Rampung di 2023, Bendungan Rukoh Akan Topang Pertanian di Aceh

Cahya Puteri Abdi Rabbi
12 Oktober 2021, 09:46
Pekerja menggunakan alat berat menyelesaikan proyek pembangunan Bendungan Bendo di Desa Ngindeng, Sawoo, Ponorogo, Jawa Timur, Sabtu (17/4/2021). Progres pembangunan Bendungan Bendo yang diproyeksikan mampu mengairi lahan pertanian seluas 73 ribu hektare
ANTARA FOTO/Siswowidodo/wsj.
Pekerja menggunakan alat berat menyelesaikan proyek pembangunan Bendungan Bendo di Desa Ngindeng, Sawoo, Ponorogo, Jawa Timur, Sabtu (17/4/2021). Progres pembangunan Bendungan Bendo yang diproyeksikan mampu mengairi lahan pertanian seluas 73 ribu hektare dan pengendali banjir tersebut saat ini telah mencapai sekitar 91 persen dan rencananya akan diresmikan Presiden Joko Widodo antara Juni-Juli 2021.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengejar pembangunan Bendungan Rukoh di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh. Bendungan ini menjadi bagian dari upaya untuk meningkatkan produksi 12.000 hektar sawah.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pengelolaan sumber daya air dan irigasi akan terus dilanjutkan dalam rangka mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan. Bendungan juga memiliki potensi air baku, energi, pengendalian banjir, dan pariwisata yang akan menumbuhkan ekonomi lokal.  

“Pembangunan bendungan akan diikuti dengan ketersediaan jaringan irigasinya," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (11/10).

Basuki menegaskan bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat segera dimanfaatkan karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani. Sementara itu, Kepala Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I Djaya Sukarno mengatakan, Bendungan Rukoh yang berada di aliran Sungai Krueng Rukoh ini memiliki luas area genangan mencapai 716,10 hektar. Bendungan ini disiapkan untuk menampung air hingga 128,66 juta meter kubik.

Bendungan ini akan mengairi lahan persawahan Daerah Irigasi Baro Raya seluas 11.950 hektare, khususnya di Kecamatan Keumala dan Kecamatan Sakti, Kabupaten Pidie. Adapun, bangunan pengarah Bendungan Rukoh dibangun sejak akhir tahun 2018 dengan biaya APBN sebesar Rp 1,5 triliun. Pelaksanaan pembangunan dilakukan secara bertahap melalui dua paket oleh PT Nindya Karya (Persero) dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Sedangkan kerjasama operasi (KSO) dilakukan oleh PT Adhi Karya (Persero) dan PT Andesmont Sakti.

“Saat ini progres konstruksinya telah mencapai 28% dan ditargetkan akan rampung pada tahun 2023," kata Djaya.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...