Pemerintah Minta Jatah Rapid Test Antigen dari WHO

Pingit Aria
2 Oktober 2020, 10:26
Petugas kesehatan mengambil sampel darah salah satu jurnalis Antara pada rapid test massal bagi karyawan LKBN ANTARA di Laboratorium Kimia Farma Palembang, Sumsel, Rabu (30/9/2020). Rapid test yang diselenggarakan serentak di seluruh biro LKBN Antara se-
ANTARA FOTO/Feny Selly/aww.
Petugas kesehatan mengambil sampel darah salah satu jurnalis Antara pada rapid test massal bagi karyawan LKBN ANTARA di Laboratorium Kimia Farma Palembang, Sumsel, Rabu (30/9/2020). Rapid test yang diselenggarakan serentak di seluruh biro LKBN Antara se-Indonesia iini dilakukan sebagai bentuk pencegahan dan antisipasi penyebaran COVID-19 di jajaran LKBN ANTARA.

Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) akan menyediakan 120 juta tes cepat atau rapid test antigen Covid-19 untuk 133 negara. WHO memprioritaskan negara-negara yang berpendapatan rendah dan menengah yang memiliki kasus dalam jumlah besar.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menyatakan, pemrintah telah berkomunikasi dengan WHO melalui perwakilan yang ada di Indonesia. Pemerintah mengusulkan agar Indonesia juga dapat dipertimbangkan sebagai negara prioritas penerima.

"Kami mohon untuk bisa dipertimbangkan mendapatkan bantuan dari WHO untuk tes cepat ini. Agar kita bisa mendeteksi lebih cepat kasus Covid-19 yang ada di tengah-tengah masyarakat," Wiku dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Kamis (1/10).

Indonesia kata Wiku, sudah mendapatkan rekomendasi dari WHO untuk menyelenggarakan tes cepat Covid-19 yang kualitasnya baik. Dan saat ini sedang dikaji untuk selanjutnya akan digunakan dengan akurasi yang lebih tinggi.

"Karena ini mendeteksi antigen, tentunya akan lebih baik dibandingkan mendeteksi antibodi dalam rangka proses screening sebelum dilakukan tes penegakan diagnosa dengan realtime PCR," katanya.

Sejauh ini, jangkauan tes Covid-19 di Indonesia belum memenuhi standar WHO. Berikut grafiknya di Databoks:

Beda Rapid Test Antigen dan Antibodi

Sejak awal Covid-19 merebak, Indonesia menggunakan rapid test antibodi untuk tracing (bukan diagnosis) pengidap virus corona dari Wuhan tersebut. Jenis sampel yang diambil dari metode rapid test antibodi adalah darah dari jari atau pembuluh vena.

Hasil akan keluar sekitar 15 menit. Reaktif atau Non Reaktif.

Belakangan, metode rapid test antigen telah mendapat persetujuan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menggantikan rapid test antibodi.

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...