dengan fleksibel. Anda dapat menggunakan Bitcoin di mana saja dan kapan saja dengan biaya transaksi yang murah. Transaksi yang terjadi juga tidak menunjukkan identitas asli seperti nomor kredit atau sejenisnya yang bisa disalahgunakan untuk kejahatan.
2. Berpotensi untuk terus tumbuh.
Pengguna Bitcoin yang semakin meningkat akan berdampak positif terhadap pertumbuhan nilai dari mata uang ini. Jika penggunanya semakin banyak, tidak menutup kemungkinan nilai dari uang ini akan terus bertumbuh.
3. Tidak terpengaruh dengan sistem perbankan.
Kelebihan Bitcoin yang terakhir yaitu tidak terpengaruhi oleh sistem perbankan. Sehingga jika terjadi krisi keuangan maupun resesi, uang ini tidak mendapatkan pengaruh karena tidak dikendalikan oleh bank manapun.
Kekurangan Mata Uang Bitcoin
Selain kelebihan, Bitcoin juga memiliki beberapa kekurangan, di antaranya:
1. Harga tidak stabil
Sama halnya dengan instrumen keuangan lainnya, harga dari Bitcoin juga tidak stabil. Mata uang digital ini bisa mencapai harga tertinggi dalam waktu sekejap dan bisa turun sangat drastis dalam waktu yang singkat. Perubahan nilai ini biasanya dipengaruhi oleh kondisi pasar.
2. Penggunaannya terbatas
Kekurangan Bitcoin lainnya adalah penggunaannya yang terbatas. Anda tidak bisa menggunakan Bitcoin dalam jumlah yang banyak seperti menggunakan mata uang pembayaran yang biasa digunakan untuk transaksi jual beli.
3. Bitcoin tidak terlindungi SIPC
SIPC atau Securities Investor Protection Corporation merupakan sebuah perusahaan yang bertugas untuk melindungi para investor sekuritas. Jika anda berinvestasi menggunakan bitocoin, maka tidak bisa dilindungi oleh perusahaan ini.
4. Memiliki risiko peretasan yang besar
Walaupun sudah menggunakan teknologi blockchain yang diklaim aman, namun tidak menutup kemungkinan uang digital ini diretas. Penipuan juga kerap terjadi pada sistem mata uang digital ini. Pola transaksi yang sangat rahasia justru banyak dimanfaatkan orang yang tidak bertanggung jawab untuk melancarkan aksi jahatnya.
Di Indonesia, pada tahun 2016 juga pernah terjadi penipuan yang menggunakan Bitcoin yang terjadi pada arisan BTC Panda. Andre, selaku pimpinan BTC Panda melaporkan penipuan tersebut dan menyebutkan bahwa kerugian dari penipuan ini mencapai Rp 480 juta.
Cara Kerja Mining Bitcoin
Didalam sistem Bitcoin dikenal dengan istiral miner dan mining. Miner merupakan sebutan untuk penambang dan mining adalah aktivitasnya. Kegiatan atau aktivitas untuk menghasilkan mata yang digital ini dikenal dengan sebutan mining Bitcoin.
Proses penambangan atau mining ini bisa dilakukan oleh siapa saja dengan bantuan perangkat komputer yang terhubung ke internet. Namun komputer yang digunakan harus memiliki spesifikasi khusus yang akan mempermudah proses penambangan tersebut.
Berbeda dengan sistem perbankan yang mencatat seluruh transaksi yang dilakukan oleh nasabahnya, Bitcoin ini tidak memiliki perantara yang mencatat semua transaksi disana. Peran dari perantara tersebut digantikan oleh blockchain.
Transaksi-transaksi yang masuk ke sistem, nantinya diberikan kelompokkan kedalam gruo yaitu blockchain kemudian akan diverifikasi oleh para miner. Setelah proses verifikasi selesai, maka akan dikelompokkan lagi ke dalam blockchain yang sudah terverifikasi.
Dalam melakukan aktivitas mining ini, yang terpenting adalah kualitas dari komputer yang digunakan. Perlu diakui bahwa sistem kerja mining Bitcoin memang membutuhkan perangkat komputer dengan spek yang bagus.
Cara Beli Bitcoin di Indonesia
Seiring berkembangnya waktu dan banyaknya peminat terhadap Bitcoin, menjadikan banyak orang bertanya-tanya, bagaimana sih cara beli Bitcoin di Indoneisa? Ternyata caranya sangat mudah, begini caranya:
- Anda harus terlebih dahulu membuat akun pada bursa trading Bitcoin. Sudah banyak bursa trading untuk Bitcoin, namun pastikan apa telah yakin bahwa bursa tersebut terpercaya.
- Lanjutkan dengan memilih metode pembayaran yang disediakan oleh platform. Dalam proses ini, Anda juga akan diminta untuk menginput beberapa informasi tambahan seperti rincian nomer rekening dan kartu identitas.
- Selanjutnya, pihak bursa akan memverifikasi data yang Anda masukkan.
- Klik opsi beli Bitcoin, atau opsi sejenis yang ada di platform tersebut.
- Lakukan pembayaran sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan.
- Berikutnya, Bitcoin akan di transfer ke dompet digital yang Anda miliki.
- Pantau terus perkembangan harga dari Bitcoin yang anda miliki.
Cara Konversi Bitcoin ke Rupiah
Untuk menukar Bitcoin dengan rupiah atau bahasa lainnya adalah bitcoin exchange, maka Anda butuh bantuan dari pialang pihak ketiga yang merupakan tempat untuk menukar Bitcoin dengan uang. Cara kerjanya, Anda akan diminta untuk mendepositkan Bitcoin ke dalam tempat penukaran tersebut. Jika tempat tersebut sudah menerima Bitcoin, Anda bisa melakukan penarikan atau meminta uang fiat.
Cara untuk memastikan agar tempat Bitcoin exchange tidak melakukan pencucian uang atau sejenisnya, maka anda perlu menarik uang tersebut ke akun yang sama dengan yang anda gunakan untuk melakukan deposito. Apabila sebelumnya anda belum pernah membuat deposito mata uang fiat ke pialang penukaran, maka disarankan untuk terlebih dahulu melakukan deposito minimal satu deposito.
Apabila menukar Bitcoin yang Anda miliki menjadi rupiah dengan menggunakan pialang penukaran, maka umumnya waktu yang dibutuhkan sekitar satu sampai lima hari sampai uang tersebut masuk ke rekening Anda. Untuk konsumen dari Eropa, pembayarannya mengguanakan SEPA atau Euro. Sedangkan jika ingin menjualnya ke dolar Amerika, Anda bisa pilih metodep pembayaran SWIFT.
Cara lain yang biasa dipilih adalah dengan menggunakan platform penjualan peer to peer. Cara ini bisa lebih cepat dibandingkan sebelumnya. Anda bisa menjual Bitcoin kepada orang lain melalui platform tersebut. Dan Anda bisa memutuskan menggunakan metode pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan dengan pembeli, melalui deposito uang, transfer antar bank, atau bahkan membayar secara tunai.
Demikian ulasan seputar cryptocurrency dari jenis Bitcoin. Masih banyak pilihan mata uang kripto lainnya yang juga bisa anda miliki dengan mudah. Hal yang terpenting adalah bukan jenis mata uang apa yang Anda miliki, namun seberapa jauh memahami mata uang digital yang akan dibeli. Pastikan jangan asal membeli, namun pahami terlebih dahulu seputar instrumen keuangan tersebut.