Mark Zuckerberg, Bahaya Penguasa Facebook, Instagram dan Whatsapp

Pingit Aria
12 Agustus 2019, 14:39
Polisi Capitol AS mengawal CEO Facebook Mark Zuckerberg (tengah) menyusuri lorong sebelum tampil di dua sidang kongres akhir pekan ini di Capitol Hill di Washington, D.C., Amerika Serikat, 09 April 2018.
Erin Scott / ZUMA Wire / dpa
Polisi Capitol AS mengawal CEO Facebook Mark Zuckerberg (tengah) menyusuri lorong sebelum tampil di dua sidang kongres akhir pekan ini di Capitol Hill di Washington, D.C., Amerika Serikat, 09 April 2018.

Rencana Mark Zuckerberg untuk menyatukan layanan pesan WhatsApp, Instagram dan Facebook Messenger menuai kritik. Profesor Sekolah Bisnis Universitas New York Scott Galloway menyebut strategi itu bisa membuat Zuckerberg menjadi orang paling berbahaya di dunia.

"Mark Zuckerberg sedang mencoba mengenkripsi tulang punggung WhatsApp, Instagram dan platform inti Facebook, sehingga ia memiliki satu jaringan komunikasi di 2,7 miliar orang. Apa yang mungkin salah?" kata Galloway dalam wawancara dengan Bloomberg, Rabu (7/8) lalu.

Advertisement

Menurut laporan perusahaan, lebih dari 2,7 miliar orang menggunakan setidaknya satu dari tiga layanan grup Facebook setiap bulan. Di antaranya, lebih dari 2,1 miliar menggunakan Facebook, Instagram, WhatsApp, atau Messenger setiap hari.

Facebook, media sosial yang dirintis oleh Zuckerberg memang membeli Instagram pada 2012 dan WhatsApp pada 2014. Namun, sejauh ini fitur chatting ketiganya masih berdiri secara mandiri.

(Baca juga: Zuckerberg Siap Gabung Fitur Pesan di Instagram ke Facebook Messenger)

Nantinya, meskipun pelanggan masih dapat menggunakan ketiga aplikasi messenger secara terpisah, ketiga layanan tersebut akan menggunakan infrastruktur back-end yang sama ketika rencana Zuckerberg selesai, antara akhir tahun ini atau di awal 2020.

"Bahwa akan ada satu orang yang bisa menentukan algoritma untuk tulang punggung komunikasi terenkripsi 2,7 miliar orang itu menakutkan, terlepas dari niat orang itu, " kata Galloway.

Galloway mengatakan, perspektif publik harus ada untuk membantu menjaga proses demokrasi tetap sehat. Untuk itu, keamanan data pengguna harus dijaga betul-betul.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement