Analis memperkirakan IHSG naik setelah The Fed naikkan suku bunga. Namun kenaikan suku bunga dapat memicu fluktuasi jangka pendek pada saham-saham tertentu, terutama bank.
The Fed menaikkan lagi suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 5,00-5,25%. Gubernur The Fed Jerome Powell memberikan sinyal ini akan menjadi kenaikan terakhir tahun ini.
Harga emas turun enam hari berturut-turut menjadi US$ 1.748,40 per ons atau di bawah level psikologis US$ 1.750 per ons didorong oleh penguatan nilai tukar dolar AS.
Meningkatnya ketegangan antara Amerika dan Cina meningkatkan volatilitas pasar yang mempengaruhi nilai tukar rupiah. Kenaikan suku bunga The Fed juga menekan rupiah.
Para pejabat The Fed mengungkapkan rencana kenaikan suku bunga lanjutan sampai inflasi berhasil diredam. Kenaikan diusulkan 50 bps dan tidak mustahil 75 bps.
Kekhawatiran pasar mereda terhadap kebijakan bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) yang diperkirakan tidak akan hawkish sehingga menopang penguatan rupiah.
The Fed menegaskan komitmennya untuk mengendalikan inflasi, ini menjadi sinyal kuat kenaikan suku bunga lanjutan yang berpotensi semakin menekan nilai tukar Rupiah terhadap dolar.
Dengan tingkat inflasi di Amerika Serikat yang masih di atas 8%, The Fed masih berpeluang menaikkan suku bunga acuan lebih lanjut untuk mencapai target inflasi 2%.