IHSG Hari Ini Berpotensi Menguat, Saham-saham Blue Chip Jadi Pilihan

Cahya Puteri Abdi Rabbi
29 Maret 2022, 06:54
IHSG Hari Ini Berpotensi Menguat, Saham-saham Blue Chip Jadi Pilihan
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.
Karyawan melintas di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/5/2021). IHSG pada perdagangan menjelang libur cuti lebaran 2021 ditutup melemah 37,44 poin atau 0,6 persen ke level 5.938,35.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0.67% di level 7.049,603 pada akhir perdagangan 28 Maret. IHSG hari ini (29/3) diperkirakan menguat dan bergerak di level 6.931 - 7.067.

CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, pola gerak IHSG masih menunjukkan penguatan terbatas dengan potensi kembali mencetak rekor tertingginya. Adapun, kenaikan masih ditopang oleh capital inflow yang mengalir deras kembali ke dalam pasar modal Indonesia.

"Sentimen dari fluktuasi nilai tukar Rupiah serta harga komoditas, juga turut mewarnai pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang," kata William dalam risetnya, dikutip Selasa (29/3).

Ia merekomendasikan investor untuk memantau saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Astra Internasional Tbk (ASII), dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).

Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova memperkirakan bahwa, IHSG akan menguat menuju 7.114, jika mampu menembus resisten terdekat di 7.076.

Namun demikian, akan ada peluang untuk menguji support di 6.926 jika IHSG melemah ke bawah 6.976, karena IHSG saat ini dalam kondisi yang fluktuatif.

Adapun, titik resistance IHSG hari ini diperkirakan ada di posisi 7.067, 7.114 dan 7.215, sedangkan titik support ada di posisi 6.976, 6.926 dan 6.895.

Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali tumbuh karena peningkatan pembelian. Jika harga terus melemah, harga akan terus menurun untuk menemukan titik support baru.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...