Pengertian Neraca Pembayaran, Fungsi, dan Cara Penghitungannya

Image title
Oleh Yandi M. Rofiyandi
17 Juni 2022, 07:30
Pengertian Neraca Pembayaran, Fungsi, dan Cara Penghitungannya
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (24/6/2020).

Neraca pembayaran menjadi hal penting dalam transaksi ekspor dan impor. Pencatatan semua transaksi ekonomi dengan neraca pembayaran perlu dilakukan supaya memudahkan suatu negara dalam menganalisis barang atau jasa dalam negeri yang disukai oleh negara lain sehingga bisa menambah pemasukan negara.

Biasanya, Bank Indonesia mengumumkan neraca pembayaran secara periodik, misalnya bulanan atau kuartalan. Terbaru, bank sentral melaporkan neraca pembayaran Indonesia defisit US$ 1,8 miliar pada kuartal pertama 2022.

Jumlah tersebut membengkak dibandingkan kuartal sebelumnya US$ 0,8 miliar. Hal ini terutama terjadi karena transaksi modal dan finansial yang defisit US$ 1,7 miliar, meski neraca transaksi berjalan kembali surplus US$ 0,2 miliar.

Lalu, apa itu neraca pembayaran? Apa saja jenis neraca pembayaran? Apa fungsi, manfaat dan tujuan negara pembayaran? Bagaimana cara penghitungan neraca pembayaran?

Pengertian Neraca Pembayaran

Neraca pembayaran (balance of payment /BOP) adalah catatan yang dilakukan secara sistemik atas keseluruhan transaksi ekonomi oleh suatu negara dengan negara lain. Komponennya berupa perdagangan barang dan jasa, transfer keuangan dan moneter antara penduduk Indonesia dan penduduk luar negeri selama satu periode tertentu. 

Sedangkan, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) neraca pembayaran berarti perbandingan penerimaan uang antara dua negara (dalam perdagangan dunia); daftar perkiraan yang terperinci tentang transaksi perdagangan yang diselenggarakan oleh negara dalam jangka waktu tertentu.

Fungsi Neraca Pembayaran

Kondisi masuk dan keluarnya dana yang terjadi pada neraca pembayaran dapat menandakan bahwa neraca pembayaran berfungsi dengan baik. Penting bagi suatu negara untuk memperhatikan transaksi ekonomi agar berjalan dengan semestinya bahkan diusahakan untuk berjalan ke arah yang menguntungkan. 

Jadi, neraca pembayaran memiliki beberapa fungsi antara lain:

  • Sebagai bahan pemerintah dalam mengambil keputusan di bidang perdagangan internasional.
  • Sebagai bahan pemerintah dalam membuat keputusan atau kebijakan moneter yang dilaksanakan oleh suatu negara.
  • Sebagai alat untuk mengukur atau menilai keadaan ekonomi yang berhubungan dengan transaksi ekonomi internasional dari suatu negara.
  • Sebagai data-data keuangan internasional.
  • Sebagai alat pendataan transaksi ekonomi supaya pemerintah suatu negara ketika melakukan kegiatan ekspor dan impor tidak mengalami kerugian dan bisa melakukan penyelesaian pembayaran tepat waktu.
  • Sebagai alat untuk mencatat anggaran yang akan dikeluarkan dalam transaksi internasional.

Jenis-Jenis Neraca Pembayaran

Pada dasarnya neraca pembayaran terdiri dari debit dan kredit. Kredit berfungsi untuk mencatat semua transaksi yang menghasilkan devisa atau memberikan tagihan terhadap luar negeri.

Sedangkan debit berfungsi untuk mencatat semua transaksi yang berkaitan dengan pengurangan jumlah devisa karena. Pengurangan jumlah devisa yang ada pada debit diperoleh dari pembayaran atau yang memunculkan utang terhadap luar negeri.

Neraca pembayaran terbagi menjadi tiga jenis, yakni neraca pembayaran defisit, neraca pembayaran surplus, dan neraca pembayaran seimbang.

1. Neraca Pembayaran Defisit

Neraca pembayaran defisit adalah neraca yang menandakan bahwa nilai impor lebih besar daripada nilai ekspor. Jika suatu negara terus-menerus defisit, sektor keuangan berjalan lambat sehingga pertumbuhan ekonomi sulit untuk berkembang.

Membatasi komoditas impor dan meningkatkan komoditas ekspor merupakan salah dua cara yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan defisit pada suatu negara. Di samping membatasi komoditas impor, pemerintah perlu memperluas pasar ekspor sehingga komoditas ekspor meningkat.

Namun, untuk meningkatkan komoditas ekspor bukan hal yang mudah karena masih tergantung dari banyaknya produksi dalam negeri sekaligus melihat permintaan luar negeri. Permintaan dari negara lain dipengaruhi oleh kualitas barang, tingkat harga, dan nilai kurs yang berlaku.

Halaman:
Editor: Redaksi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...