Genjot KPR, BTN Dapat Pinjaman Rp 1,4 Triliun dari Tiga Bank Besar

Cahya Puteri Abdi Rabbi
19 Mei 2022, 19:22
Genjot KPR, BTN Dapat Pinjaman Rp 1,4 Triliun dari Tiga Bank Besar
ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Ilustrasi perumahan subsidi di Kelurahan Pesurungan, Tegal, Jawa Tengah

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) mendapat fasilitas  pinjaman dari tiga bank besar senilai US$ 100 juta atau setara Rp 1,4 triliun. Fasilitas pinjaman itu diperoleh dari Japan International Cooperation Agency (JICA), Citibank Indonesia dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Rencananya, dana tersebut akan digunakan BTN untuk menyalurkan pembiayaan perumahan rakyat. 

Rinciannya, JICA memberikan pinjaman senilai 7 miliar yen atau setara Rp 806 miliar dengan tenor lima tahun,  Citibank  menyalurkan pinjaman senilai Rp 140 miliar dengan tenor dua tahun dan BCA senilai Rp 420 miliar dengan tenor tiga tahun. 

 "Fasilitas pinjaman dari JICA ini merupakan bentuk komitmen dan keseriusan Bank BTN dalam mempercepat pencapaian Program Sejuta Rumah yang dicanangkan Pemerintah,” kata Direktur Utama Bank BTN, Haru Koesmahargyo, dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (19/5). 

Menurut dia, fasilitas pinjaman dari JICA ini berjangka waktu 5 tahun. Dalam kerjasama ini, JICA mempersyaratkan adanya bank komersial yang turut memberikan fasilitas pinjaman kepada Bank BTN, sehingga digandenglah BCA dan Citi Indonesia. 

Fasilitas pinjaman dari JICA, Citi maupun BCA akan digunakan bank BTN untuk memberikan pembiayaan KPR kepada segmen menengah bawah, khususnya untuk yang berpenghasilan di bawah Rp 12 juta yang saat ini cukup mendominasi realisasi KPR BTN non subsidi, di mana pada tahun 2021 sebesar 72,55% merupakan penyaluran KPR pada segmen ini.

Dengan tambahan fasilitas pinjaman dari JICA, Bank BTN dapat menambah penyaluran KPR non subsidi untuk 460 unit rumah per tahun dari tahun 2022 sampai 2027 sesuai akhir tenor pinjaman JICA ke Bank BTN. Tahun 2022 ini, Haru menjelaskan target penyaluran KPR non subsidi sebesar 43.931 unit atau tumbuh 59,08% persen sudah menghitung pinjaman bilateral. 

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen Bank BTN mengatakan, perseroan melakukan penandatanganan perjanjian atau signing ceremony dengan JICA pada 18 Mei lalu. “Penerimaan pembiayaan dari JICA akan berdampak positif terhadap kondisi keuangan perseroan serta meningatkan kerjasama Indonesia dan Jepang,” tulis manajemen BTN dalam keterbukaan informasi, dikutip Kamis (19/5).

Manajemen BTN menjelaskan, rencana penerimaan pinjaman bilateral dari JICA memiliki nilai kurang dari 20% ekuitas perseroan per akhir Desember 2021. Berdasarkan laporan keuangan, jumlah ekuitas perseroan hingga akhir Desember 2021 sebesar Rp 21,40 triliun.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...