Pengertian Neraca Pembayaran, Fungsi, dan Cara Penghitungannya
Neraca pembayaran menjadi hal penting dalam transaksi ekspor dan impor. Pencatatan semua transaksi ekonomi dengan neraca pembayaran perlu dilakukan supaya memudahkan suatu negara dalam menganalisis barang atau jasa dalam negeri yang disukai oleh negara lain sehingga bisa menambah pemasukan negara.
Biasanya, Bank Indonesia mengumumkan neraca pembayaran secara periodik, misalnya bulanan atau kuartalan. Terbaru, bank sentral melaporkan neraca pembayaran Indonesia defisit US$ 1,8 miliar pada kuartal pertama 2022.
Jumlah tersebut membengkak dibandingkan kuartal sebelumnya US$ 0,8 miliar. Hal ini terutama terjadi karena transaksi modal dan finansial yang defisit US$ 1,7 miliar, meski neraca transaksi berjalan kembali surplus US$ 0,2 miliar.
Lalu, apa itu neraca pembayaran? Apa saja jenis neraca pembayaran? Apa fungsi, manfaat dan tujuan negara pembayaran? Bagaimana cara penghitungan neraca pembayaran?
Pengertian Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran (balance of payment /BOP) adalah catatan yang dilakukan secara sistemik atas keseluruhan transaksi ekonomi oleh suatu negara dengan negara lain. Komponennya berupa perdagangan barang dan jasa, transfer keuangan dan moneter antara penduduk Indonesia dan penduduk luar negeri selama satu periode tertentu.
Sedangkan, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) neraca pembayaran berarti perbandingan penerimaan uang antara dua negara (dalam perdagangan dunia); daftar perkiraan yang terperinci tentang transaksi perdagangan yang diselenggarakan oleh negara dalam jangka waktu tertentu.
Fungsi Neraca Pembayaran
Kondisi masuk dan keluarnya dana yang terjadi pada neraca pembayaran dapat menandakan bahwa neraca pembayaran berfungsi dengan baik. Penting bagi suatu negara untuk memperhatikan transaksi ekonomi agar berjalan dengan semestinya bahkan diusahakan untuk berjalan ke arah yang menguntungkan.
Jadi, neraca pembayaran memiliki beberapa fungsi antara lain:
- Sebagai bahan pemerintah dalam mengambil keputusan di bidang perdagangan internasional.
- Sebagai bahan pemerintah dalam membuat keputusan atau kebijakan moneter yang dilaksanakan oleh suatu negara.
- Sebagai alat untuk mengukur atau menilai keadaan ekonomi yang berhubungan dengan transaksi ekonomi internasional dari suatu negara.
- Sebagai data-data keuangan internasional.
- Sebagai alat pendataan transaksi ekonomi supaya pemerintah suatu negara ketika melakukan kegiatan ekspor dan impor tidak mengalami kerugian dan bisa melakukan penyelesaian pembayaran tepat waktu.
- Sebagai alat untuk mencatat anggaran yang akan dikeluarkan dalam transaksi internasional.
Jenis-Jenis Neraca Pembayaran
Pada dasarnya neraca pembayaran terdiri dari debit dan kredit. Kredit berfungsi untuk mencatat semua transaksi yang menghasilkan devisa atau memberikan tagihan terhadap luar negeri.
Sedangkan debit berfungsi untuk mencatat semua transaksi yang berkaitan dengan pengurangan jumlah devisa karena. Pengurangan jumlah devisa yang ada pada debit diperoleh dari pembayaran atau yang memunculkan utang terhadap luar negeri.
Neraca pembayaran terbagi menjadi tiga jenis, yakni neraca pembayaran defisit, neraca pembayaran surplus, dan neraca pembayaran seimbang.
1. Neraca Pembayaran Defisit
Neraca pembayaran defisit adalah neraca yang menandakan bahwa nilai impor lebih besar daripada nilai ekspor. Jika suatu negara terus-menerus defisit, sektor keuangan berjalan lambat sehingga pertumbuhan ekonomi sulit untuk berkembang.
Membatasi komoditas impor dan meningkatkan komoditas ekspor merupakan salah dua cara yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan defisit pada suatu negara. Di samping membatasi komoditas impor, pemerintah perlu memperluas pasar ekspor sehingga komoditas ekspor meningkat.
Namun, untuk meningkatkan komoditas ekspor bukan hal yang mudah karena masih tergantung dari banyaknya produksi dalam negeri sekaligus melihat permintaan luar negeri. Permintaan dari negara lain dipengaruhi oleh kualitas barang, tingkat harga, dan nilai kurs yang berlaku.
Adapun cara-cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan komoditas ekspor yakni melakukan diversifikasi ekspor, subsidi dan premi ekspor, devaluasi, pengendalian harga dalam negeri, dan perjanjian internasional.
2. Neraca Pembayaran Surplus
Neraca pembayaran surplus adalah neraca yang menandakan bahwa transaksi debit atau jumlah yang harus dibayarkan ke luar negeri lebih kecil daripada penerimaan dari luar negeri (transaksi kredit). Secara sederhana, neraca pembayaran surplus dapat diartikan seperti jumlah pemasukan lebih besar daripada jumlah pengeluaran yang dilakukan oleh suatu negara.
Surplus yang terjadi pada neraca pembayaran menandakan bahwa negara tersebut mempunyai cadangan devisa dan dana yang lebih. Dengan kata lain, dana yang ada pada neraca pembayaran surplus bisa digunakan untuk melakukan pembangunan secara nasional pada suatu negara.
3. Neraca Pembayaran Seimbang
Neraca pembayaran seimbang adalah neraca yang menunjukkan bahwa transaksi pembayaran ke luar negeri (transaksi debit) jumlahnya sama dengan penerimaan dari luar negeri (transaksi kredit). Jika suatu negara ingin meningkatkan pendapatan (surplus) maka perlu menurunkan nilai impor sekaligus menaikkan atau menambahkan nilai ekspor.
Untuk lebih memahami berbagai hal dasar dan hal yang berhubungan dengan kegiatan ekspor impor, buku “Seluk Beluk Perdagangan Ekspor Impor Jilid 2” membahas berbagai hal yang harus kamu ketahui.
Penghitungan Neraca Pembayaran
Penghitungan neraca pembayaran dapat diformulasikan seperti berikut ini:
BOP = (X – M) + (CI – CO) + (FB)
Keterangan:
BOP = Neraca Pembayaran
X – M = Neraca transaksi berjalan, yang merupakan selisih antara ekspor dan juga impor barang dan jasa.
CI – CO = Neraca transaksi modal, yang merupakan selisih antara capital inflow CI dan capital. Outflow CO.
FB = Neraca cadangan resmi dari negara.
Tujuan Penyusunan Neraca Pembayaran
- Mengetahui peranan sektor eksternal dalam perekonomian.
- Mengetahui aliran sumber daya dengan negara lain.
- Mengetahui struktur ekonomi dan perdagangan.
- Mengetahui permasalahan utang luar negeri.
- Mengetahui perubahan posisi cadangan devisa dan potensi tekanan terhadap nilai tukar.
- Sebagai sumber data dan informasi dalam menyusun devisa.
- Sebagai sumber data penyusunan statistik neraca nasional (national account).