Mantan Bos Bank Dunia Sebut Vaksin Saja Tak Akan Akhiri Pandemi

Cahya Puteri Abdi Rabbi
22 Maret 2021, 18:34
Presiden Jokowi bersama Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (4/7/2018)
www.setkab.go.id
Presiden Jokowi bersama Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (4/7/2018)

Terlaksananya program vaksinasi di berbagai negara memunculkan harapan baru untuk dunia bisa terlepas dari pandemi Covid-19 yang sudah satu tahun terjadi.  Namun, Pakar kesehatan yang juga mantan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim mengatakan bahwa vaksin saja tidak akan cukup untuk mengakhiri pandemi.

“Kita tidak bisa hanya dengan melakukan vaksinasi lalu berpikir bahwa pandemi ini akan langsung hilang. Kita harus kombinasikan fokus kita dalam upaya vaksinasi dan membangun sistem kesehatan masyarakat yang baik,” kata Kim dalam diskusi virtual DBS Asian Insight dan IDE Katadata 2021, Senin (22/3/2021).

Kim menyatakan bahwa dunia harus melihat bagaimana negara-negara seperti Tiongkok, Korea Selatan, Australia dan New Zealand yang sigap mengambil tindakan sejak awal pandemi terjadi. Di negara-negara itu, kondisi sudah berangsur kembali normal setelah pemerintahnya melakukan testing, contact tracing dan treatment dengan massif.

Dalam sesi “How To Defeat Covid-19 : Invest in The Public Health and Go On The Offense”, Kim mengatakan dengan kombinasi program vaksinasi dan pembangunan sistem kesehatan masyarakat merupakan modal penting untuk bisa menghadapi pandemi-pandemi lain yang mungkin bisa menjangkit dunia kapan saja.

“Karena kita sudah belajar dari sekarang bahwa ada pendekatan dengan standar-standar tertentu untuk kita lakukan agar dapat mengendalikan pandemi ini,” katanya.

Yang pertama, masyarakat harus bersedia dites untuk mengetahui siapa saja yang terinfeksi virus Covid-19.

Selanjutnya, setelah dikonfirmasi positif, harus dilakukan pelacakan terhadap kontak-kontak terdekat pasien oleh petugas kesehatan. Para kontak erat pasien positif Covid-19 harus melakukan isolasi dan dikarantina untuk memutus penyebaran virus.

Ia menegaskan bahwa Covid-19 menyebar sangat cepat dan memiliki karakteristik berbeda yang lebih berbahasa dari versi sebelumnya virus ini. Sebagai contoh, SARS yang merupakan asal dari virus corona tidak menyebar secepat Covid-19, sedangkan Covid-19 ini dapat menyebar bahkan 4-5 hari sebelum ditemukan gejala virus ini pada pasien. Jadi tes, pelacakan kontak erat dan isolasi harus dilakukan secara agresif.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Pingit Aria

The pandemic has led Indonesia to revisit its roadmap to the future. This year, we invite our distinguished panel and audience to examine this simple yet impactful statement:

Reimagining Indonesia’s Future

Join us in envisioning a bright future for Indonesia, in a post-pandemic world and beyond at Indonesia Data and Economic Conference 2021. Register Now Here!

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...