Sempat Tertunda, Premier Oil Lakukan Pengeboran Blok Tuna di Juni 2021
Rencana pengeboran sumur eksplorasi di Blok Tuna, Perairan Natuna, mulai terang nasibnya. Operator blok migas tersebut, Premier Oil, akan mulai merealisasikannya pada tahun ini, setelah sempat tertunda karena pandemi Covid-19.
Pelaksana Tugas Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Susana Kurniasih mengatakan, Premier Oil bakal mengebor dua sumur eksplorasi di blok tersebut "Kegiatan akan direalisasikan pada Juni sampai September 2021. Semoga berhasil dengan baik," ujarnya kepada Katadata.co.id, Selasa (16/3).
Premier Oil pada tahun lalu telah mendapatkan partner untuk mengelola blok migas tersebut. Perusahaan migas milik pemerintah Rusia, Zarubezhneft, mengakuisisi 50% hak partisipasinya. Akuisisi ini dilakukan melalui anak usahanya, ZN Asia Ltd.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto sebelumnya menyebut pandemi Covid-19 tidak menurunkan minat investasi migas. Hal ini terbukti dengan masuknya perusahaan pelat merah dari Negeri Kremlin ke Indonesia. "Investasi di Indonesia relatif lebih baik dibanding negara lainnya. Penurunannya hanya sekitar 18%," ujar dia.
SKK Migas pun memberikan apresiasi kepada Premier Oil yang berhasil menggandeng partner baru. Langkah tersebut dapat memperkecil risiko investasi. Harapannya, tingkat keberhasilan pengelolaan Blok Tuna akan semakin meningkat.
Blok itu, menurut Dwi, sudah dekat ke tahap eksplorasi. “Selanjutnya adalah pengajuan rencana pengembangan (PoD),” ucapnya.
Tentang Blok Tuna
Lapangan di Blok Tuna memiliki peran strategis secara geopolitik. Letaknya berbatasan dengan Vietnam dan dekat dengan Laut Cina Selatan yang kerap menjadi wilayah sengketa berbagai negara, terutama Tiongkok. Dengan beroperasinya blok migas itu, kedaulatan Indonesia akan semakin kuat.