Boy Thohir Kuasai Trimegah, Siapkan Rp786 M untuk Beli Saham Publik
Pengusaha tambang batu bara, Garibaldi Thohir atau Boy Thohir menyatakan kesiapannya melakukan tender wajib (tender offer) atas 3,60 miliar saham atau setara 50,77% saham PT Trimegah Sekuritas Indonesia.
Pelaksanaan tender wajib tersebut dilakukan setelah Boy Thohir mengakuisisi sebanyak 34,64% saham TRIM atau setara 2,46 miliar saham dari Advance Wealth Finance Ltd (AWF). AWF diketahui merupakan perusahaan milik konglomerat Patrick Walujo yang menaungi Grup Northstar.
Saat ini, penjual masih memiliki sebanyak 1,03 miliar saham atau mewakili 14,59% dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh merupakan pihak yang dikecualikan untuk dibeli sahamnya dalam penawaran tender wajib ini. Harga pelaksanaan tender wajib ini disepakati senilai Rp 218 per saham atau sebanyak-banyaknya Rp 786,82 miliar.
"Penawaran tender wajib ini akan dilakukan dengan jumlah sebanyak-banyaknya 3,60 miliar saham perseroan atau mewakili 50,77% dari seluruh modal," ungkap manajemen Trimegah, dalam publikasi di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Boy Thohir, selaku pengendali baru perusahaan berencana melakukan pengembangan usaha dengan fokus mengembangkan platform digital untuk meningkatkan jumlah nasabah ritel dan mengintegrasikan produk dan layanan jasa keuangan pasar modal di dalam satu ekosistem.
Selain itu, TRIM akan melakukan pengembangan penetrasi bisnis aset manajemen di segmen ritel dengan mengutamakan pendekatan edukasi dan literasi keuangan.
Perseroan menunjuk Buana Capital sebagai pelaksana tender wajib tersebut. Rencananya tender wajib akan dimulai pada 30 Maret hingga 28 April 2022. Pembayaran atas saham penawaran tender wajib ke rekening dana nasabah dijadwalkan pada 9 Mei 2022.
Komisaris Utama dan pemegang saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) tersebut juga menegaskan tidak akan menghapuskan pencatatan saham Trimegah dari BEI, mengubah menjadi perusahaan tertutup, melikuidasi hingga mengubah kebijakan mengenai dividen.
Sebelumnya, Direktur Utama Trimegah Sekuritas, Stephanus Turangan mengatakan, perseroan terus mengembangkan teknologi digital di tengah rencana pergantian pemilik.
"Harapan kepada investor baru agar perusahaan terus dikembangkan ke arah digital, mohon dukungan dan sinerginya," kata Stephanus kepada Katadata.co.id, Selasa (5/10).
Ia menjelaskan, perkembangan digital yang terus dijalankan agar aplikasi Trimegah Sekuritas bisa jauh lebih mudah digunakan oleh investor. Selain itu, aplikasi bisa menawarkan multi produk dengan berbagai fasilitas dan bisa menjadi bagian dari ekosistem yang besar.
Stephanus pernah mengatakan, Trimegah Sekuritas bertujuan agar investor bisa melakukan transaksi untuk semua produk pasar modal melalui aplikasi Trima.
Saat ini, nasabah belum bisa melakukan transaksi pada instrumen fixed income seperti, surat berharga negara atau obligasi korporasi baru melalui situs jejaring (website) pada Juni lalu. Selain itu, Trimegah Sekuritas akan meningkatkan proses pembukaan akun bagi nasabah. Perseroan juga sedang melakukan pembaruan signifikan pada aplikasi Trima.
Ke depan, perusahaan efek ini juga akan memfasilitasi perdagangan instrumen keuangan syariah, jika prospek khusus produk syariah semakin baik. Meski begitu, Stephanus belum punya gambaran untuk berbicara soal integrasi antara Trimegah Sekuritas dengan perusahaan rintisan GoTo. "Masih terlalu dini untuk mengetahui itu (integrasi Trimegah Sekuritas dengan GoTo)," kata Stephanus.