Indonesia Berpotensi Jadi Negara Adidaya Energi Hijau

Julie Shuttleworth
Oleh Julie Shuttleworth
15 Maret 2022, 10:45
Julie Shuttleworth
Katadata

Indonesia pernah mengalami dan menikmati masa kejayaan energi fosil di era 1970-an hingga 1980-an. Namun, ketergantungan Indonesia terhadap bahan bakar fosil yang merusak lingkungan sudah terlalu lama dan kini saatnya untuk menghentikan itu semua.

Sudah saatnya Indonesia memberikan perhatian serius bagi investasi energi hijau. Indonesia kini memiliki kesempatan yang sangat besar untuk menarik masuknya investasi demi menjadikan Indonesia negara adidaya di bidang energi hijau.

Advertisement

Salah satu kunci dari transisi energi Indonesia sudah ada di depan mata yakni hidrogen hijau dan amoniak hijau. Keduanya akan diproduksi di Indonesia dan diperkirakan akan diserap oleh industri-industri berpolusi tinggi seperti transportasi, perkapalan, dan sektor industri berat lainnya.

Pada pertemuan B20 Indonesia Inception di Bali pada Januari 2022, Dr Andrew Forrest AO selaku Chairman dari Fortescue Future Industries (FFI) mengatakan bahwa besar kemungkinan FFI akan memproduksi komponen-komponen penting dari rantai pasok industri hijau di Indonesia, termasuk mesin-mesin elektrolisis yang menggunakan bahan baku dari dalam negeri.

Jika benar-benar diterapkan, maka di masa yang tidak terlalu lama lagi Indonesia akan kembali mengalami masa kejayaan dengan hidrogen hijau dan amoniak hijau yang sama sekali tidak memproduksi maupun menghasilkan emisi karbon.

Lantas apakah hidrogen hijau itu? Hidrogen hijau adalah bahan bakar tanpa emisi karbon. Hal ini bisa terjadi karena proses pemecahan air menjadi hidrogen hijau dan oksigen dilakukan dengan menggunakan listrik dari energi terbarukan sehingga emisinya hanyalah oksigen yang dilepas ke udara. Riset menunjukkan 100.000 ton hidrogen hijau yang setara dengan 335 juta liter bahan bakar solar, mampu mengurangi emisi karbon sebesar 880.000 ton CO2e.

Penelitian Goldman Sachs memperkirakan bahwa hidrogen hijau berpotensi menciptakan pasar global senilai US$ 11 triliun dan memasok hingga 25 persen dari kebutuhan energi dunia pada tahun 2050.

Apabila hidrogen hijau digunakan sebagai sumber energi, hasil akhirnya hanyalah air. Oleh sebab itu, hidrogen hijau adalah energi yang selama ini dinanti-nantikan oleh seluruh dunia. Hidrogen hijau berpotensi untuk merevolusi tata cara dunia menggunakan energi dan mengurangi ketergantungan industri-industri berat terhadap bahan bakar fosil.

Hidrogen hijau juga menjadikan sumber energi baru terbarukan sebagai tonggak ketahanan energi, menciptakan lapangan kerja baru, dan yang lebih penting lagi adalah menyelamatkan dunia dari pemanasan global. Indonesia mampu memimpin transisi energi hijau ini.

Halaman:
Julie Shuttleworth
Julie Shuttleworth
CEO

Catatan Redaksi:
Katadata.co.id menerima tulisan opini dari akademisi, pekerja profesional, pengamat, ahli/pakar, tokoh masyarakat, dan pekerja pemerintah. Kriteria tulisan adalah maksimum 1.000 kata dan tidak sedang dikirim atau sudah tayang di media lain. Kirim tulisan ke [email protected] disertai dengan CV ringkas dan foto diri.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement