PLN Berpeluang Capai Target Bauran Energi Baru 23% pada Tahun 2025

Image title
28 Mei 2021, 13:16
Pekerja membersihkan panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Selasa (2/2/2021).
ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/foc.
Pekerja membersihkan panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Selasa (2/2/2021).

PT PLN mempunyai target bauran energi terbarukan dari sektor kelistrikan sebesar 23% pada 2025. Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) menilai, target tersebut masih mungkin tercapai, meski tidak akan mudah.

Ketua Umum METI Surya Darma menyatakan, tantangan PLN saat ini adalah adanya perubahan konsumsi listrik. Permintaan listrik sejak pandemi Covid-19 semakin berkurang, sejalan dengan melemahnya pertumbuhan ekonomi.

Menurut Surya jika ingin melepaskan diri dari middle income trap menuju kelompok ekonomi maju pada 2045, maka Indonesia harus melakukan transformasi energi. Seiring upaya peningkatan pendapatan, target net zero emission harus tercapai pada tahun 2050.

Upaya ini hanya bisa dilakukan dengan mengubah konsumsi energi fosil menjadi energi terbarukan, termasuk pada sistem kelistrikannya. Di tengah kondisi ekonomi yang belum pulih dari dampak pandemi, upaya ini akan sulit dicapai. "Tetapi, hal itu kan tidak berarti tidak bisa,” kata dia kepada Katadata.co.id, Jumat (28/5).

Menurutnya, Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) yang selama ini diajukan PLN masih selalu berorientasi pada fosil khususnya batu bara yang kontributif terhadap emisi. Menurut Surya seharusnya sudah harus dipikirkan agar PLN mulai mengubah proyek-proyek berbasis batu bara.

PLN harus mempunyai komitmen untuk benar-benar tidak melanjutkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) baru. Kemudian PLN juga harus melakukan phase out secara bertahap pada PLTU tua dan menggantikannya dengan pembangkit energi terbarukan.

"Dengan demikian pasti akan tercapai target karena akan ada penurunan porsi PLTU dan peningkatan energi terbarukan, sehingga porsinya bisa cepat berubah ke arah 23%," kata Surya.

Simak Databoks berikut: 

Sementara, Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menyadari kondisi ini memang sulit bagi PLN. Meski demikian, dalam perhitungannya, paling tidak PLN sebenarnya bisa menambah kapasitas energi terbarukan sekitar 7-9 gigawatt (GW) pada 2025.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...