Neraca pembayaran Indonesia kembali defisit akibat defisit pada transaksi modal dan finansial yang mencapai US$ 1,7 miliar meski neraca transaksi berjalan kembali surplus US$ 0,2 miliar.
Bank Indonesia mencatat surplus pada neraca pembayaran sebesar US$ 13,5 miliar pada tahun lalu, seiring surplus pada transaksi berjalan sebesar US$ 3,3 miliar setelah sembilan tahun defisit.
Surplus neraca transaksi berjalan mendorong neraca pembayaran mencatatkan surplus mencapai US$ 10,7 miliar, setelah defisit pada kuartal kedua US$ 0,4 miliar.
Defisit neraca pembayaran kuartal II disebabkan melebarnya defisit transaksi berjalan akibat pembayaran dividen dan anjloknya surplus neraca transaksi finansial akibat pembayaran utang jatuh tempo.