WHO: Pandemi Covid-19 Ganggu Pelayanan Kesehatan Mental

Arie Mega Prastiwi
Oleh Arie Mega Prastiwi - Tim Riset dan Publikasi
10 Oktober 2020, 10:15
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengumumkan penetapan darurat kesehatan global atas wabah virus corona, di Jenewa, Swiss, Kamis (30/1).
TWITTER @WHO

Pandemi Covid-19 ini jelas telah berdampak besar pada banyak aspek kehidupan masyarakat. Tak hanya secara sosial dan finansial, tapi juga kesehatan mental. Hal itu terungkap dalam sebuah survei terbaru yang dilakukan oleh Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organisation (WHO). Hasil survei menunjukkan pandemi telah mengganggu atau menghentikan layanan kesehatan mental di 93 persen negara, sementara permintaan layanan semacam itu meningkat.

"COVID-19 telah mengganggu layanan kesehatan mental di seluruh dunia, tepat pada saat mereka paling dibutuhkan," kata Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, seperti dikutip dari WHO.int

Survei terhadap 130 negara merupakan data global perdana yang memperlihatkan betapa pandemi menghancurkan  akses layanan kesehatan mental. Survei dilakukan untuk menyambut hari kesehatan dunia yang jatuh pada 10 Oktober.

Di Indonesia, baik pemerintah dan organisasi yang peduli kesehatan mental telah berupaya meningkatkan akses ke layanan kesehatan mental dengan meluncurkan hotline konsultasi online.  Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia memberi layanan swaperiksa masalah psikologis secara online. Langkah tersebut dapat diakses masyarakat dengan mengakses laman www.pdskji.org.

Perwakilan Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia dr. Lahargo Kembaren, Sp.KJ, menyampaikan pada layanan tersebut, sekitar 1.522 pengakses memanfaatkan layanan sejauh ini. Mengutip laman satgas covid19, tiga masalah psikologis yang ditemui, yakni kondisi cemas, depresi dan trauma psikologis. Dari jumlah pengakses layanan menunjukkan 63 persen dari mereka mengalami kecemasan dan 66 persen depresi. 

Tak ketinggalan pemerintah Jawa Barat. Dalam sebuah webinar, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengungkapkan Pemerintah Provinsi Jabar telah menyiapkan sebuah crisis center di Rumah Sakit Jiwa Cisarua dan Grha Atma Bandung dalam merespons situasi darurat kesehatan jiwa.

“Layanan konsultasi online akan membantu proses skrining bagi pasien yang membutuhkan konsultasi tatap muka,” kata Ridwan, mengutip The Jakarta Post.

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...