CSIS: Boikot CPO Bukan Solusi Aturan Deforestasi Uni Eropa

Rezza Aji Pratama
20 Maret 2023, 19:03
CPO
ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/nym.
Pekerja mengangkut kelapa sawit hasil panen di Desa Pucok Lueng, Samatiga, Aceh Barat, Aceh, Sabtu (4/2/2023).

Pemerintah Indonesia dinilai tidak perlu gegabang melakukan boikot komoditas seperti kelapa sawit guna merespons kebijakan terbaru Uni Eropa terkait deforestasi dan degradasi hutan.

Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri mengatakan restriksi dagang termasuk yang terkait dengan isu lingkungan memang sedang tren. Ini misalnya kebijakan anti-deforestasi Uni Eropa yang mewajibkan komoditas yang masuk wilayahnya harus memiliki sertifikasi bebas dari deforestasi sejak 2020. Selain itu, ada juga kebijakan Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM) yang juga berpotensi menghambat arus eskpor komoditas Indonesia.

“Sebaiknya jangan pakai boikot. Itu justru merugikan kita,” ujarnya, Senin (20/3).

Yose mengatakan aksi boikot justru akan membuat Uni Eropa mencari alternatif produk pengganti. Selain itu, ekspor kelapa sawit yang menjadi salah satu komoditas terdampak ke Uni Eropa tidak terlalu signifikan. Sebagai gambaran, volume ekspor CPO ke UE pada 2022 mencapai 2,05 juta ton atau sekitar 5,8% dari total ekspor CPO Indonesia sebanyak 34,67 juta ton.

Yose menyebut Indonesia bisa saja kembali melayangkan gugatan ke World Trade Organization (WTO) jika tidak puas dengan kebijakan anti-deforestasi Uni Eropa. Namun, menurutnya langkah paling penting adalah dengan menedorong persoalan hambatan dagang terkait isu lingkungan ini menjadi perdagangan multilateral.

Menurut Yose, saat ini sejumlah negara memang banyak negara mengeluarkan hambatan dagang terkait dengan isu lingkungan. Namun menurutnya, hal tersebut justru belum diatur dalam kesepakatan perdagangan internasional di WTO.

Sebelumnya, Menteri Bidang Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto telah bertemu dengan dan Menteri Perladangan dan Komoditas Malaysia Dato’ Sri Haji Fadilah pada awal Februari silam. Keduanya membahas upaya pendekatan ke UE untuk mencari jalan tengah terkait aturan anti-deforestasi.

Halaman:
Reporter: Rezza Aji Pratama
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...