Strategi Bank Kecil Memenuhi Aturan Batas Modal

Image title
9 Maret 2021, 14:09
bank kecil, modal bank, modal inti bank, merger bank, akuisisi bank kecil, rights issue bank, bank mini, bank digital
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Ilustrasi layanan perbankan

Beberapa bank, telah berupaya melaksanakan kewajiban pemenuhan modal inti minimal yang diatur Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Mereka melakukan berbagai cara mulai dari penambahan modal, hingga konsolidasi dengan bank lain.

Peraturan OJK tersebut diatur pada POJK Nomor 12 tentang Konsolidasi Bank Umum yang resmi berlaku sejak 17 Maret 2020. Dengan aturan ini modal inti industri perbankan minimal harus Rp 3 triliun pada 2022. 

Saat ini masih ada bank umum dengan kelompok BUKU 1 dan BUKU 2 yang modalnya masih di bawah Rp 3 triliun. Secara bertahap, OJK menargetkan semua bank memiliki modal inti minimal Rp 1 triliun pada akhir 2020 dan meningkat menjadi Rp 2 triliun pada 2021.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana mengatakan perbankan telah merespons aturan modal inti ini melalui penambahan modal disetor hingga konsolidasi. Saat ini hanya tinggal tersisa satu bank dalam kelompok bank BUKU 1. 

“Ini hanya sedang menunggu proses konsolidasi. Juga terdapat penambahan jumlah bank yang naik ke BUKU 2, BUKU 3, dan BUKU 4,” kata Heru dalam diskusi virtual, Kamis (4/3).

Bagaimana strategi bank-bank memenuhi ketentuan OJK tersebut, berikut ulasannya:

Bank Neo Commerce (BBYB)

Modal inti PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) per September 2020 tercatat Rp 1,07 triliun. Bank milik PT Akulaku Silvrr Indonesia ini tengah menyiapkan penambahan modal dengan menerbitkan saham baru (rights issue) dengan target raupan dana Rp 249,81 miliar.

Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan mengaku tanpa ada syarat minimal modal inti dari OJK pun pihaknya memang membutuhkan tambahan modal. "Kami melihat perlunya menambah modal untuk melakukan proses bisnis lebih berkembang lagi," kata Tjandra dalam paparan publik, Senin (8/3).

Selain rights issue yang targetnya rampung akhir bulan ini, Bank Neo Commerce juga akan melakukan penambahan modal lagi. Namun, Tjandra tidak mau menjabarkan lebih detail lagi soal waktu dan target dana yang dikejar dalam penambahan modal berikutnya.

Sementara, tahun depan pun OJK memberikan syarat modal inti minimal bank Rp 3 triliun. Sehingga, Bank Neo Commerce juga akan melakukan aksi korporasi serupa pada tahun depan. "Tahun depan, kami sudah ada capital plan tentunya untuk mendukung strategi bisnis untuk menjadi Rp 3 triliun," kata Tjandra.

Bank of India Indonesia (BSWD)

PT Bank of India Indonesia Tbk (BSWD) juga belum memenuhi syarat minimal modal inti dari OJK. Pasalnya, posisi modal inti per Desember 2020 hanya Rp 1,02 triliun. Namun, secara bertahap, Bank Of India Indonesia menargetkan bisa mencapai modal inti Rp 2,04 triliun pada akhir 2021 dan Rp 3,07 triliun pada 2022.

Dalam memenuhi kewajiban tersebut, Bank of India Indonesia telah membuat rencana penyesuaian batas maksimum kepemilikan saham yang telah disampaikan kepada OJK dalam rencana bisnis bank 2021-2023. 

"Diupayakan dapat terpenuhi di Semester 1 2021 dengan mencari investor," kata Direktur Bank of India Indonesia Sindbad R. Hardjodipuro dalam keterbukaan informasi.

Sampai saat ini, belum ada investor yang ditetapkan karena masih dalam proses penjajakan dan hal itu harus melalui proses uji kelayakan di OJK. Sampai saat ini pun pemegang saham Bank of India Indonesia masih tetap berkomitmen untuk mencatatkan sahamnya di Bursa.

"Sampai dengan saat ini, tidak terdapat perusahaan unicorn yang berencana untuk melakukan akuisisi terhadap bank," kata Sindbad menambahkan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...