Australia dan Malaysia Hadapi Varian Delta, Apa Bedanya dengan RI?

Sorta Tobing
30 Juni 2021, 14:24
Australia, Lockdown, Malaysia, Covid-19, varian delta, delta
ANTARA FOTO/REUTERS/Lim Huey Teng/rwa/cf
Suasana jalan yang kosong saat lockdown di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (1/6).

Gelombang kedua Covid-19 terjadi di banyak negara saat ini. Indonesia termasuk di dalamnya. 

Kemunculan varian Delta membuat penyebaran virus corona menjadi lebih mudah dan cepat. Lonjakan pasien telah membuat fasilitas kehatan kewalahan. 

Per hari ini, Rabu (30/6), data Universitas John Hopkins menunjukkan pandemi corona telah menyebabkan lebih 181,8 juta kasus. Jumlah korban meninggal mencapai 3,9 juta jiwa.

Kalangan epidemiolog sebelumnya telah mengatakan varian Delta terbukti berbahaya. Penularan lebih cepat dari semua varian Covid-19.

Upaya Malaysia Keluar dari Pandemi

Menanggapi situasi darurat di negaranya, Malaysia telah memutuskan lockdown sejak awal Juni 2021. Seharusnya, pembatasan gerak masyarakat itu berakhir kemarin.

Namun, lonjakan kasus masih terjadi. Pada akhir pekan lalu, jumlah kasus harian yang mencapai 5.586 kasus. Dengan jumlah kematian 60 orang.

Negeri Jiran akhirnya memperpanjang lockdown hingga waktu yang belum ditentukan. Pemerintah Malaysia menyebut kebijakan ini akan berakhir jika jumlah kasus di bawah 4 ribu per hari.

Pemerintah setempat akan terus mengirimkan paket bantuan kepada masyarakat. Subsidi tersebut akan disalurkan dalam berbagai bentuk. Mulai dari uang tunai, subsidi upah, hingga bantuan untuk para pengangguran.

“Saya menyadari betapa sulitnya bagi warga Malaysia setelah satu tahun berjuang melawan pandemi,” kata Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin, dikutip dari The Straits Times, pada Senin lalu. “Saya mengerti bantuan harus terus diberikan selama krisis ini berlangsung.”

Dalam upaya melawan pandemi, Muhyiddin menyebut ada beberapa fase rencana keluar dari pandemi. Setiap transisi fase, dipandu oleh tiga indikator. Yakni angka kasus harian, tingkat vaksinasi, dan tingkat pemanfaatan tempat tidur unit perawatan intensif (ICU) untuk Covid-19 di rumah sakit Malaysia.

Ia menyebut, lockdown adalah fase pertama. Fase kedua, akan tetap mempertahankan lockdown tapi memungkinkan lebih banyak sektor ekonomi beroperasi. Transisi fase pertama ke fase kedua diprediksi akan tercapai pada akhir Agustus. 

Setelah kasus harian turun di bawah 2 ribu per hari, selanjutnya pencabutan larangan perjalanan. Status ini diperkirakan akan terjadi pada November 2021.

Lockdown di Australia

Australia selama pandemi corona dipandang sebagai negara yang berhasil menanganinya degan baik. Masyarakat bahkan sempat memasuki kehidupan normal dan dapat keluar dengan bebas selama berbulan-bulan.

Laporan Bloomberg’s menunjukkan, Selandia Baru menjadi negara dengan skor ketahanan terhadap virus corona yang terbesar pada Mei 2021, yakni 80,8. Di bawahnya adalah Singapura dan Australia. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...