Seni Grafis: Jenis, Cara Membuat, dan Contohnya

Siti Nur Aeni
8 Maret 2024, 13:05
Seni Grafis: Jenis, Cara Membuat, dan Contohnya
ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/aww.
Pekerja memproduksi kaos sablon di Teguh Printing KaosBogor767, Sindangbarang Pilar, Kelurahan Bubulak, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/5/2021). Produksi kaos sablon dari bahan katun kombat tersebut mengalami peningkatan jelang Lebaran dibandingkan hari biasa sebanyak 150 kaos menjadi 500 kaos per hari yang dipesan sejumlah komunitas, lembaga, dinas maupun kementerian dari berbagai daerah di Indonesia dengan harga jual mulai Rp50 ribu hingga Rp75 ribu tergantung jumlah pesanan.
Button AI Summarize

Seni grafis adalah karya seni dwimatra yang dibuat untuk mengungkapkan ide, gagasan, dan emosi seseorang menggunakan teknik cetak. Dalam buku Seni Budaya Kelas IX SMP/MTs diterangkan bahwa istilah seni grafis juga digunakan untuk menyebut seni mencetak.

Kata “grafis” berasal dari Bahasa Yunani “graphein” yang artinya menulis atau menggambar. Sedangkan dalam Bahasa Inggris graph atau graphic memiliki arti membuat tulisan atau lukisan dengan cara digores.

Karya seni grafis biasanya dibuat di atas kertas dengan teknik monotype. Dalam prosesnya, karya seni ini dapat membuat salinan karya yang sama dalam jumlah banyak atau yang dikenal juga dengan istilah proses cetak. Seni grafis biasanya ditorehkan dalam media seperti papan kayu, logam, lembaran kaca akrilik, lembaran linoleum, dan lain sebagainya.

Di Indonesia, seni grafis awalnya menjadi media alternatif bagi seniman yang sudah mengerjakan bidang lain seperti melukis atau mematung. Seni grafis muncul di Indonesia sekitar tahun 1950. Adapun tokoh seniman yang menggeluti seni grafis antara lain; Mohtar Apin, Haryadi Suadi, Suromo, dan Abdul Salam.

Pengertian Seni Grafis

Pameran seni grafis teknik cukil
Pameran seni grafis teknik cukil (ANTARA FOTO/Didik Suhartono/nym.)

Secara istilah, pengertian seni grafis adalah adalah suatu jenis karya seni dua dimensi yang dibuat dengan teknik cetak sehingga bisa direproduksi secara massal. Seni grafis dibuat untuk mencurahkan ide dan emosi yang divisualisasikan dengan teknik cetak. Namun, cetakan yang digunakan dalam seni grafis berupa negatif film yang bisa menciptakan gaya dan warna bervariasi.

Dalam buku Mengenal Seni Rupa Murni oleh Sapto Madijono seni grafis digolongkan dalam kegiatan seni rupa yang perwujudannya dalam bentuk dua dimensi (dwimatra).  Proses penciptaan karya seni grafis dilakukan dengan bermacam-macam medium, proses, dan teknik cetak.

Perkembangan Seni Grafis

Seni grafis adalah seni rupa yang menggunakan teknik cetak untuk membuat karya-karya visual, biasanya di atas kertas. Seni grafis memiliki sejarah yang panjang dan beragam, baik di dunia maupun di Indonesia. Berikut ini adalah ringkasan sejarah seni grafis hingga masuk ke Indonesia:

Seni grafis diyakini berasal dari China, di mana teknik cetak kayu pertama kali ditemukan pada abad ke-91. Teknik ini kemudian menyebar ke Jepang, Korea, dan Eropa melalui jalur perdagangan.

