Nilai Transaksi Bursa Turun, Saham Bank Jago dan Bumi Resources Anjlok

Syahrizal Sidik
25 Februari 2023, 14:37
Nilai Transaksi Bursa Turun, Saham Bank Jago dan Bumi Resources Anjlok
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/YU
Karyawan memotret layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,57% selama sepekan perdagangan ke level 6.856,576 pada Jumat (24/2) dari posisi 6.895,714 pada penutupan pekan lalu.

Data perdagangan BEI selama periode tanggal 20-24 Februari 2023 mayoritas ditutup mengalami penurunan. Nilai kapitalisasi pasar Bursa terkoreksi sebesar 0,01% menjadi Rp 9.501,891 triliun dari Rp 9.503,091 triliun pada sepekan sebelumnya. 

Sedangkan, rata-rata nilai transaksi harian Bursa juga turun sebesar 2,43% menjadi Rp 8,87 triliun dari Rp 9,09 triliun pada sepekan sebelumnya. Rata-rata frekuensi transaksi harian di pasar saham dalam negeri juga mengalami perubahan sebesar 6,72% menjadi 1.004.732 dari 1.077.079 transaksi pada pekan lalu.

“Volume transaksi harian Bursa mengalami perubahan sebesar 20,18% menjadi 16,096 miliar saham dari 20,165 miliar saham pada penutupan pekan sebelumnya,” kata Sekretaris Perusahaan BEI, Yulianto Aji Sadono, dalam siaran pers, dikutip Sabtu (25/2).

Research and Consulting Infovesta Nicodimus Anggi berpendapat, penurunan nilai transaksi terjadi di bursa domestik karena adanya ketidakpastian di pasar saham global. Selain itu, sejak awal bulan ini pasar Indonesia mulai masuk periode konsolidasi dan beberapa hari terakhir juga melandai turun.

“Jadi wajar RNTH juga turun sesuai dengan kondisi di market. Investor cenderung menahan diri lebih aktif untuk bertransaksi,” ujar Nico kepada Katadata.co.id.

Menurut Nico, para investor lagi mempertimbangkan banyak faktor di pasar saat ini yang menimbulkan ketidakpastian. Mulai  dari kondisi geopolitik dan kemungkinan ketidakpastian resesi global.

Selain itu, ia menilai investor pada saat ini dalam kondisi pasar yang sedang volatile dan penuh dengan ketidakpastian lebih milih investasi ke aset safe haven seperti obligasi emas. Aset safe haven diartikan sebagai instrumen investasi dengan imbal hasil tetap stabil meskipun menghadapi risiko volatilitas pasar. 

“Buktinya harga emas melonjak bulan lalu sebelum masuk periode koreksi dan profit taking pada saat ini. Kalau kita lihat secara year to date,  imbal hasil obligasi pemerintah Indonesia turun signifikan serta investasi dari asing net buy relatif konsisten,” kata Nico. 

Partisipasi investor domestik di obligasi juga meningkat. Maka dari itu,  investor asing maupun domestik sedang mempertimbangkan opsi investasi mereka dan masuk ke aset kelas yang lebih menjamin kepastian imbal hasil pada kondisi pasar saat ini.

Pada penutupan perdagangan pekan lalu, investor melakukan pembelian bersih senilai Rp 162,76 miliar. Sedangkan, dalam tiga bulan terakhir, investor asing keluar dari bursa saham Tanah Air senilai Rp 18,80 triliun di seluruh pasar.

Berikut deretan saham dengan kenaikan teratas selama sepekan:

  • Hartadinata Abadi (HRTA) 61,47%
  • Astra Otoparts (AUTO) 22,26%
  • Dharma Polimetal (DRMA) 21,31%
  • Data Sinergitama Jaya (ELIT) 14,67%
  • Jasnita Telekomindo (JAST) 14,61%
  • Hoffmen Cleanindo (KING) 14,15%
  • Jasa Berdikari Logistics (LAJU) 14,02%
  • Wulandari Bangun Laksana (BSBK) 12,96%
  • Sumber Mas Konstruksi (SMKM) 11,54%
  • Aman Agrindo (GULA) 11,41%

Sedangkan, ini deretan saham dengan penurunan teratas selama sepekan:

  • Cakra Buana Resources Energi (CBRE) -17,57%
  • Bersama Zatta Jaya (ZATA) -16,18%
  • Nusantara Almazia (NZIA) -15,91%
  • Bintang Samudera Mandiri Lines (BSML) -15,69%
  • Personel Alih Daya (PADA) -13,38%
  • Bank Jago Tbk (ARTO) -15,10%
  • Merdeka Copper Gold (MDKA) -9,47%
  • Elang Mahkota Teknologi (EMTK) -8,37%
  • Energi Mega Persada (ENRG) -8%
  • Bumi Resources (BUMI) -4,93%

Reporter: Zahwa Madjid

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...