Gandeng Grab dan PLN, Grup Medco Masuk ke Ekosistem Kendaraan Listrik
PT Medco Energi Internasional Tbk mulai memperluas portofolionya dalam pengembangan energi baru terbarukan alias EBT. Salah satunya dengan meluncurkan ekosistem kendaraan listrik atau EV melalui anak usahanya, PT Medco Power Indonesia.
Guna masuk ke ekosistem itu, Medco Power membangun stasiun pengisian kendaraan listrik atau SPKL di The Energy Building, Jakarta Selatan. Fasilitas ini akan melayani kendaraan listrik untuk operasional perusahaan.
Direktur Utama Medco Power Eka Satria menyebut pengembangan selanjutnya adalah bisnis EV secara end-to-end. Perusahaan akan terlibat dalam rantai bisnisnya, dari mulai perawatan hingga pengadaan mobil listrik.
Nota kesepahaman atau MoU dengan PLN dan Grab Indonesia telah Medco Power tandatangani. “Langkah ini juga sebagai upaya mendukung program akselerasi kendaraan listrik dan energi baru terbarukan di Indonesia,” kata Eka dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (5/2).
Tak hanya di Jakarta, perusahaan juga akan melakukan ekspansi bisnis ke daerah lain, seperti di Batam dan Bali. Medco Power memiliki proyek energi terbarukan, yakni pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), di Pulau Dewata dengan kapasitas dua kali 25 megawatt (MW).
Direktur Utama Medco Energi Internasional Hilmi Panigoro mengatakan inisiatif ekosistem kendaraan listrik dapat menjadi katalis dalam mempercepat pertumbuhan EV di Indonesia. Perusahaan masih mencari model bisnis yang tepat dalam industri ini. “Kami ingin masuk ke situ, belajar dan memahaminya. Insya Allah, kami akan menghasilkan inisiatif," ucapnya.
Medco Power Optimalkan Pemakaian Gas
Sebagai langkah menuju energi bersih, Medco Power akan menggenjot pemakaian gas alam cair atau LNG. Eka sebelumnya mengatakan gas bumi merupakan bahan bakar fosil yang relatif lebih bersih ketimbang minyak dan batu bara. "Kami percaya gas merupakan salah satu solusi untuk menuju ke arah sana (EBT)," kata dia pada 27 November lalu.
Perusahaan juga memiliki usaha bisnis energi terbarukan di sektor panas bumi. Namun, Medco masih fokus dengan gas bumi dan batu bara. "Kami akan mengembangkan green energy," ujarnya. Langkah ini sejalan pula dengan target bauran energi bersih pemerintah sebesar 23% di 2025.
Saat ini kapasitas pembangkit listrik Medco sebesar 3.500 megawatt (MW). Dalam lima tahun ke depan angkanya akan menjadi 5 ribu megawatt. Fokus pengembangannya di enam area, yaitu pembangkit listrik panas bumi (PLTP) Sarulla, PLTS Bali, pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) Riau, PLTP Ijen, PLTS Sumbawa, dan PLTGU Sumbawa.
Eka mengatakan, masih ada energi terbarukan lain yang dapat dikembangkan, seperti panas bumi, solar, mini hidro, dan lainnya. Tapi tantangan pengembangannya masih besar di Indonesia. Misalnya, soal harga listrik EBT yang kurang bersaing. Untuk itu, perlu paket insentif dari pemerintah.