Masa Kunci Saham GoTo Berakhir November, Bagaimana Strategi Investor?

Syahrizal Sidik
29 Juni 2022, 18:01
Masa Kunci Saham GoTo Berakhir November, Bagaimana Strategi Investor?
Dokumentasi GOTO
GOTO melepas sebanyak 46,7 miliar saham atau setara 3,43% saham dan meraih dana IPO senilai Rp 15,8 triliun.

 

Periode penguncian saham (lock up) emiten teknologi, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) akan berakhir pada November mendatang. Dengan berakhirnya periode penguncian itu, ada kemungkinan investor besar GoTo seperti Alibaba, BlackRock, Google, Facebook akan menjual sahamnya.

Hal ini dinilai perlu diantisipasi oleh investor seiring fenomena  kejatuhan perusahaan teknologi besar di bursa saham Wall Street. Saham-saham seperti Amazon terkoreksi 36%, Tesla jatuh 38% Meta anjlok 45%, Zoom dan Shopify juga anjlok 44% dan 76% sejak awal tahun  ini.

“Masa booming dalam beberapa dekade terakhir jelas telah berakhir,” kata para mitra di perusahaan modal ventura Lightspeed Venture, seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (29/6).

Dari tren kejatuhan perusahaan teknologi global, bagaimana dengan GoTo? Bila mengacu data BEI, saat ini jumlah pemegang saham publik (free float) GOTO berada di kisaran 3,43%. Namun, pada akhir November mendatang, sejumlah 66,5% saham GoTo diperkirakanakan beredar di pasar.

Di sisi lain, pelaku pasar juga menilai, potensi terjadinya kejatuhan harga saham GOTO itu sudah diantisipasi oleh manajemen seiring telah diperolehnya persetujuan pemegang saham atas rencana penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu atau private placement maksimal sebanyak 118,43 miliar saham baru Seri A.

"Para pemegang saham menyetujui rencana perusahaan untuk menerbitkan saham baru tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu sebanyak-banyaknya 10% dari modal ditempatkan dan disetor, untuk dilaksanakan dalam satu tahun sejak tanggal persetujuan," ujar Direktur Utama GoTo, Andre Soelistyo dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (29/6).

 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...