Kementerian ESDM meminta perusahaan tambang merevisi target produksi bauksit agar disesuaikan dengan kapasitas smelter jelang larangan ekspor bauksit pada Juni 2023.
Nilai tambah dari hilirisasi tembaga dapat mencapai ribuan kali lipat, dari hanya US$ 4,36 per ton bijih tembaga, dapat menjadi US$ 13.000 per ton dalam bentuk kabel tembaga.
Nilai ekspor nikel sepanjang 2022 mencapai US$ 33,81 miliar atau sekitar Rp 506 triliun berkat strategi hilirisasi, naik 55,22% dibandingkan tahun sebelumnya.
Komoditas mineral kritis seperti tembaga, aluminium, nikel, cobalt, dan sebagainya akan diprioritaskan untuk diolah di dalam negeri untuk mendukung proyek transisi energi.
Pemerintah berencana menghentikan ekspor tembaga tahun ini. Tembaga merupakan logam yang sangat penting di dunia yang tak tergantikan oleh logam lainnya.
Smelter nikel milik PT GNI di Morowali Utara, Sulawesi Tengah, dapat mengolah hingga 21,6 juta ton bijih nikel per tahun menjadi feronikel atau NPI yang kemudian diekspor ke Cina.
Seperti pada hilirisasi nikel, investor dari Cina dinilai berpeluang besar masuk pada proyek hilirisasi tembaga. Pemerintah bersiap melarang ekspornya pertengahan tahun ini.
Saat ini baru ada dua smelter tembaga yang beroperasi dan dua lainnya yang masih dalam proses konstruksi. Larangan ekspor tembaga rencananya diterapkan pertengahan 2023.