Shell Akan Hapus Emisi Karbon Kegiatan Operasionalnya di Jerman

Sorta Tobing
30 September 2020, 11:42
shell, emisi karbon, bisnis hijau, energi baru
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. Royal Dutch Shell akan menjadikan wilayah operasinya di Jerman menjadi bebas emisi karbon.

Royal Dutch Shell akan menjadikan wilayah operasinya di Jerman menjadi bebas emisi karbon. Rencana ini sejalan dengan target perusahaan asal Belanda itu untuk mencapai 0% emisi pada 2050.

Kapasitas produksi hidrogen hijau di kilang Cologne Rheinland bakal naik sepuluh kali lipat pada 2030. Rencana meningkatkan produksi kilang terbesar di Jerman ini merupakan upaya jangka panjang untuk mengganti pemrosesan minyak mentah di sana.

 “Kami mendukung Jerman menjadi negara dengan bebas emisi. Transformasi Shell ini telah dimulai dan akan dipercepat,” kata pemimpin perusahaan di negara itu Fabien Ziegler dalam pernyataannya, dikutip dari Reuters, Rabu (30/9).

Perusahaan akan menyiapkan ladang angin lepas pantai yang sebagian listriknya untuk menghasilkan hidrogen hijau. Hidrogen dianggap sebagai bahan bakar ramah lingkungan karena memakai listrik dari sumber energi terbarukan. Shell juga akan melengkapi seribu unit stasiun pengisian bahan bakar di Jerman agar dapat dipakai kendaraan elektronik pada 2030.

Sehari sebelumnya, pembuat baterai surya milik Shell di negara itu, sonnen, mengatakan akan memperluas kapasitas produksinya. Permintaan untuk sistem penyimpanan energi di dalam rumah diperkirakan akan tumbuh tinggi. Hal ini seiring dengan berakhirnya program subsidi untuk memasok daya terbarukan ke jaringan listrik rumah tangga.

Shell Pangkas Ongkos Produksi Migasnya

Persaingan perusahaan minyak menuju bisnis hijau terbilang cukup ketat di Eropa. Selain Shell, Total dan BP telah memulai langkah serupa. “Ini bukan hanya tentang struktur tetapi budaya dan tentang jenis perusahaan yang kami inginkan,” kata seorang sumber senior Shell kepada Reuters pekan lalu.

Tahun lalu, keseluruhan biaya operasi Shell mencapai US$ 38 miliar dan belanja modalnya US$ 24 miliar. Perusahaan tengah menjajaki cara untuk mengurangi ongkos produksi minyak dan gas di divisi hulu sebesar 30% hingga 40%.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...