  • Di Eropa, seni grafis berkembang pesat pada abad ke-13 hingga ke-15, dengan penemuan teknik cetak logam, cetak tinggi, cetak dalam, dan litografi. Seni grafis menjadi media populer untuk menyebarkan informasi, agama, politik, dan seni.
  • Di Indonesia, seni grafis mulai diperkenalkan oleh bangsa Eropa pada abad ke-16, terutama oleh Belanda yang menjajah Indonesia. Seniman Belanda mengajarkan teknik cetak grafis kepada seniman lokal, yang kemudian menggunakannya untuk merekam kearifan lokal dan keindahan alam Indonesia.
  • Pada masa pergerakan nasional dan kemerdekaan Indonesia, seni grafis menjadi alat perjuangan dan propaganda. Poster-poster, pamflet, dan kartun politik dibuat dengan teknik cetak grafis untuk menyuarakan aspirasi dan kritik rakyat.
  • Pada masa Orde Baru, seni grafis mengalami perkembangan yang signifikan, dengan munculnya seniman-seniman grafis yang berbakat dan kreatif. Mereka bereksperimen dengan berbagai teknik, media, dan tema, serta mengadakan pameran-pameran seni grafis yang menarik perhatian publik.
  • Pada masa sekarang, seni grafis terus berkembang dan berinovasi, dengan memanfaatkan teknologi digital dan mesin cetak modern1. Seni grafis juga menjadi bagian dari seni terapan, seperti desain grafis, ilustrasi, komik, animasi, dan lain-lain.

Fungsi Seni Grafis

Seni grafis memiliki beberapa fungsi, terbagi menjadi dua kategori utama:

Fungsi Artistik

1. Komunikasi Visual:

  • Menyampaikan pesan, ide, dan gagasan melalui gambar dan visual.
  • Bercerita dan menggambarkan suatu peristiwa atau kejadian.
  • Mengubah informasi kompleks menjadi lebih mudah dipahami.

    2. Ekspresi Seni:

  • Mewujudkan ide dan perasaan seniman melalui karya seni.
  • Menjelajahi berbagai tema dan konsep artistik.
  • Mengekspresikan kritik sosial dan politik.

    3. Estetika:

  • Menciptakan karya seni yang indah dan menarik secara visual.
  • Meningkatkan nilai estetika suatu benda atau ruang.
  • Memberikan pengalaman visual yang unik dan berkesan.

Fungsi Fungsional

1. Media Reproduksi:

  • Menghasilkan karya seni yang dapat dicetak ulang dalam jumlah banyak.
  • Mempermudah penyebaran informasi dan ide.
  • Memjangkau khalayak yang lebih luas.

    2. Komunikasi Massa:

  • Digunakan dalam berbagai media massa seperti koran, majalah, dan poster.
  • Menyebarkan informasi dan berita kepada publik.
  • Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang suatu isu atau peristiwa.

    3. Desain dan Industri:

  • Digunakan dalam desain grafis, ilustrasi, dan fotografi.
  • Meningkatkan nilai estetika produk dan layanan.
  • Membantu branding dan pemasaran suatu produk.

Jenis Seni Grafis

Seni grafis ternyata terbagi menjadi beberapa jenis. Melansir dari buku “Seni Budaya Kelas IX SMP/MTs”, berikut jenis seni grafis berdasarkan teknik pembuatannya:

PAMERAN SENI TARUNG GRAFIS
PAMERAN SENI TARUNG GRAFIS (ANTARA FOTO/Novrian Arbi/aww.)

1. Cetak tinggi

Cetak tinggi atau teknik cetak relief atau teknik cukil merupakan proses pembuatan seni grafis menggunakan klise/acuan/alat cetak yang nantinya bisa menghasilka gambar dari bagian yang menonjol. Jika alat cetak dioles tinta, maka bagian yang menonjol dapat menerima warna dari tinta tersebut.

Apabila alat cetak ditempelkan pada kertas, lalu diangkat, maka akan nampak gambar di kertas tersebut. Stempel merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mencetak gambar atau tulisan dengan teknik cetak tinggi.

2. Cetak dalam (intaglio print)

Cetak dalam adalah jenis seni grafis dengan menggunakan klise dalam. Artinya, bagian dalam menyerap tinta dan akan membekas pada kertas. Cetak dalam biasanya dibuat dengan menggunakan bahan cetakan dari aluminium atau kuningan yang permukaannya ditoreh, sehingga menghasilkan goresan yang dalam.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement