Harga Listrik Panas Bumi Dinilai Masih Ketinggian di Mata PLN

Image title
1 Maret 2021, 12:49
pembangkit listrik, panas bumi, pln, energi, energi baru terbarukan.
ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Ilustrasi. Harga listrik panas bumi masih belum kompetitif bagi PLN.

Penetapan harga jual listrik menjadi penentu pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi atau PLTP. Harga jual listrik dari energi baru terbarukan (EBT) itu dinilai belum kompetitif. 

Anggota Dewan Energi Nasional Satya Widya Yuda mengatakan tarif listrik panas bumi menjadi hambatan pengembangannya selama ini. “Harga listrik panas bumi sekitar US$ 7 sen per kilowatt hour (kWh) tapi PLN minta lebih rendah lagi karena mereka offtaker-nya,” kata dia dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Senin (1/3). 

Advertisement

Kegiatan pengeboran eksplorasi yang pemerintah lakukan, harapannya, dapat menekan harga tersebut. Dengan begitu, panas bumi dapat berkembang maksimal di Indonesia. 

Ketua Asosiasi Panas Bumi Indonesia Prijandaru Effendi mengatakan PLN merupakan satu-satunya pembeli listrik dari sektor panas bumi. Pengembangan sektor ini menjadi tidak akan optimal tanpa adanya kepastian pembelian listrik. Di sisi lain, PLN juga dituntut melakukan berbagai efisiensi.

Keekonomian industri ini, menurut Prijandaru, seperti pengeboran minyak dan gas bumi. “Bedanya, migas pembelinya banyak dan bergantung pasar. Panas bumi (pembelinya) hanya PLN,” ucapnya. 

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Sorta Tobing
News Alert

Dapatkan informasi terkini dan terpercaya seputar ekonomi, bisnis, data, politik, dan lain-lain, langsung lewat email Anda.

Dengan mendaftar, Anda menyetujui Kebijakan Privasi kami. Anda bisa berhenti berlangganan (Unsubscribe) newsletter kapan saja, melalui halaman kontak kami.

Artikel Terkait

Advertisement